Kusno (MCH)
Dream – Kusno. Inilah salah satu potret tenaga kebersihan asal Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Lima tahun sudah dia mengabdikan diri pada masjid yang menjadi tempat pemakaman Nabi Muhammad itu.
" Sudah lima tahun kerja di sini," kata Kusno dengan seragam serba birunya, Sabtu 4 Agustus 2018.
Pria asal Ngunut, Tulungagung, itu mengaku, sebenarnya awalnya ingin bekerja di Masjidil Haram, Mekah. Namun dia ditempatkan di tempat ibadah yang luasnya tiga kali Masjid Istiqlal itu.
" Alhamdulillah saja. Dari Allah naruhnya di sini," ucap dia. Meski tak sesuai keinginannya, dia bersyukur karena Madinah lebih adem.
Jauh dari keluarga memang menjadi tantangan. Selain memendam rasa kangen, dia harus bergaul dengan teman-teman baru yang beda budaya.
" Kita punya kebiasaan yang tak sama dengan orang sini. Kumpul kita dengan orang Pakistan, Bangladesh, Saudi sendiri. Yang pasti adatnya enggak sama," ucap dia.
Saat musim haji seperti sekarang ini, beban kerja bertambah. Libur sehari dalam sepekan tak lagi ada. Masa-masa seperti ini juga berlaku ketika Ramadan. " Kerjanya ya normal delapan jam," ujar dia.
Dalam sebulan, Kusno mendapat insentif 750 riyal. " Alhamdulillah, barokahnya Madinah," kata dia. Untuk menambal kebutuhan, dia kerap menemani ziarah jemaah umroh atau haji. " Semacam guide-lah," ucap dia.
Kusno menyebut di Masjid Nabawi terdapat sekitar 200an pekerja Indonesia. Termasuk yang bekerja di Maktab, sebagai office boy, dan pembersih toilet. Beberapa di antaranya perempuan.
Salah satu pekerja perempuan asal Indonesia ialah Murtiah. Perempuan asal Kalimantan Selatan itu mengaku telah bekerja di Masjid Nabawi selama 13 tahun.
Tidak adanya kesempatan usaha di Tanah Air menjadi salah satu alasan Murtiah bertahan di Tanah Suci. " Enggak ada uang di Indonesia, ya kerja di sini," kata Murtiah.
Mirip dengan Kasno, ibu tiga anak itu punya alasan khusus menikmati pekerjaan sebagai tenaga kebersihan di Masjid Nabawi. " Alhamdulillah. Kita bisa ibadah, bersih-bersih," ucap dia.
Sebagai pengobat rindu keluarga, Murtiah kerap pulang. Dua tahun sekali dia terbang sejauh delapan kilometer lebih. " Sebulan setangah liburnya," kata dia.
Murtiah tak tahu hingga kapan akan bekerja sebagai tenaga kebersihan di Masjid Nabawi. Sebab, keluarga masih butuh peluh tubuhnya.
" Enggak tahu. Masih betah dan membutuhkan. Anak-anaknya masih ke sekolah," ucap dia.
Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga kuarter 3 2016, sebanyak 977 ribu warga Indonesia menjadi tenaga kerja di Arab Saudi. Harapan mereka satu, menumpuk pundi riyal dari negeri Petro Dollar.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern