Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pentingnya Keterbukaan Komunikasi bagi Para Penyintas Covid-19

Pentingnya Keterbukaan Komunikasi bagi Para Penyintas Covid-19 Dr. Dr. Retno Asti Werdhani (Foto: YouTube BNPB)

Dream - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan pentingnya bagi penyitas Covid-19 untuk membuka komunikasi dengan teman dan keluarga terdekat guna mencegah dampak negatif stigma dari orang awam tentang penyakit tersebut.

"Kalau kita sendiri tersitgma berarti penting sekali kita membuka komunikasi dengan teman untuk mencari dukungan," kata Retno Asti Werdhani, anggota Subid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dalam konferensi pers virtual melalui YouTube BNPB, Senin 28 Desember 2020.

Ia mengatakan, stigma terjadi karena ketidaktahuan seseorang terkait sebuah masalah, dalam hal ini tentang Covid-19. Akibat ketidaktahuan itu, seseorang cenderung memberikan label negatif kepada pasien Covid-19 dan seolah-olah menganggap penyitas sebagai biang masalah.

Semestinya, para penyitas Covid-19 tidak perlu dijauhi secara emosional. Sebaliknya, mereka perlu mendapat dukungan agar dapat pulih.

Pentingnya Keterbukaan Komunikasi

Namun yang terjadi di masyarakat saat ini malah sebaliknya. Masih banyak orang yang tidak mengerti tentang Covid-19 dan cara pencegahannya, kemudian mereka tidak mau mencari tahu, lalu menjauhi para penyitas.

Padahal, para penyitas dapat memberikan masukan dan edukasi kepada orang-orang terdekat terkait masalah yang mereka pernah hadapi.

Tak hanya itu, para penyitas juga bisa membantu meluruskan persepsi kurang tepat terkait Covid-19 kepada masyarakat melalui berbagai media.

"Jadi survei Tim Fakultas Psikologi UI mendapatkan, ada tiga media favorit masyarakat yang bisa menjadi sumber informasi melusurkan perepsi. Bisa pakai media sosial seperti FB, IG, Twitter, WhatsApp Group. Itu penting karena viralnya cepat," ujar Retno.

Melalui bantuan media, para penyitas dapat meluruskan berita tidak benar mengenai Covid-19, sekaligus mengingatkan kepada orang-orang sekitar perlu penerapan protokol kesehatan.

Lebih lanjut Retno mengatakan, para penyitas juga bisa memberikan inforasi bagaimana mencegah penyakit berbahaya itu bagi orang-orang yang rentan dan sebenarnya penyakit Covid-19 bisa dicegah.

"Jadi bisa membantu untuk meluruskan hoaks yang banyak. Kita belaja peduli orang lain kita bantu. Kalau tahu teman-teman kita kena Covid-19, jangan dijauhi tapi didukung," tutup Retno.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Stigma Negatif, Tantangan Berat bagi Penyintas Covid-19

Dream - Sembuh dari Covid-19 rupanya bukan penanda perjuangan selesai bagi para penyintas. Mereka masih harus berhadapan dengan tantangan baru yang juga berat, yaitu stigma negatif dari masyarakat.

Psikolog Anak dan Keluarga, Mira Amir, menjelaskan, stigma ini muncul akibat minimnya informasi yang diterima masyarakat terkait Covid-19. Bisa pula karena informasi yang sampai telah mengalami distorsi atau mengandung kekeliruan sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah.

Tak hanya itu, informasi yang sampai masyarakat bisa jadi tidak utuh. Apalagi, tidak sedikit informasi yang didapat masyarakat bersumber dari 'katanya'.

Mira pun menyarankan masyarakat mencari informasi yang lebih terpercaya. Tentunya dari sumber yang valid seperti pernyataan pakar, dokter, maupun tenaga medis.

" Akan lebih mudah untuk menghilangkan stigma jika ada yang mempersuasi, mengomunikasikan seperti figur yang disegani atau yang mempunyai kompetensi mungkin dari segi pendidikan atau orang yang memang dinilai bijaksana," ujar Mira dalam diskusi online yang disiarkan channel YouTube BNPB.

 

 

Fokus ke Pemulihan

Mira mengatakan menghapus stigma bukan persoalan mudah. Dia menilai stigma yang terlanjur berkembang tidak bisa dikendalikan karena di luar kontrol pasien sehingga disarankan untuk lebih bijak dalam menanggapinya.

Apalagi untuk pasien positif Covid-19. Mira menyarankan mereka fokus pada pemulihan.

" Begitu positif, lebih baik fokus kepada hal yang bisa kita kontrol atau ubah, bukan omongan orang lain atau stigma," kata dia.

Selain itu, pasien juga diharapkan bisa menerima kondisi yang dialami. Kemudian mengalihkan pikiran ke hal yang lebih positif dan mendukung kesembuhan.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mengatasi Cemburu Berlebihan pada Pasangan, Terapkan Jika Ingin Hubungan Sehat

Cara Mengatasi Cemburu Berlebihan pada Pasangan, Terapkan Jika Ingin Hubungan Sehat

Cemburu adalah salah satu emosi negatif yang berdampak buruk untuk sebuah hubungan. Yuk, simak cara ampuh untuk mengatasinya!

Baca Selengkapnya
Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19

Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19

Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya