(Foto: Mirror.co.uk)
Dream - Film Titanic telah menjadi legenda di hati para penggemarnya dan akan selalu dikenang sepanjang sejarah.
Mengusung tema yang diangkat dari kejadian nyata, kisah cinta antara Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) dan Rose (Kate Winslet) telah sukses membius para penonton.
Film ini pula yang mengantarkan Winslet dan DiCaprio menjadi idola di seluruh dunia.
Kini, setelah hampir 20 tahun berlalu, para penggemar tentunya masih ingat dengan jelas adegan saat Jack Dawson (DiCaprio) memegang tangan Rose (Winslet) yang sedang berbaring di atas daun pintu yang terapung.
Namun di adegan berikutnya, Jack tak bisa bertahan dari dinginnya Samudera Atlantik dan meninggal karena hypothermia.
Hingga saat ini, masih banyak yang beranggapan kalau sebenarnya Jack bisa hidup dan tak harus membeku seperti itu.
© Dream
Para penggemar geram dengan Rose yang tidak membiarkan Jack naik karena daun pintu sebenarnya masih cukup untuk menampung dua orang.
Bahkan, pada tahun 2012, kanal Youtube Mythbusters merilis video yang mengulas kemungkinan-kemungkinan jika Jack seharusnya selamat dan hidup bahagia bersama Rose.
Akan tetapi sang sutradara, James Cameron, punya pandangan sendiri mengapa Jack harus mati membeku, sementara Rose selamat.
Dalam wawancara dengan Daily Beast baru-baru ini, Cameron membungkam perdebatan jika Jack seharusnya tetap hidup.
Lagipula, Cameron adalah sutradaranya. Jadi sah-sah saja dia merasa gerah dengan perdebatan tentang akhir dari film yang digarapnya itu.
© Dream
Cameron memulainya dengan membacakan naskah film di halaman 147 yang berbunyi, " Jack turun dari papan itu dan memberikan tempatnya untuknya (Rose) agar dia bisa selamat."
" Sesederhana itu. Kalian bisa membuat analisis sesuka kalian," katanya.
Sang sutradara kemudian memberikan penjelasan lebih terperinci.
" Ok, mari kita ungkap: Bayangkan kalian Jack. Dia berada di dalam air yang suhunya minus 2 derajat Celcius. Dia mulai terserang hypothermia.
" Mythbusters meminta Jack membuka pelampung, begitu juga dengan Rose. Setelah itu Jack menyelam di bawah papan untuk mengaitkannya dengan pelampung agar tidak tenggelam.
" Artinya, Jack berada di dalam air bersuhu minus 2 derajat, berusaha mengikat papan itu. Itu membutuhkan waktu kira-kira 5 sampai 10 menit. Kalau caranya begitu, ketika Jack kembali ke posisinya semula, dia sudah mati," jelas Cameron.
Jadi, menurut Cameron, teori yang dikemukakan Mythbusters tidak tepat. Satu-satunya pilihan adalah tetap menjaga bagian atas tubuhnya di permukaan air dan berharap ditolong oleh kapal yang lewat.
(Sumber: mirror.co.uk)
Advertisement
Siap-Siap, Tarif TransJakarta Bakal Naik!

Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University

Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan
