Virus Zika Hantui ASEAN, Malaysia Konfirmasi Kasus Pertama

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 1 September 2016 18:13
Virus Zika Hantui ASEAN, Malaysia Konfirmasi Kasus Pertama
Kasus itu menimpa seorang wanita 58 tahun asal Klang, Selangor.

Dream - Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan adanya kasus Zika yang diduga pertama kali terjadi di Negeri Jiran itu. Kasus itu menimpa seorang wanita 58 tahun asal Klang, Selangor.

" Wanita tersebut merupakan ibu dari pasien wanita terkena virus yang sama di Singapura," ujar Menteri Kesehatan Malaysia Dr S Subramaniam.

Meskipun wanita tersebut menunjukkan gejala seperti infeksi Zika, kasus ini masih diklasifikasikan sebagai dugaan. Ini lantaran tes darah wanita tersebut belum dijalankan.

Tes Polymerase Chain Reaction pada urin wanita ini telah dijalankan pada 30 Agustus lalu. Hasilnya menunjukkan tanda-tanda wanita itu terjangkiti virus Zika.

Pasien wanita itu, yang tinggal di Bandar Botani, mengunjungi anaknya di Singapura pada 19 Agustus lalu. Dia kembali ke Malaysia pada 21 Agustus.

Pada 28 Agustus lalu, dia mengeluh sakit dan mendatangi klinik swasta. Dua hari kemudian, dia menjadi pusat pemberitaan usai dokter menyatakan wanita tersebut didiagnosa terjangkiti virus Zika.

Selama beberapa hari usai kembalinya dia dari Singapura ke Malaysia, yaitu antara tanggal 21 hingga 28 Agustus, wanita itu telah mengunjungi sejumlah tempat di Klang dan Kuala Lumpur.

" Berdasarkan temuan dari penyidikan, Kementerian telah memulai aktivitas pengendalian di kawasan pemukiman tempat kasus ini terjadi dan tempat lain yang telah dikunjungi pasien," kata Subramaniam.

" Aktivitas pengendalian yang dijalankan termasuk mengeliminasi area perkembangbiakan nyamuk Aedes, pembasmian larva, serta pengasapan," lanjut dia.

" Selain itu, sejumlah orang yang pernah terlibat kontak dengan pasien juga akan diperiksa untuk melihat apakah mereka merasakan demam atau tidak," ucap dia.

Submaraniam mengatakan lima Warga Negara Malaysia yang tinggal dan bekerja di Singapura telah terkonfirmasi positif terjangkit. Di Singapura sendiri dilaporkan terdapat 115 kasus Zika hingga kemarin.

" Karena infeksi virus Zika tersebar begitu cepat, pemantauan Aedes dan aktivitas pencegahan semakin ditingkatkan di seluruh negara, terutama negara bagian Johor dan Selangor," ucap dia.

Subramaniam kemudian mengatakan kementerian tidak akan mengeluarkan pembatasan izin berkunjung dari Malaysia menuju Singapura.

" Sekitar 200.000 orang Malaysia pergi dari dan menuju Singapura setiap hari. Mereka disarankan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk memasang alat pembunuh nyamuk sesering mungkin," ucap dia.

Sementara bagi mereka yang mengendarai mobil ke Singapura disarankan menyemprot kendaraan mereka dengan obat nyamuk. Ini agar nyamuk tidak terbawa dari Singapura ke Malaysia.

" Kami juga selalu menyarankan wanita hamil untuk meminta saran kepada dokter spesialis tentang resiko yang bisa dialami oleh bayinya," ucap Subramaniam.

Sumber: malaysiakini.com

Beri Komentar