Ilustrasi
Dream - Alquran mengandung banyak sekali pelajaran hidup. Sejumlah surat dalam Alquran bahkan memuat perintah dan larangan.
Salah satunya adalah Surat Al Maun. Dalam surat ini terdapat amalan yang diharuskan untuk dihindari bagi setiap Muslim.
Amalan-amalan itu bahkan disebut sebagai pertanda seseorang mendustakan agama.
Surat ini sendiri turun karena perilaku Abu Sufyan kepada anak yatim dan orang miskin, seperti diterangkan Syeikh Wahbah Al Zuhaili.
Dikutip dari bincangsyariah, suatu hari Abu Sufyan sedang menyembelih unta sebagaimana kebiasaannya. Datanglah seorang anak yatim yang meminta sebagian daging tersebut.
Abu Sufyan menolak permintaan anak itu. Dia bahkan sampai memukul anak tersebut. Lalu Allah menurunkan Surat Al Maun kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Amalan yang harus dihindari seorang Muslim yaitu melalaikan sholat. Lalai ini bisa disebabkan beberapa hal yaitu sengaja tidak melakukan sholat, menunda-nunda sholat, atau karena lupa.
Lalai sebab lupa tidak termasuk hal yang dilarang. Ini seperti tercantum dalam sabda Rasulullah Muhammad SAW.
" Tidak diminta pertanggungjawaban dari tiga orang, yaitu orang yang tidur sampai dia bangun, anak sampai dia balig, dan orang gila sampai dia sehat."
Kedua, berbuat riya dalam ibadah. Artinya, melakukan ibadah bukan karena Allah melainkan ingin dipuji.
Ketiga, enggan menolong orang lain. Hal ini merupakan penekanan dalam Surat Al Maun. Ketika seseorang enggan menolong orang lain, maka sama saja dia mendustakan agama.
(ism)
Surah Al Ma’un merupakan surat ke-107 yang terletak di dalam juz 30. Surat yang berjumlah tujuh ayat ini diturunkan setelah surat al Quraisy dan termasuk surat Makiyyah. Berikut bacaan lengkap surah al Ma’un serta latin dan artinya:
A’ra aitalladzii yukazzibu biddiin.
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Fadzaalikalladzii yadu’ul yatiim.
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.
Walaa yahuddu ‘ala ta’aamil miskin.
Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
Fa wailul lil mushollin.
Maka celakalah bagi orang yang sholat.
Alladziina hum ‘an sholaatihim saahuun.
(Yaitu) orang-orang yang lalai dalam sholatnya.
Alladziina hum yuro’un.
Yang berbuat riya’.
Wa yam na’uunal ma’uun.
Dan enggan memberikan dengan barang berguna.
Surat Al Ma’un tidak hanya sebagai sebuah peringatan bagi umat muslim untuk bersikap baik kepada anak yatim. Namun juga memberi penegasan mengenai gambaran beberapa hal seperti orang-orang yang tidak mau membayar zakat, tidak mau membantu fakir miskin, serta orang-orang yang memiliki jumlah harta melimpah akan tetapi sama sekali tidak memiliki kepedulian dengan lingkungan sekitar.
Hadis riwayat Thabrani dikatakan, Rasulullah Saw pernah memberikan peringatan penting dnegan bunyi:
“ Tidaklah beriman kepadaku seseorang yang bermalam dalam keadaan kenyang, padahal tetagganya yang di sampingnya dalam keadaan lapar sedangkan ia mengetahuinya.”
Ada banyak keutamaan surat Al Ma’un di antaranya adalah sebagai berikut:
Rasulullah Saw bersabda: “ Dari sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa salam besabda: Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini, kemudian Rasul Saw mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari).
Kemudian, keutamaan surat Al Ma’un selanjutnya mengandung spirit menjalankan sholat pada waktunya. Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 103: “ Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Kemudian, surat al Ma’un juga mengandung semangat untuk menjalankan kebaikan kepada sesama.
Diriwayatkan oleh Bukhari di dalam kitab sahihnya dari Ibnu Amr bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
“ Ada 40 kebiasaan baik, yang tertinggi adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah meamsukkannya dengan amalnya ke dalam surga.”
Hassan berkata, “ maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut.” (HR. bukhari).
Keutamaan surat al Ma’un selanjutnya adalah adanya spirit untuk berbuat ikhlas dalam beramal dan tidak riya’ dan sum’ah yaitu sifat senang dan gemar memperdengarkan amal perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain dengan harapan agar orang lain memujinya.
Allah berfirman: “ Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesugguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terimakasih.” (QS. Al Insan ayat 8-9).
Advertisement
Campus Beauty Fair, Belajar Skin Prep Bareng Emina Cosmetics
Pesawat Ini Mendadak Putar Balik Gegara Dapurnya Kebakaran
Cantik Banget, Lihat Polwan Sebelum dan Setelah Dipulas Makeup Artist
Indomie Masuk Daftar Mi Instan Terenak di Dunia Versi Ramen Rater 2025
Prabowo: Alhamdulillah Kita Tidak Impor Beras Lagi
Sindiran Pedas Polisi Buat Pemotor yang Suka Lawan Arah dan Ditegur Malah Cuek
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Warna-warni Budaya Asia dalam Perayaan Mooncake di Old Shanghai
5 Cara Efektif Kencangkan Payudara, Hasilnya Bikin Look Makin Menarik
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
Campus Beauty Fair, Belajar Skin Prep Bareng Emina Cosmetics
Jaga Kesehatan Jantung dan Otak dengan Rajin Konsumsi Ikan Sembilang