Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Matahari sudah mulai turun, hari mulai menggelap dan azan Maghrib segera berkumandang. Dulu Sahabat Dream mungkin saat bermain akan langsung dipanggil pulang untuk segera mandi dan bersiap-siap solat.
Terutama anak-anak kecil yang biasanya suka bermain sore hari karena udara cenderung sejuk dan matahari tidak terlalu terik. Jelang Maghrib pasti akan langsung diajak pulang dan masuk ke rumah.
Anak-anak dalam Islam memang dilarang keluar rumah saat Maghrib. Dikutip dari BincangMuslimah, hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW:
Artinya: “ Dari Jabir r.a. Nabi Saw bersabda: Ketika waktu malam tiba, laranglah anak-anakmu (keluar rumah), karena setan itu berinteraksi dan bertebaran pada waktu itu. Ketika waktu Isya sudah lewat, maka kalian boleh membiarkan mereka bermain. Tutuplah pintumu sambil berzikir pada Allah Swt., matikan pelitamu dan sebutkan nama Allah Swt., ikatlah kantong airmu dan sebutkan nama Allah Swt., tutupi bejanamu dan sebutkan nama Allah Swt, lakukanlah hal itu, meskipun kamu keberatan.” (HR. Bukhari).
Hamzah Muhammad Qasim di dalam kitab Manarul Qari Syarah Shahih Bukhari berpendapat bahwa dari hadis ini, setidaknya ada empat poin yang bisa dipahami dari hadis ini.
Pertama, hadis ini menunjukkan bahwa setan itu sebenarnya nyata. Setan adalah makhluk yang buruk dan diciptakan untuk menggoda manusia dan garis keturunan manusia.
Kedua, hadis ini menekankan bahwa hendaklah bagi orangtua untuk menjaga anak-anaknya di rumah dan melarang mereka keluar tatkala matahari terbenam. Karena setan pada waktu tersebut berkeliaran untuk menebarkan penyakit pada diri manusia.
Ketiga, Nabi SAW membimbing kita untuk mengambil semua sarana yang bisa menjaga hidup, harta, dan kesehatan. Keempat, disyariatkan untuk menggabungkan dan antara mengambil sebab dan menjaga dalam mengingat Allah Ta’ala.
Dari penjelasan di atas, mitos atau petuah yang dikatakan oleh orang zaman dahulu tentu berdasar dan memiliki alasan tersendiri. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam Kitab Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari menyebutkan alasan Rasulullah melarang anak kecil main di malam hari. Pendapat itu mengutip dari Imam Ibnu al-Jauzi yang mengatakan,
Artinya: “ Alasan anak-anak (dilarang keluar) pada waktu tersebut karena dikhawatirkan terjadi sesuatu, karena setan biasanya berlindung di najis (yang menempel) anak-anak. Zikiran yang melindungi anak-anak juga biasanya tidak ada. Sementara itu, setan itu suka menempel sesuatu yang mudah ditempelinya.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Anak yang dihadirkan Allah SWT dalam sebuah keluarga, merupakan amanah, titipan, dan buah cinta. Kelak di akhirat, para orangtua akan diminta tanggung jawabnya dalam hal menjaga amanah dari Allah SWT.
Mengasuh anak merupakan ibadah dengan pahala berlimpah, jika diniatkan untuk melaksanakan perintah dan menjaga amanah dari Allah SWT. Tak mudah memang menjadi orangtua, tapi Allah menjanjikan keberkahan dan kebaikan pada orangtua yang mengasuh anak-anaknya seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan sesuai tuntunan Alquran.
Dikutip dari BincangMuslimah.com, Imam Al-Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin juz 2, halaman 24 menyebutkan ada empat keutamaan yang orang tua dapat ketika memiliki anak dalam Islam. Penting diketahui para orangtua.
Mendapat cinta Allah SWT
" Keutamaan yang pertama, mendapatkan cinta Allah Swt. dengan berusaha untuk mendapatkan anak dalam rangka untuk melestarikan kehidupan manusia" .
Keutamaan ini bisa didapatkan jika menikah dengan tujuan ibadah. Tentu setiap gerakan kita dalam menyenangkan pasangan dihitung sebagai ibadah dan mendapatkan pahala yang luar bisa di sisinya.
“ Keutamaan kedua, mengharap cinta dari Rasulullah SAW dalam memperbanyak umat yang memuliakannya" .
Hadirnya Rasulullah untuk membawa rahmat dan pemberi peringatan bagi setiap umat manusia. Dengan memperbanyak umat beliau, semakin banyak yang memuji dan memperluas rahmat yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
" Keutamaan ketiga, mengharap berkah disebabkan doa anak sholeh/ sholeha setelah orang tuanya tiada”.
Semua umat muslim berharap tetap mendapat pahala meskipun sudah tidak ada di dunia. Salah satunya disebabkan oleh doa anak sholeh dan sholeha. Rasulullah bersabda:
Artinya: “ dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda: apabila manusia telah meninggal dunia, maka terputus semua amalnya kecuali karena tiga hal. Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak shaleh yang senantiasa mendoakan orang tuanya” (HR. Bukhari Muslim).
" Kemuliaan keempat, mendapat syafaat karena mempunyai anak kecil yang lebih dulu wafat daripada orangtuanya" .
Anak kecil yang wafat sebelum orangtuanya, maka bisa memberi syafaat. Kelak ia akan menjemput orangtuanya ketika melewati jembatan shiratal mustaqim.
Penjelasannya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia