Ilustrasi
Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Farichah Hanum, MKes, menyebutkan tren pola penyakit telah mengalami perubahan drastis. Jika sebelumnya, masyarakat dicemaskan oleh penyakit infeksi atau menular, kini bergeser pada tren penyakit tidak menular.
" Yang menarik adalah penyakit gigi dan penyakit tidak menular mempunyai faktor resiko yang sama," jelas Farichah saat memberikan sambutan pada acara perpanjangan kerjasama antara Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Listerine.
Menurut Farichah, pola penyakit yang mendominasi di tahun 1990 masih berasal dari infeksi atau menular. Namun pola itu bergeser di tahun 2000-an saat penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, kanker dan diabetes mulai banyak terjadi.
Khusus untuk penyakit gigi, Farichah mengatakan, pemicu utamanya banyak disebabkan rokok dan juga gaya hidup modern masyarakat urban. Padahal, penyakit-penyakit gigi dan mulut dapat menjadi sumber infeksi dan menyebar ke organ tubuh vital lain.
Drg. Farichah menambahkan, masyarakat masih banyak yang belum sadar akan kesehatan gigi dan rongga mulut. Bahkan masih ada masyarakat yang merasa sudah merawat gigi hanya dengan menyikatnya.
" Menyikat gigi hanya menjangkau 25% rongga mulut. Jadi, walaupun sudah menyikat gigi dengan sangat baik, kita tidak akan bisa membersihkan semua kuman di dalam mulut. Di situlah mouthwash menjadi solusi,” lanjut drg. Farichah Hanum, MKes.
Berdasarkan hasil penelitian, saat ini penyakit gigi dan rongga mulut merupakan penyakit tertinggi ke-6 yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Serta memiliki peringkat ke-4 penyakit termahal biaya pengobatannya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN