13 Orang di Israel Keluhkan Lumpuh Wajah Ringan Setelah Vaksinasi Covid-19

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 19 Januari 2021 07:45

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Sekitar 72 persen dari warganya yang berusia 60 ke atas telah divaksinasi.

Dream - Sebanyak 13 orang di Israel menderita kelumpuhan wajah ringan setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Hal ini dilaporkan oleh WION, saluran berita yang berbasis di India. Kementerian Kesehatan setempat, mengatakan bahwa jumlah sebenarnya orang yang menderita efek samping tersebut bisa lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Hal ini membuat otoritas setempat khawatir memberikan dosis kedua suntikan, meskipun kementerian kesehatan bersikeras untuk memberikan suntikan setelah kelumpuhan ringan mereda.

" Setidaknya selama 28 jam saya berjalan-jalan dengan itu (kelumpuhan wajah). Saya tidak dapat mengatakan bahwa itu benar-benar hilang setelah itu, tetapi selain itu saya tidak merasakan sakit lain, kecuali rasa sakit kecil di tempat suntikan itu tetapi tidak ada yang lebih dari itu," kata salah satu sumber.

Israel memulai kampanye vaksinasi Covid-19 pada 20 Desember 2020. Sekitar 72 persen dari warganya yang berusia 60 ke atas telah divaksinasi. Dalam insiden serupa yang dilaporkan bulan lalu, empat relawan yang diberi suntikan vaksin Pfizer selama tahap uji coba juga mengalamin Bell's Palsy di Inggris.

1 dari 5 halaman

Bell’s palsy adalah kondisi medis yang menyebabkan setengah wajah mati rasa. Hal ini menyebabkan regulator obat-obatan Inggris mengeluarkan peringatan bagi orang-orang dengan riwayat reaksi alergi yang " signifikan" terhadap obat-obatan, makanan, atau vaksin agar tidak mendapatkan suntikan Pfizer / BioNTech.

7 Negara yang Kembangkan Vaksin Covid-19, Siap Luncurkan September Ini © MEN

Baru-baru ini, 23 lansia meninggal di Norwegia, tak lama setelah menerima vaksin virus korona berbasis mRNA Pfizer. Negara tersebut meluncurkan kampanye vaksinasi massal pada akhir Desember 2019, dengan warga tertua dan penghuni panti jompo ditawarkan vaksinasi terlebih dahulu, termasuk mereka yang berusia di atas 85 tahun.

2 dari 5 halaman

Begini Cara Kerja Vaksin Membentuk Imunitas Tubuh

Dream - Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 nasional. Vaksinasi dinilai menjadi salah satu jalan keluar untuk menghentikan pandemi Covid-19.

Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Universitas Andalas, dokter Andani Eka, memberikan penjelasan mengenai cara kerja vaksin Covid-19. Ini lantaran muncul kabar di masyarakat mengenai vaksin Covid-19 yang tidak sepenuhnya benar.

Andani menjelaskan vaksin tidak membentuk antibodi pada tubuh. Jika membentuk antibodi, maka vaksin hanya bekerja selama enam bulan.

" Kalau hanya antibodi, artinya vaksin kan hanya tahan sampai enam bulan. Ini salah, karena konsep vaksin adalah membentuk sel memori," ujar Andani.

Andani mengatakan ketika virus baru masuk usai divaksin, sel memori dalam akan mengingat mekanisme dalam sistem pertahanan tubuh. Di fase awal, antibodi akan terbentuk dan bertahan selama empat sampai enam bulan.

" Namun sel memori seagai pengingat akan tetap ada," kata dia.

3 dari 5 halaman

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada lamannya menyatakan vaksin akan membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19. Tetapi, tubuh tidak akan mengalami kesakitan.

Vaksin dengan tipe berbeda punya cara kerja yang berbeda pula dalam membentuk perlindungan pada tubuh. Meski demikian, vaksin-vaksin tersebut membuat tubuh memiliki pasokan sel memori berupa limfosit T dan limfosit B.

Dua jenis sel ini akan mengingat cara melawan virus. Tetapi, tubuh membutuhkan waktu beberapa pekah untuk menghasilkan dua sel tersebut.

Sehingga, terdapat kemungkinan orang terinfeksi beberapa saat sebelum atau sesudah vaksinasi hingga mengalami sakit. Ini karena vaksin tidak punya cukup waktu untuk membentuk kekebalan.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

MUI: Aspek Keamanan dan Kehalalan Diutamakan Sebelum Pengadaan Vaksin

Dream - Majelis Ulama Indonesia meminta masyarakat untuk tidak ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19. MUI telah menjamin vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh, menyatakan Pemerintah selama ini selalu fokus pada aspek keamanan dan kehalalan obat. Termasuk pula soal vaksin Covid-19.

" Langkah progresif yang dilakukan oleh pemerintah dalam ikhtiar penyediaan vaksin ini memang sedari awal mengarusutamakan aspek keamanan dan juga kehalalan sebelum melalukan proses pengadaan," ujar Niam dalam diskusi virtual 'Jangan Ragu Vaksinasi' disiarkan channel YouTube BNPB.

Menurut Niam, sejak Oktober 2020 MUI telah menjalankan proses sertifikasi dimulai dengan pemeriksaan lapangan. Langkah berikutnya yaitu merapatkan hasil temuan dan pemeriksaan auditor pada 8 Januari 2021.

Hasilnya, Komisi Fatwa MUI menyatakan vaksin Sinovac sudah halal dan suci. Sehingga, vaksin tersebut dapat digunakan untuk masyarakat khususnya umat Islam.

" Jadi memang butuh waktu berbulan-bulan sejak Oktober hingga Januari kemarin," ucap Niam.

5 dari 5 halaman

Fatwa Nomor 4 Tahun 2016 Bisa Dirujuk

Jika masyarakat masih ragu dengan alasan agama, Niam mengingatkan akan fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi atau Vaksinasi. Dalam fatwa itu, MUI menetapkan vaksinasi sebagai salah satu mekanisme preventif dan tidak bertentangan degan ketentuan syariat.

Apabila terjadi perubahan produksi atau gudang, kata Niam, maka pada produk yang telah dinyatakan halal dan suci dapat dilakukan pemeriksaan ulang. Dia pun menjamin MI akan mengeluarkn fatwa halal untuk vaksin lain yang akan didatangkan ke Indonesia.

" Jangan ragu lagi terkait aspek kehalalan, kesucian dan juga kebolehan vaksinasi dengan vaksin Sinovac ini," kata dia.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.