Tak Tahu Baca Quran, Usai Doa di Depan Kabah, Ini yang Terjadi

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 30 Maret 2017 09:02
Tak Tahu Baca Quran, Usai Doa di Depan Kabah, Ini yang Terjadi
Jadi pelajaran untuk kita semua.

Dream - Perubahan itu pasti terjadi. Dan di dalam perubahan itu tidak ada istilah terlambat.

Sebagai orang Islam kita seharusnya memperbaiki diri sendiri setiap hari untuk berubah agar bisa mendapatkan kenikmatan hidup yang nyata.

Seperti kisah yang dibagikan melalui Twitter oleh akun @ezymeera kali ini. Kisah tersebut mampu membuka mata yang membaca.

Tidak pandai mengaji bukan penghalang bagi gadis bernama Mekji untuk berubah dan belajar. Karena memang tidak ada istilah terlambat untuk memperbaiki diri. Yang penting usaha dan doa.

Bagaimana perjalanan hijrah Mekji hingga akhirnya dipermudahkan dalam membaca Al Qur'an dengan lancar? Simak kisahnya berikut ini.

1 dari 2 halaman

'Merayu' Allah

'Merayu' Allah © Dream

2014, aku masih belum bisa membaca Al Qur'an. Saat itu aku merasa sangat rugi sebab tak dapat membaca Al Qur'an saat berdiri di depan Kabah.

Bayangkan! Orang lain bisa mengaji, sementara kalian hanya bisa melihat, sholat sunat dan zikir saja.

Tapi Allah memang luar biasa. Meski kita tak bisa membaca, tapi hanya dengan memegang, melihat dan mendengar orang membaca Al Qur'an saja, Allah akan tetap memberikan ganjaran.

Di hadapan Kabah, aku merayu dan memohon kepada Allah agar hati ini diberi jalan terang. Diberi kemudahan untuk membaca Al Qur'an.

Aku mohon Allah untuk mengizinkan aku belajar membaca Al Qur'an. Aku minta agar bisa menikmati keindahan Al Qur'an dan Alhamdulillah, Allah makbulkan.

Tahun 2017 ini, Allah izinkan aku lagi untuk menjadi tamu-Nya dan kali ini aku sudah bisa membaca Al Qur'an dengan lancar. Syukur, Alhamdulillah, kesalahan yang dulu telah tertebus.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Istilah Terlambat

Tidak Ada Istilah Terlambat © Dream

Sebenarnya aku berniat mengkhatamkan Al Qur'an di Mekah. Karena aku sudah menyelesaikan 25 Juz. Tapi tidak punya kesempatan sebab waktunya sangat sempit.

Lagipula, aku juga tak ingin buru-buru karena kualitas bacaan itu lebih penting. Cukup dengan diberi izin oleh Allah untuk membaca Al Qur'an di Mekah sudah membuatku tenang.

Aku memang sedikit sedih karena tak sempat khatamkan Al Qur'an di Mekah. Tapi Alhamdulillah, separuhnya sudah aku habiskan di sini. Tinggal sedikit saja. Semoga Allah mudahkan semuanya.

Moral dari kisah ini adalah mintalah hajat apa saja kepada Allah. InsyaAllah Allah akan menunaikannya jika itu memang jalan terbaik bagi kita.

Selain itu, tak ada kata terlambat dalam hidup ini. Yang penting terus belajar dan mengamalkan.

(Sumber: Ohbulan.com)

Beri Komentar