Pengakuan Peracik Es Kopi Vietnam di Hari Tewasnya Mirna

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 21 Juli 2016 15:13
Pengakuan Peracik Es Kopi Vietnam di Hari Tewasnya Mirna
Rangga baru tahu kopi yang dibuatnya bermasalah. Padahal, menurut Rangga, bahan yang digunakan untuk membuat kopi masih sama dengan tujuh kopi yang sudah dibuat Tegar.

Dream - Peracik minuman Kafe Olivier, Rangga Dwi Saputra mengaku ada sepuluh pesanan es kopi Vietnam di hari kematian Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 lalu. Menurut dia, pesanan tersebut dikerjakan bersama temannya sesama peracik minuman, Tegar.

Rangga mengatakan, Tegar yang mendapat jatah masuk kerja (shift) siang membuat tujuh gelas es kopi Vietnam. Sementara Rangga sendiri membuat tiga gelas selama shift malam.

" Saya hanya buat tiga. Dua untuk take away (dibawa pulang) dan satu untuk meja nomor 54," kata Rangga dalam sidang dugaan pembunuhan Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis, 21 Juli 2016.

Di meja nomor 54 itu terdapat terdapat mendiang Mirna, Jessica, dan saksi kunci Boon Juwita atau Hani. Di meja itu, Mirna meregang nyawa. 

Rangga yang mulai bertugas pukul 16.00 WIB sempat berbincang tentang pembuatan kopi dengan Tegar. Mereka berbincang seputar pencatatan pesanan biji kopi yang datang hingga menu.

Obrolan itu berlanjut hingga Rangga memproses pembuatan kopi. Tak lama setelah itu, Tegar undur diri untuk beristirahat.

Belakangan, Rangga baru tahu kopi yang dibuatnya bermasalah. Padahal, menurut Rangga, bahan yang digunakan untuk membuat kopi masih sama dengan tujuh kopi yang sudah dibuat Tegar.

" Yang masalah hanya satu?" tanya Hakim Kisworo pada Rangga.

" Iya, hanya satu," jawab Rangga.

(Ism) 

Beri Komentar