Sering Overthinking? Psikiater Berikan Trik untuk Mengendalikan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 17 Agustus 2021 08:03
Sering Overthinking? Psikiater Berikan Trik untuk Mengendalikan
Perilaku memikirikan segala sesuatu secara berlebihan, atau terus-menerus. Kondisi ini tak boleh dibiarkan.

Dream – Kondisi pandemi membuat kita sangat mudah mengalami kecemasan. Semuanya serba tidak pasti dan kerap memicu kita memikirkan banyak hal. Mulai dari hal kecil hingga hal besar.

Pada gilirannya kita berpikir secara berlebihan. Selalu merasa cemas, selalu merasa kurang, dan memikirkan yang tidak perlu. Kondisi ini kerap disebut overthinking.

Menurut dr. Santi Yuliani,SpKJ overthinking adalah perilaku memikirikan segala sesuatu secara berlebihan, atau terus-menerus. Kondisi ini tak boleh dibiarkan.

Pasalnya, overthinking jika dibiarkan akan membuat emosi jadi tidak stabil, menggangu kualitas tidur, menggangu pekerjaan, kecemasan tinggi dan membuat imunitas menurun drastis.

 

1 dari 4 halaman

Cara kendalikan overthinking

Dokter Santi lewat akun Instagramnya @santi_psychiatrist saat berpikir berlebihan, kamu akan merasa tidak percaya diri, tidak berani untuk melangkah, dan membuat pekerjaanmu menjadi terhambat. Untuk mengendalikannya coba lakukan 6 cara ini.

1. Alihkan perhatian
Hal ini bisa kamu praktikan saat sedang berpikir berlebihan. Segera alihkan pikiranmu ke hal yang menyenangkan dan membuatmu bahagia. Bisa juga melakukan hobi atau aktivitas fisik.

2. Ubah fokus
Latih diri untuk melihat apa yang sedang terjadi di depan kita, apa yang saat ini kita lakukan dan kurangi berandai-andai pada hal yang belum pasti.

3. Modifikasi cara berpikir
Kurangi untuk berpikir, 'gimana kalau besok gini, gimana kalau besok gitu?'. Mulai latih pikiran untuk fokus pada " apa hal yang bisa aku lakukan saat ini untuk mengatasi itu" .

Jika kamu berfikiran seperti ini, kamu hanya akan menambah beban fikiranmu.

" Terus menerus memikirkan hal yang membuat kita merasa tidak punya kuasa untuk mengatasinya, akan membuat otak kita lelah dan bisa muncul rasa putus asa," pesan dr. Santi.

Laporan : Delfina Rahmadhani

2 dari 4 halaman

3 Cara Atasi Stres Ala Psikiater Jiemi Ardian

Dream – Pandemi Covid-19 dan perpanjangan PPKM Level 4 membuat banyak orang lebih rentan mengalami stres. Meski wajar dialami, stres harus segera diatasi jika terlalu sering dan mengubah keseharian.

Hal ini pun mengundang perhatian psikolog, Jiemi Ardian. Ia mengunggah konten di Instagram seputar cara merespons stres. " Bukan sekadar mengeluarkan atau melampiaskan," tulisnya.

Psikiater Berikan Tips Redakan Cemas Saat Isolasi Mandiri

Konten tersebut bermula dari pertanyaan pengikutnya yang bertanya seputar cara menyalurkan stres. Terutama, di masa sulit dan ingin merasa lebih lega.

Jiemi pun mengungkapkan bahwa ada beberapa cara untuk menghadapi stres. " Karena stres tidak hanya bisa disalurkan" .

3 dari 4 halaman

1. Menahan

Stres

Ini merupakan hal yang dilakukan saat kamu berusaha tidak merasakan stres. " Mungkin dengan bersikap biasa saja, atau sembar tersenyum padahal hati menahan beban," jelasnya.

2. Melampiaskan

Sebagian orang yang telah menahan rasa stres, akhirnya melampiaskan isi kepalanya. " Akhirnya ambang batas kita terlampaui dan meledak. Stres jadi lega karena ter lampiaskan, tapi kita jadi merasa bersalah karena meledak," sambung Jiemi.

Menurutnya, banyak orang yang terbiasa menahan stres dan akhirnya 'meledak' atau melampiaskan isi kepala maupun hatinya.

Seseorang bisa memilih menghindari dan menahan stres, atau melampiaskan serta melawannya. " Tanpa sadar kita masuk dalam proses fight and flight sebagai reaksi stres" . Jika reaksi tersebut terjadi tanpa disadari, seseorang bisa kehilangan kendali.

4 dari 4 halaman

3. Stress mediated response

Stres

Tidak seperti sebelumnya, cara ini dilakukan dengan mengambil jeda sejenak untuk memilih respon tengah ketika stres datang. Sehingga, kamu bisa mengontrol respons pada stres.

Beri Komentar