Punya Motor Injeksi Jangan Langsung Starter Sehabis Putar Kunci, Ini Alasannya

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 16 November 2020 06:12
Punya Motor Injeksi Jangan Langsung Starter Sehabis Putar Kunci, Ini Alasannya
Mengapa?

Dream – Menghidupkan motor bukanlah perkara yang sulit. Tinggal memasukkan kunci kontak, memutarnya ke posisi ignition, lalu memencet tombol electric starter. Motor sudah menyala dan siap melalap aspal yang kamu hendak tuju.

Jika starter elektrik bermasalah atau aki sudah soak, kamu bisa menggunakan starter manual sebagai alternatif. Namun, itu cara dulu.

Sepeda motor dengan teknologi injeksi dilarang keras untuk dihidupkan dengan cara seperti ini, memasukkan kunci kontak dan starter. Mengapa?

Dikutip dari Federal Oil, Senin, 16 November 2020, panel instrumen motor injeksi memiliki beberapa lampu indikator, speedometer, indikator bahan bakar, hingga sebuah lampu yang berwarna oranye. Lampu ini biasanya akan langsung menyala saat kunci kontak di putar ke posisi ON, sambil diikuti dengan suara “ ngeeng" .

Ini bukan sembarang lampu. Komponen ini berfungsi untuk membantumu mendeteksi apakah komponen injeksi baik-baik saja atau tidak.

 

1 dari 4 halaman

Kedipan Lampu Menandakan Ada Masalah

Jika komponen injeksi dalam masalah, biasanya lampu ini akan memberikan kode tertentu berupa kedipan atau justru lampunya tidak mau mati. Durasi dan jumlah kedipan lampu ini berbeda sesuai dengan jenis kerusakan dan produk sepeda motornya.

Jika muncul tujuh kedipan saat motor dinyalakan, kemungkinan motor kamu mengalami masalah di bagian engine oli temperature atau engine coolent temperature. Kalau delapan kedipan muncul, bisa jadi datangnya dari sensor throttle position.

Kalau komponen injeksi motor masih normal, lampu ini hanya akan menyala sebentar, kemudian mati. Nah, saat lampu indikatir mati inilah kamu bisa mulai menghidupkan motor dengan menggunakan electric strater atau kick starter.

2 dari 4 halaman

Cara Memperbaiki Motor Matik Tanpa Kick Starter yang Kebanjiran

Dream – Hujan deras yang melanda Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Tak hanya tempat tinggal, banyak kendaraan yang diparkir atau melintas juga turut terkena imbasnya.

Kendaraan-kendaraan itu bisa saja rusak atau mogok.

Bagi pemilik sepeda motor seperti Yamaha Nmax atau Honda PCX, yang baru punya roda dua ini tentu ada rasa was-was tunggangannya terdampak banjir. Alasannya, jenis skuter matic ini tak dilengkapi kick starter.

 

 

 

Tenang, motor Skutic ini ternyata masih bisa dihidupkan meskipun tak dilengkapi kick starter.

Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom, menyatakan pemilik NMAX tak perlu khawatir air masuk ke mesin atau ruang bakar jika motor atau komponennya masih bagus.

" Paling, air masuk ke knalpot, filter udara, atau transmisi (CVT). Karena saat kondisi mesin motor mati, semua klep kondisinya tertutup," kata Slamet kepada Liputan6.com, dikutip Senin, 6 Januari 2020.

3 dari 4 halaman

Begini Cara Penanganannya

Penanganan motor terendam atau melintasi banjir bisa dilakukan dengan memastikan air yang ada di knalpot dibuang terlebih dahulu. Caranya, bisa diangkat ban depannya atau jika membawa perkakas atau kunci-kunci lengkap bisa mecopot knalpot terlebih dahulu.

" Sedangkan yang di boks filter, jika masih standar ada lapisan minyak di filternya. Jadi, kalau ada air tidak mungkin menyatu atau masuk ke dalam. Biasanya, filter tinggal dibuka dan dikeringkan," kata dia.

Sementara itu, untuk air yang di CVT, bisa saja cukup didiamkan hingga mengering atau menguap sendiri. Biasanya, saat mesin nyala, dan panas, air bakal kering sendiri di CVT.

" Sebenarnya kalau ada air di CVT, pengaruhnya hanya tidak bisa jalan saja karena ada yang selip. Jika air di CVT sudah kering, maka roda akan berputar kembali dan bisa jalan seperti biasa. Dari mesin nyala hingga CVT kering dan motor bisa jalan lagi, paling sekitar tiga menit," kata dia.

4 dari 4 halaman

Jangan Sampai Air ke Ruang Bakar

Saat mengeringkan knalpot, cara yang paling sederhana adalah dengan memutar gas terus menerus. Biasanya, gas sepeda motor sekitar 3.000 sampai 5.000 rpm agar air di knalpot mengering.

" Tapi, jangan tutup gas agar air tidak masuk ke ruang bakar. Jika ada semprotan air dari knalpot, teruskan saja hingga air kering," kata Slamet.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan motor, tergantung seberapa banyak air masuk ke knalpot. Saat mengeringkan knalpot, rasakan juga apakah CVT sudah kering, dan ditandai dengan mulai berputarnya roda belakang.

(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)

Beri Komentar