Zaskia Sungkar Terbangkan Monas dan Patung Pancoran ke London

Setelah keterlibatannya dalam Couture New York Fashion Week tahun lalu, kini Zaskia Sungkar diundang ke Oxford Fashion Studio (OFS).

Dream - Kesuksesan Zaskia Sungkar di dunia fesyen semakin dilirik pencinta mode dari mancanegara. Setelah keterlibatannya dalam Couture New York Fashion Week tahun lalu, kini desainer busana Muslim ini diundang ke Oxford Fashion Studio (OFS).

Membawa enam rancangan busana yang berada di bawah label Zaskia Sungkar, bangunan-bangunan bersejarah di Jakarta akan dibawa terbang ke London. Bordiran monas, patung Pancoran dan Tugu Selamat Datang terlihat menghiasi bagian bawah gaun yang diperagakan para model.

" Bajunya sendiri ready to wear dan akan mengusung tema Batavia sebagai kota kelahiranku. Kebetulan suamiku juga berdarah asli Betawi," ungkap Zaskia di Jakarta.

Perempuan yang akrab disapa Kia ini, mendesain baju dengan tampilan yang lebih bersih menggunakan kain-kain bridal. Selain itu, rancangan Kia lebih difokuskan untuk menggunakan kain tumpal khas Betawi.

" Ini jadi tantangan buat aku, yang biasa merancang busana dengan nuansana monokromatik, sekarang harus mampu menaklukan kain Betawi dengan warna-warna fibran," tambahnya saat ditemui di Sinou Caffee, Jakarta.

Bantuan dari keluarga besar Irwansyah membuat pekerjaannya menjadi lebih mudah. Terlebih peran sang mertua yang banyak menceritakan hal baru mengenai sejarah Jakarta.

" Jadi lewat cutting yang berstruktur dan kokoh menyerupai bangunan di Jakarta aku ingin sampaikan sebagai kota yang modern kita tetap kental dengan nuansa budayanya," lanjut personil The Sister itu.

Selain penggunaan kain tumpal, hiasan khas pengantin Betawi juga dimanfaatkan Kia untuk menambah kesan unik pada baju rancangannya. Selain itu ada pula tusuk konde dan kembang goyang yang menjadi simbol adat khas masyarakat Betawi disematkan sebagai hiasan hijab.

" Tapi semuanya aku warnain jadi putih agar sesuai dengan warna baju rancangan aku," tutup Zaskia menutup konferensi pers.

(Laporan: Ratih Wulan P.)