Minuman Boba (Foto: Shutterstock)
Dream - Produk minuman manis, dengan jeli dan bobba kini tak terhitung jumlahnya. Para penjual gencar memberikan promo dan membuat kita jadi penasaran untuk membeli atau sekadar mencicipi.
Penting diketahui, konsumsi minuman manis seperti boba ini harus dikontrol. Tak boleh berlebihan karena dapat meningkatkan kadar gula darah yang mengarah pada kenaikan berat badan serta risiko penyakit diabetes.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dei Oktavia Handayani menyarankan untuk membatasi konsumsi minuman manis. Ia juga mengingatkan untuk memperbaiki pola makan jadi lebih sehat.
“ Minuman seperti itu satu cup mungkin kalorinya 200. Tinggi gula juga. Jadi nggak boleh sering dan harus diimbangi dengan olahraga, cukup juga makan seratnya, supaya gulanya menjadi lemak sehingga tidak mengganggu kadar gula dalam darah,” ujar Dei dalam acara Deteksi Dini dan Batasi Gula Garam Lemak untuk Cegah Diabetes di Alfamidi Super, Jakarta Selatan, Selasa 5 November 2019.
Selalu pertimbangkan kadar gula di dalamnya setiap ingin minum minuman manis. Pertimbangkan juga konsumsi garam dan lemak harian, karena akan sangat berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.
© MEN
" Prinsipnya, gula paling ideal tidak lebih dari 4 sendok makan, garam tidak lebih dari 4 sendok teh, lemaknya tidak lebih dari 5 sendok makan dalam kurun waktu 24 jam,” kata Dei.
Untuk mengurangi risiko terkena diabetes, kamu bisa mengurangi kadar gula pada boba atau menggunakan pemanis yang lebih sehat seperti gula stevia.
Dream - Diabetes jadi salah satu penyakit yang menimbulkan komplikasi jangka panjang. Bukan hanya menyerang yang berusia senja tapi juga anak-anak.
Penyakit ini memang tak bisa disembuhkan, tapi sangat bisa dikontrol. Ada perbedaan penyakit yang disebabkan oleh diabetes. Perbedaan ini disebabkan oleh pinotype yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2.
" Penderita diabetes tipe 2 bisa memiliki faktor risiko jantung bahkan dari sebelum menderita diabetes," ujar Ketut Suastika, ahli endokrin yang juga Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin 1 Juli 2019.
Diabetes tipe 2 dikenal sebagai penyebab kelainan lemak, obesitas, serta penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.
Tipe ini umumnya dialami oleh orang dewasa. Namun tidak menutup kemungkinan diidap oleh remaja belasan tahun.
" Ada pasien saya paling muda usianya 13 tahun, karena tubuhnya sangat gemuk. Apalagi kalau sudah ada faktor genetik juga," tutur Ketut.
Berbeda dengan tipe 2, diabetes tipe 1 bisa menyerang seseorang sejak lahir akibat faktor genetik. Tanda-tandanya pun sedikit berbeda dari tipe 2.
" Presentasinya cukup kecil, di bawah 10 atau 5 persen. Biasanya tanda-tandanya tubuhnya kurus. Sedangkan tipe 2, ciri-cirinya bertubuh gemuk. Lalu, sering buang air kecil," ungkap Ketut.
Jika diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan gaya hidup sehat, diabetes tipe 1 sulit dihindari. Pasalnya hal ini karena latar belakang genetik serta bisa diperburuk oleh infeksi virus dan menyebabkan autoimun.
© MEN
" Supaya tidak memperburuk kondisi tubuh saat mengidap diabetes, sebaiknya lakukan aerobik seperti jogging, jalan kaki dan perbanyak aktivitas fisik minimal 30 menit per hari dan 150 menit per minggu. Dan jangan lupa atur asupan kalori per hari agar tidak berlebih," tutupnya.
Dream - Bagi mereka yang tidak menderita diabetes, makan kue atau kentang goreng bukanlah masalah besar. Sebaliknya, bagi penderita diabetes makan terlalu banyak asupan yang mengandung gula dan karbohidrat bisa berakibat fatal.
Direktur Gonda Diabetes Center di Ucla Health, dr. Matthew Freeby, menjelaskan bahwa sulit untuk mengatakan makanan yang tepat bagi penderita diabetes. Tingkat toleransi pasien diabetes berbeda-beda.
" Jika seorang pasien makan karbohidrat yang berlebihan sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin untuk menurunkan gula darah, itulah yang kami khawatirkan,” kata Matthew, seperti dikutip dari Prevention.
Kadar gula yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dikenal sebagai hiperglikemia dan hipoglikemia yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, detak jantung yang cepat, pusing, atau kebingungan.
Jika anda mengalami gejala tersebut ketika memiliki penyakit diabetes, sebaiknya cepat konsultasikan pada dokter.
Apabila terlambat, dalam kasus ekstrem hal ini dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kematian. Vendana Sheth, seorang pakar gizi, mengungkap kalau penderita diabetes bisa makan karbohidrat atau makanan manis tapi dengan porsi secukupnya, tidak berlebihan.
© MEN
Beberapa makanan masuk dalam daftar 'merah' untuk penderita diabetes. Sebaiknya dihindari, jika pun dimakan sebaiknya dalam porsi yang sedikit. Makanan tersebut antara lain gorengan bertepung, seperti ayam tepung, ikan goreng topeng dan gorengan lainnya.
Kentang goreng sebaiknya juga dihindari, karena karbohidratnya sangat tinggi. Termasuk kue, cookies, donat dan minuman bersoda.
10 Adu Mewah Rumah Fuji VS Thariq Halilintar, Sama-Sama Mirip Istana, Punya Siapa Lebih Megah?
Munculnya Perempuan Al-Mutabarrijat Jadi Tanda Kiamat Makin Dekat, Siapakah Dia?
Tak Terduga! 10 Artis Nonmuslim ini Ikut Puasa di Bulan Ramadan, Ada Jessica Jane & Mahalini
9 Gambaran Bidadari Surga yang Dijelaskan dalam Al-Quran, Seperti Apakah Mereka?
Potret Hubungan Sebenarnya Okie Agustina dan Adelia Istri Pasha Ungu yang Jarang Tersorot