Ahli Sebut Pidato Ahok Soal Al Maidah 51 Hanya Pengandaian

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 21 Maret 2017 12:50
Ahli Sebut Pidato Ahok Soal Al Maidah 51 Hanya Pengandaian
Ahok dinilai ingin meyakinkan warga agar tidak khawatir program Pemprov tidak akan berlanjut jika dia tidak terpilih sebagai gubernur lagi.

Dream - Ahli Bahasa Universitas Indonesia, Rahayu Surtiati, mengatakan, penyebutan Al Maidah 51 oleh terdakwa dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hanya pengandaian.

" Ketika orang berpidato, dia bebas memberikan ujaran sebagai bagian dari pidato yang membahas itu, Al Maidah hanya pengandaian. Kalau dihilangkan, bisa jadi kurang meyakinkan," kata Rahayu saat memberikan keterangan di ruang sidang auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa 21 Maret 2017.

Menurut Rahayu, ucapan Ahok yang meminta agar warga tidak takut apabila tidak memilih dia merupakan bentuk atau cara untuk meyakinkan. Ahok ingin warga tidak khawatirk program Pemprov DKI akan berhenti jika dia tidak lagi menjadi gubernur.

" Pembicara tahu hadirin tidak akan memilih dia karena dibohongi menggunakan Surat Al Maidah, sehingga dia menyampaikan program ini tetap jalan jika dia tidak terpilih dan jangan tidak enak kalau tidak memilih dia. Itu konteksnya," ujar Rahayu.

Ucapan tersebut, tambah Rahayu, tidak termasuk dalam kegiatan kampanye. " Tidak ada sama sekali kalimat yang memberi kesan bahwa itu berkampanye," ucap dia.

Rahayu menuturkan, ucapan yang dianggap kampanye politik itu sebatas pengandaian untuk meyakinkan masyarakat.

" Pembicara hanya meyakinkan pendengarnya dengan sejumlah kata-kata yang dianggap menguatkan argumennya," kata dia.

Beri Komentar