Dream - Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Laznas BSM kembali menggelar program mudik bersama. Untuk program mudik bersama ke-6 ini, bank syariah ini punya cara berbeda. Mereka mengikutsertakan penyandang disabilitas agar bisa pulang ke kampung halamannya.
" Mudik BSM tahun ini memang sedikit berbeda karena untuk pertama kalinya BSM bersinergi Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak memfasilitasi penyandang disabilitas mudik ke kampung halaman," kata Direktur Technology and Operation BSM, Fahmi Ridho, di Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 30 Juni 2016.
Fahmi mengatakan pelepasan peserta program " Mudik Berkah 2016" ini akan dilakukan pada Sabtu 2 Juli 2016 oleh direksi BSM, direktur Laznas, dan Satgas Perlindungan Anak di halaman kantor pusat BSM di Jakarta.
Peserta program Mudik Berkah 2016 adalah pegawai pelaksana, pegawai dasar (office boy, security dan petugas kebersihan) beserta keluarga di kantor pusat dan kantor cabang BSM di Jabodetabek dan para pedagang kecil yang berjualan di sekitar kantor pusat BSM. Program mudik tersebut telah berjalan lima tahun berturut-turut dengan peserta lebih dari 1.000 orang setiap tahun.
" Tahun ini kami memulai pilot project karena idenya sudah ada sejak tahun lalu," kata Direktur Distribution and Service BSM, Edwin Dwidjajanto.
Edwin mengatakan anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (Persero) ini tak punya mitra dan kompetensi untuk memberangkatkan penyandang disabilitas pada tahun lalu. Untuk itu, BSM menggandeng Satgas Perlindungan Anak yang telah beberapa tahun menggelar kampanye mudik ramah anak dan disabilitas.
" Penyandang disabilitas itu mandiri. Mereka hanya butuh aksesibilitas. Kendala tersebut mengakibatkan banyak penyandang disabilitas tidak bisa mudik ke kampung halaman setiap Idul Fitri," kata perwakilan Satuan Tugas Perlindungan Anak, Ilma Novri Yanti .
Edwin menambahkan, untuk tahun pertama ini tercatat sembilan penyandang disabilitas dan keluarganya mendaftar Mudik Berkah BSM. " Yang mendaftar masih beberapa, hanya kami masih harus belajar bagaimana mereka saat di perjalanan dan di tempat tujuan nanti, apakah perlu pendamping dan lain-lain," kata dia.
Untuk program mudik mereka, BSM menyediakan 25 unit bus dengan tujuan kota-kota besar di Pulau Jawa dengan target peserta mudik 1.200 peserta, termasuk penyandang disabilitas.
" Kami ingin melalui kegiatan ini, BSM dapat membina silaturahim dengan masyarakat, meningkatkan awareness dan engagement di antara sesama pegawai serta melakukan aksi nyata kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan," kata Fahmi.
Perlu kendaraan khusus
Salah satu penyandang disabilitas yang mengikuti program ini, Sigit, mengatakan dia sempat mendaftar untuk program mudik gratis. Tapi, dia membatalkannya karena bus yang disediakan adalah bus reguler.
" Saya memerlukan kendaraan yang memungkinkan untuk mobilitas kursi roda saya ditambah saya pun juga kesulitan mendapatkan akses kendaraan dari kota tujuan ke kampung saya," kata Sigit.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto, mengatakan tak hanya bus reguler, BSM juga menyediakan kendaraan khusus untuk penyandang disabilitas pengguna kursi roda. Kendaraan khusus milik Kementerian Sosial ini ditujukan untuk pengguna kursi roda agar mudik di kampung halamannya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR