Ilustrasi (Foto: Freepik/AI Generated Image)
DREAM.CO.ID - Kasus dugaan perundungan di kalangan pelajar terjadi di berbagai sekolah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru, siswa SMPN 19 Tangerang Selatan, meninggal dunia pada Minggu, 16 November 2025 di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, usai diduga mengalami perundungan. Korban diduga dipukul hingga ditendang oleh pembully.
Bentuk perundungan bisa berbagai macam, termasuk hal yang seringkali dianggap remeh yakni perundungan secara verbal. Padahal, perundungan verbal adalah perundungan yang sifatnya serius karena dapat berdampak kepada kondisi psikologis manusia.
Psikolog Klinis dan Konselor Anak Winny Suryania, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia seringkali masih belum menyadari bahwa mengatakan kata-kata yang secara sadar atau tidak sadar melukai orang lain merupakan sebuah aksi perundungan verbal.
Winny menegaskan bahwa setiap orang harus mampu menegaskan bahwa perundungan melalui kata-kata yang melukai, meninggalkan komentar pada fisik, dan hal yang merendahkan lainnya adalah bentuk perundungan yang serius dan tidak dapat disepelekan.

“ Sangat penting untuk menegaskan kepada masyarakat kita bahwa " kata-kata" itu bisa menancapkan luka dan bentuk perundungan dengan/tanpa disadari; bahwa lewat kata-kata atau sikap bahwa perundungan itu serius, tidak hanya komentar pada kekerasan fisik, pada segala hal yang merendahkan orang lain, menyerang orang lain, dan hal negatif lainnya.” tegas Winny dalam keterangannya, dikutip Senin, 17 November 2025.
Winny juga menyatakan bahwa di masyarakat yang kini sudah lebih sadar akan kesehatan mental harus lebih sadar lagi bahwa perundungan verbal tidak boleh dianggap remeh.
Ia bahkan menyebutkan bahwa bilamana terdapat lingkungan yang tidak mencegah perundungan verbal terjadi, maka hal tersebut akan menimbulkan perundungan yang lebih parah ke depannya.
“ Sudah banyak fakta yang menunjukkan bahwa perundungan verbal terbukti memiliki dampak negatif yang nyata meskipun dianggap sepele. Lingkungan yang tidak mencegah hal ini pun berisiko menimbulkan perundungan yang lebih parah kedepannya.” ungkapnya.
Winny memberikan saran untuk mengedukasi diri dengan lebih baik akan perundungan, berupaya untuk memilih penggunaan kata dan bahasa yang baik, bangun empati.
Serta berani lebih peduli dan tanggap aksi dengan sekitar bila terdapat perundungan verbal yang terjadi.
“ Dan melibatkan seluruh komunitas untuk bersikap peduli, dan berani melaporkan kejadian pada pihak yang berwenang.” imbuhnya.
Advertisement

Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab


Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Tips Merawat Kulit Kering Agar Kembali Lembap dan Sehat, Simple tapi Sering Diremehkan


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS