Dream - Bagi beberapa calon ibu, kehamilan tidak bisa terjadi dengan mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya ketika proses ovulasi dalam tubuh tidak terjadi dengan normal atau bahkan tak mengalami ovulasi.
Ovulasi sendiri merupakan proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Hal ini pada beberapa perempuan terjadi tidak normal, salah satu penyebabnya karena paparan bahan kimia sintetis yaitu phthalate.
" Phthalates dikenal sebagai bahan kimia pengganggu hormon, bisa mengganggu produksi atau pengikatan hormon apa pun di dalam tubuh. Dan sistem reproduksi khususnya sangat sensitif terhadap senyawa ini," kata Jodi Flaws, Ph.D., seorang profesor biosains komparatif dan direktur Program Toksikologi Lingkungan Interdisipliner di Universitas Illinois, dikutip dari The New York Times.
Phthalates ditambahkan ke berbagai produk yang kita gunakan sehari-jari, seperti pembersih, parfum dan produk perawatan pribadi untuk menjadikannya tahan lama, dan harum.
Zat tersebut mudah lepas dari produk-produk ini dalam bentuk uap atau partikel, yang kemudian ditemukan dalan dalam darah, keringat, ASI, air mani, hingga cairan ovarium.
“Ini adalah jenis bahan kimia yang menjadi masalah kita dan bahan kimia tersebut ada dimana-mana,” kata Tracey Woodruff, Ph.D., yang memimpin Program Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan di Universitas California, San Francisco.
Salah satu produk yang sering digunakan sehari-hari dan mengandung phthalates adalah parfum atau produk lain yang beraroma wangi. Biasanya tertulis dibutyl Phthalate dan Diethyl Phthalate dalam kemasan.
Formula tersebut diserap melalui kulit, dan dalam percobaan laboratorium diketahui mengganggu produksi hormon, menurunkan jumlah sperma, dan menyebabkan cacat janin.
Uni Eropa mengklasifikasikan Dibutyl Phthalate sebagai racun bagi sistem reproduksi karena dapat membahayakan janin dan mengganggu kesuburan.
Bagi mereka yang menjalani program bayi tabung, biasanya para dokter juga menyarankan untuk tidak menggunakan parfum. Termasuk produk-produk yang mengandung wewangian. Bukan hanya merusak siklus hormon tapi juga menghambat calon ayah dalam menghasilkan jumlah sperma yang cukup.
Phthalates juga dapat mengubah gen sperma terkait pertumbuhan dan perkembangan yang berdampak pada perkembangan awal bayi.
Konsentrasi tinggi phthalates pada pasangan yang menjalani IVF telah dikaitkan dengan risiko kegagalan IVF dan keguguran.
Bila memang ingin meningkatkan peluang hamil dan saat ini sedang menjalani program hamil, cobalah mulai tak menggunakan parfum. Bisa juga cari wewangian alami yang tak mengandung zat kimia seperti phthalates.
Sumber: New York Times/ Lizwinterswellness.com/
Dream.co.id hadir di WhatsApp Channel, follow buat tahu informasi terkini di link ini
https://bit.ly/DreamcoidWAChannel
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR