Waspada Gejala Hipertensi Sering Tak Disadari, Kenali Risiko dan Cara Mencegahnya

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 23 Mei 2024 09:20
Waspada Gejala Hipertensi Sering Tak Disadari, Kenali Risiko dan Cara Mencegahnya
Jadi, memahami faktor risiko hipertensi adalah langkah pertama untuk mencegah dan mengelola kondisi ini.

1 dari 12 halaman

Waspada Gejala Hipertensi Sering Tak Disadari, Kenali Risiko dan Cara Mencegahnya

Waspada Gejala Hipertensi Sering Tak Disadari, Kenali Risiko dan Cara Mencegahnya © Dream

2 dari 12 halaman

© Dream

Dream - Hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah ancaman kesehatan yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang.

Meskipun terlihat tanpa gejala, tekanan darah bisa tiba-tiba melonjak tanpa peringatan.

3 dari 12 halaman

© Dream

Jika dibiarkan semakin parah, kondisi hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya.

4 dari 12 halaman

"Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, dalam jangka panjang pembuluh darah akan mengeras dan menyempit. Akibatnya, aliran darah, dan oksigen yang disalurkan ke organ tubuh menjadi berkurang. Jantung akan bekerja ekstra dan menin

jelas dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Premier Bintaro pada keterangan tertulis Ajinomoto Hari Hipertensi Sedunia yang diterima Dream.

5 dari 12 halaman

Faktor Risiko Hipertensi

Jadi, memahami faktor risiko hipertensi adalah langkah pertama untuk mencegah dan mengelola kondisi ini. Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang dapat memicu hipertensi.

“Penting bagi kita untuk bisa mencegah faktor-faktor risikonya. Ada beberapa faktor pemicu risiko hipertensi, seperti faktor usia, faktor genetik,” tambah dr. Yohan Samudra.

6 dari 12 halaman

© Dream

Dr. Yohan Samudra menambahkan bahwa gaya hidup yang tidak sehat adalah salah satu faktor risiko yang paling signifikan yang sebenarnya bisa dikontrol.

Beberapa elemen gaya hidup yang berkontribusi terhadap hipertensi meliputi.

7 dari 12 halaman

1. Penyakit Metabolik

Kondisi seperti diabetes (gula darah tinggi) dan hiperlipidemia (kolesterol tinggi) dapat mempengaruhi tekanan darah. Penyakit-penyakit ini sering kali berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.

8 dari 12 halaman

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Kelebihan berat badan bisa menambah beban pada jantung dan meningkatkan tekanan darah.

Kurangnya aktivitas fisik dan obesitas dapat menyebabkan risiko penyakit metabolik yang semuanya berkontribusi pada hipertensi.

9 dari 12 halaman

3. Asupan Garam Berlebih

Natrium yang terdapat dalam garam bisa menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan volume darah dan meningkatkan tekanan darah.

" Cairan tersebut bisa tertarik masuk ke dalam pembuluh darah dan meningkatkan volume aliran darah. Kondisi ini akan memicu kenaikan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi," tambah dr. Yohan.

10 dari 12 halaman

Cegah Terjadinya Hipertensi

Cegah Terjadinya Hipertensi © Dream

Menerapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, serta mengontrol asupan gula, garam, lemak (GGL) sebagaimana dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dapat mencegah terjadinya hipertensi.

11 dari 12 halaman

WHO juga menganjurkan maksimum konsumsi garam sebanyak 5 gram per-hari agar dapat membantu mengurangi risiko hipertensi. Mengurangi asupan garam bisa mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Sejalan dengan hal ini Grup Ajinomoto Indonesia mengkampanyekan konsep Bijak Garam untuk berkontribusi mendorong terciptanya pola hidup sehat di masyarakat.

“Kampanye Bijak Garam Ajinomoto ini merupakan salah satu wujud edukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam. Penerapan Bijak Garam dalam aktivitas memasak harian juga sangat mudah, cukup dengan mengurangi sebagian penggunaan garam dan menggantinya dengan menambahkan MSG,” jelas Grant Senjaya, Head of Corporate Communications, PT Ajinomoto Indonesia pada keterangan yang sama.

12 dari 12 halaman

Contohnya, dalam memasak menu sup ayam, dari yang biasanya kita menuangkan 2 sendok teh (sdt) garam ke dalam 1 liter kuah, cukup diubah menjadi 1 sdt garam + ½ sdt MSG, dengan tips itu, kita sudah menerapkan konsep Bijak Garam.

“Hidup bisa lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa makanan yang tinggi,” tambah Grant.

Beri Komentar