Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Budi dan Bambang Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Sederhana

Budi dan Bambang Hartono, Orang Terkaya Indonesia yang Sederhana Budi Dan Bambang Hartono, Bos Grup Djarum (Merdeka)

Dream – Di sebuah warung Tahu Pong di kawasan Karangsaru, Semarang, Jawa Tengah, Desember 2019. Suasana warung itu terlihat cukup ramai. Para pembeli  terlihat duduk di kursi dan meja kayu sederhana. Menghadapi pengganan tahu pong yang harganya Rp 27 ribu per porsi.

Tahu pong merupakan salah satu kuliner khas Semarang. Ciri khas tahu pong adalah teksturnya. Tahu pong tidak dibuat padat seperti tahu pada umumnya. Tahu ini memiliki rongga pada bagian tengah. Dari situlah nama tahu pong alias tahu kopong (kosong) berasal.

Tahu pong merupakan salah satu kuliner yang dihasilkan dari perpaduan antara dua budaya yaitu budaya Tiongkok dan budaya Indonesia. Tahu yang merupakan makanan khas Tiongkok dan petis yang merupakan kuliner asli Indonesia. Petis digunakan dalam kuliner tahu pong sebagai pelengkap saat camilan tersebut dihidangkan.

Di salah satu kursi yang berada di pojok warung tahu pong di Semarang itu, duduk seorang pria berumur. Ia nampak lahap memakan hidangan tahu pong di depannya. Saat itu dia mengenakan kaos berkerah berwarna hijau. Rambutnya yang sudah mulai menipis, terlihat disisir rapi ke samping. Sekilas, tak ada yang nampak menonjol.

Bambang Hartono saat makan tahu pong

Namun, kehebohan baru terjadi saat foto itu diunggah ke twitter. Tak pelak ramailah dunia maya. Pasalnya, pria berumur yang tengah makan tahu pong itu adalah Michael Bambang Hartono, pendiri Grup Djarum.

Bersama adiknya, Robert Budi Hartono, kedua bos Djarum itu sudah 11 tahun berturut-turut menjadi orang terkaya di Indonesia.

Namun, meski menjadi orang terkaya di Nusantara, Bambang Hartono tetap tampil membumi. Ia suka menikmati kuliner bukan di restoran mewah, tapi di rumah makan sederhana Semarang yang harganya tidak sampai Rp 30 ribu per porsi. Sama seperti rakyat kebanyakan negeri ini.

Menurut majalah Forbes, gabungan harta Budi dan Bambang Hartono pada Desember 2021 mencapai U$ 42,6 miliar atau  Rp 606 triliun!

Sementara bila dipisah, harta Robert Budi Hartono menurut Forbes pada Desember 2021 mencapai U$ 23,8 miliar atau Rp 340 triliun. Ini menempatkan Budi Hartono di urutan 86 orang paling kaya di planet ini.

Sedangkan harta pribadi Michael Bambang Hartono pada akhir tahun 2021 menurut Forbes mencapai U$ 22,8 miliar atau Rp 325 trilun. Ini menempatkan Bambang Hartono di urutan ke 89 orang terkaya di dunia.

Dan itu semua dimulai dari perusahaan rokok kretek bernama Djarum.

***

Budi Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong. Ia lahir tanggal 28 April 1941 di Kudus, Jawa Tengah. Umurnya kini 80 tahun.

Robert Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Kemudian sang kakak, Michael Bambang Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Siang. Ia lahir di Kudus, 2 Oktober 1939. Usianya kini  82 tahun.

Kakak beradik ini merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok Djarum, Oei Wie Gwan.

Cerita Grup Djarum bermula  pada tahun 1951. Saat itu Oei Wie Gwan, seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia, membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah.

Perusahaan tersebut memiliki merek rokok bernama Djarum Gramofon. Oei kemudian menyingkat merek tersebut menjadi Djarum. Kala itu jumlah pegawainya masih 10 orang.

Perusahaan ini hampir punah ketika kebakaran besar menghancurkan pabrik perusahaan pada tahun 1963, diikuti oleh kematian Oei Wie Gwan. Anaknya, Budi dan Bambang Hartono, akhirnya mengambil alih untuk membangun perusahaan kembali.

Awalnya, produk Djarum adalah rokok kretek lintingan tangan dan rokok kretek lintingan mesin. Kedua produk itu sangat populer dan diproduksi dalam jumlah besar.

Rokok kretek lintingan tangan klasik terus dilakukan oleh Djarum menggunakan metode kuno yang dikerjakan secara manual oleh buruh terampil.

Sementara rokok kretek lintingan mesin diperkenalkan pada awal tahun 1970, diproduksi secara otomatis menggunakan mesin berteknologi tinggi. Kalau sebelumnya ayahnya hanya membuat rokok kretek dengan cara dilinting secara manual, Hartono bersaudara memutuskan membeli mesin-mesin canggih.

Pada pertengahan tahun 1970-an, di bawah kepemimpinan Budi dan Bambang Hartono, Djarum secara resmi mendirikan Research and Development Center untuk mengembangkan produk rokoknya.

Tahun 1976 pabrik rokok ini mulai memasarkan Djarum Filter. Merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin.

Kemudian diikuti dengan merilis sigaret mesin Djarum Super pada 1981.

Produk yang sukses di pasar internasional adalah Djarum Super yang dipasarkan pada tahun 1981, dan diikuti dengan produk Djarum Special yang diperkenalkan pada tahun 1983 di Amerika Serikat.

Djarum memang mulai mengekspor kretek lintingan tangan dan lintingan mesin ke pengecer tembakau di seluruh dunia, yaitu ke Republik Rakyat Tiongkok, Korea, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat.

Di dalam negeri sendiri, angka produksi Djarum mencapai jumlah yang fantastis yaitu 48 miliar batang rokok per tahun. Atau setara dengan 20% dari total produksi batang rokok Indonesia.

Kini, perusahaan Djarum ini berhasil memiliki lebih dari 51 ribu karyawan.

Berkat kekompakan Budi dan Bambang, Grup Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor. Termasuk berinvestasi di perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.

Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh imperium bisnisnya yang berawal sejak tahun 1951.

***

Pada tahun 1998, krisis moneter menerjang Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang memburuk memicu dana keluar (outflow) besar-besaran. Hal ini membuat sejumlah bank kolaps.

Bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia atau BCA yang dimiliki oleh Salim Grup pun juga terkena dampaknya. Nasabahnya ramai-ramai menarik uang simpanan. Terjadilah rush atau pengambilan dana dalam jumlah besar-besaran dalam waktu berdekatan.

Lim Sioe Liong atau Sudono Salim kelimpungan. Utang grup Salim dan BCA mencapai Rp 52,7 triliun pada pemerintah. Besarnya arus dana keluar membuat BCA harus menjadi pasien Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan menerima Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Akibat krisis moneter, kepemilikan saham BCA pun berganti. Anthony Salim yang menggantikan peran ayahnya sebagai pimpinan Salim Grup, melepas BCA ke pemerintah. Sebanyak 92,8 persen saham BCA akhirnya dimiliki pemerintah, dan sisanya pihak lain.

Secara bertahap, pemerintah mulai melepas sahamnya, diawali dengan pencatatan saham perdana BCA pada 31 Mei 2000. Per 30 September 2007, pemerintah sudah tidak lagi memiliki saham BCA.

Kala itu, sebanyak 51,15 persen saham BCA dipegang konsorsium Farindo Investments Ltd dan Farallon Capital Management LLC, di bawah Grup Djarum. Sisanya, sebanyak 49,72 persen dilepas ke publik.

Saat ini, Grup Djarum —melalui PT Dwimuria Investama Andalan—memiliki saham di BCA sebanyak 54,94 persen. Sementara sebanyak 45,06 persen sisanya, dilepas ke masyarakat atau publik.

Untuk kepemilikan saham di PT Dwimuria Investama Andalan itu, Robert Budi Hartono menguasai 51% saham dan Michael Bambang Hartono 49% saham. Mereka berdua kini merupakan pemegang saham pengendali BCA. Dewan Komisaris dan Direksi BCA sendiri memiliki 1,95% saham BCA.

Kini, di tahun 2022, BCA memiliki total aset sebesar Rp 1.228 triliun, dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp 637 triliun. Dengan kantor cabang sebanyak 1.242 buah di seluruh Indonesia dan mesin ATM sebanyak 18.034, BCA kini melayani lebih dari 28 juta rekening nasabah. Laba bersih BCA sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 31,4 trilun.

Beralihnya kepemilikan saham BCA dari Grup Salim ke Grup Djarum, seperti berkah tersembunyi bagi Budi dan Bambang Hartono.

Ketika industri rokok semakin sulit tumbuh dengan kenaikan pajak rokok yang terus-menerus meningkat, diversikasi usaha ke sektor perbankan membuat nafas Budi dan Bambang jadi lebih panjang dan membuat harta kekayaan mereka makin melonjak.

***

Namun, belum puas di bisnis tersebut, kakak beradik ini kembali melebarkan sayap lagi ke bisnis properti. Banyak proyek yang dipegang oleh Group Djarum, salah satu yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia pada tahun 2004-2008.

Proyek yang mencakup hotel, pusat belanja, renovasi untuk Hotel Indonesia, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total invetasinya sekitar Rp1,3 triliun kala itu. Mereka memegang hak pengelolaan selama 30 tahun.

Selanjutnya Grup Djarum merambah ke sektor agribisnis. Tahun 2008 Budi dan Michael Bambang Hartono memiliki perkebunan sawit seluas 70.000 hektar, terletak di provinsi Kalimantan Barat.

Perkebunan dan hutan tanaman industri itu berada  di bawah naungan PT Hartono Plantation Indonesia. Perusahaan ini membuka lahan seluas 30.000 hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan Barat, yang ke depannya akan bertambah menjadi 50.000 hektare. Juga hutan tanaman industri kayu berada di Kalimantan Timur seluas 20.000 hektare.

Ekspansi bisnis lainnya dari Grup Djarum adalah melalui perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi yang membawahi bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun.  Perusahaan Polytron memproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser.

Selain itu, bisnis properti besar lainnya dari Grup Djarum Grup adalah  WTC Mangga Dua Jakarta, Pulo Gadung Trade Center, Hotel Malya Bandung, Sekar Alliance Hotel, dan Padma Hotel di Bali. Hingga sekarang, bisnis properti dari Djarum Grup tersebut semakin berkembang di berbagai kota di Indonesia.

Lalu di bidang media dan digital teknologi, Grup Djarum juga membangun layanan televisi kabel berbayar Mola TV. Belum lagi, perusahaan Ventures Global Digital Prima yang memodali dan membuat perusahaan Global Digital Niaga (Blibli.com). Bahkan, Djarum juga membeli sebagian besar saham di Kaskus.com.

Alhasil, kuku bisnis Grup Djarum semakin mencengkram.

***

Meski sudah bergelimang harta, namun Michael Bambang Hartono dalam kesehariannya kerap tampil sederhana.

Sosoknya beberapa kali tertangkap kamera tengah menyantap makanan di warung sederhana pinggir jalan.

"Cuma aku payahnya apa, kalau sekarang mau jalan-jalan ke pinggir jalan nggak bisa," ungkap Bambang Hartono seperti dikutip Merdeka dari channel YouTube tahun 2019 lalu.

Hingga suatu ketika, dia berinisiatif menyamar dengan rambut dan janggut palsu. Supaya bisa menikmati jalan dengan santai, tanpa dikenali masyarakat.

"Terpaksa pake wig (rambut palsu). Pake wig (rambut palsu) sama brengos (jenggot palsu)," papar pemilik grup Djarum itu.

Budi dan Bambang Hartono memang bukan orang kaya biasa. Ia tidak seperti para crazy rich yang baru kaya dan masih suka pamer kekayaan di media sosial. Mereka tak demikian. Mereka justru tampil sederhana.

Salah satunya saat  Bambang Hartono tertangkap kamera tengah makan tahu pong di sebuah warung di Semarang. Menjadi orang terkaya di republik ini memang tak Budi dan Bambang lupa diri. Mereka masih membumi. Dan hidup secara sederhana. (eha)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kekayaan Agus Harimurti Yudhoyono dan Hadi Tjahjanto yang Diisukan Dilantik Jokowi Jadi Menteri

Kekayaan Agus Harimurti Yudhoyono dan Hadi Tjahjanto yang Diisukan Dilantik Jokowi Jadi Menteri

Segini kekayaan Agus Harimurti Yudhoyono dan Hadi Tjahjanto

Baca Selengkapnya
Kekayaan Titiek Soeharto, Mantan Istri Prabowo

Kekayaan Titiek Soeharto, Mantan Istri Prabowo

Segini harta kekayaan Titiek Soeharto, mantan istri Capres Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya
Prajogo Pangestu Jawara Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2024, Geser Hartono Bersaudara

Prajogo Pangestu Jawara Jadi Orang Terkaya di Indonesia 2024, Geser Hartono Bersaudara

Prajogo Pangestu kembali menjadi orang terkaya di Indonesia menurut daftar Forbes pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Nama Unik Orang Indonesia yang Sudah Terungkap Sampai Saat Ini, Penasaran Idenya Darimana?

10 Nama Unik Orang Indonesia yang Sudah Terungkap Sampai Saat Ini, Penasaran Idenya Darimana?

Saat mendengar namanya, kamu bisa geleng-geleng kepala karena heran ada orang dengan nama seperti itu.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Harga Beras Naik dan Stok Menipis, Bapanas Tegaskan Bukan karena Bansos Jokowi

Kelangkaan beras membuat harganya melambung tinggi

Baca Selengkapnya
Harta Kekayaan Tito Karnavian Pengganti Mahfud Md, Satu-Satunya Menteri Jokowi Tak Punya Kendaraan

Harta Kekayaan Tito Karnavian Pengganti Mahfud Md, Satu-Satunya Menteri Jokowi Tak Punya Kendaraan

Tito Karnavian merupakan mantan Kapolri yang menjabat Menteri Dalam Negeri

Baca Selengkapnya