Uhammad Fikri Aminuddin, 13, Dan Rakannya, Muhammad Aqil Iman Abdul Halim, 12, Membersihkan Surau (Foto: Harian Metro)
Dream - Apa yang dihabiskan anak-anak ketika libur sekolah? Bermain sepakbola atau bermain gim, mungkin sudah biasa dilakukan anak-anak ketika libur sekolah.
Tapi, seorang anak dan kawannya di Taman Desa Baiduri, Cheras, Kuala Lumpur, Malaysia, punya kegiatan unik saat berlibur. Mereka memilih menghabiskan waktu liburnya dengan membersihkan surau.
Kisah itu dibagikan warga Twitter @adhanazrx. Dia menjumpai anak tersebut mulai membersihkan surau sejak pagi.
" Aku bertemu bocah di Surau Baiduri, dia dan kawan-kawannya sedang memberihkan surau karena bosan libur sekolah," kata pemilik akun, Kamis, 5 Desember 2019.
I met random kid kt surau baiduri, dia and the gang tengah cuci surau sebab bosan cuti sekolah. Pergh dahlah start cuci surau dari 7.30am. Then bawak dorang pi minum2 and seronok dengar dorang story. Kecil2 dah part time bilal dan selalu ganti imam solat fardhu. Respect?????? pic.twitter.com/lrMcsssbZV
— Utter (@adhanazrx)December 3, 2019
Dia bercerita, beberapa anak juga menjadi bilal di surau. Bahkan saat waktu sholat tiba, mereka menjalankan sholat wajib berjamaah.
Dilaporkan Harian Metro, bocah tersebut bernama Muhammad Fikri Aminuddin. Dia mengatakan, sebelum libur sekolah telah melakukan aktivitas ini.
" Kini, saya berpeluang melakukannya setiap hari karena aktivitas ini dapat menghilangkan bosan saat libur sekolah," ujar Fikri.
Selama membersihkan surau, dia menyapu lantai, mengepel, dan membersihkan karpet. " Saya merasa puas dapat melakukan aktivitas ini karena melihat surau dan kawasan sekitarnya bersih. Kalau boleh, saya mau ajak rekan lain untuk turut serta," kata dia.
Fikri mengatakan, punya cita-cita sebagai pengumandang azan di masjid negeri Malaysia.
Dream - Libur sekolah menjadi hari paling ditunggu para pelajar. Mereka dapat waktu luang dari aktivitas belajar yang terkadang membosankan.
Tapi, liburan bukan berarti tidak ada Pekerjaan Rumah (PR). Beberapa sekolah memberikan PR liburan agar siswanya dapat tetap belajar.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Matrikulasi Annai Violet di Chennai, India, juga memberikan PR. Bedanya, PR diberikan untuk wali murid mereka.
PR itu menekankan pada pentingnya menghabiskan waktu bersama keluarga.
Kepala sekolah SMP dan Matrikulasi Annai Violet Lydia Devasagayam mengatakan para orangtua juga diminta mengirim foto aktivitas mereka bersama anak-anaknya ke sekolah.
Selain itu, orangtua dan anak-anak diminta mengkompilasi foto aktivitas mereka ke dalam sebuah album.
“ Di masa kami dulu, kami bermain di luar ruangan, terluka, dan mengunjungi kakek-nenek kami. Liburan berarti menyenangkan. Hari-hari ini, anak-anak membenci sekolah. Kata-kata stres dan tekanan sudah ada dalam kamus mereka," ujar Lydia kepada laman News18.
" Penting bagi mereka untuk belajar nilai yang diajarkan orangtua agar mereka tak egois dan berorientasi kepada uang semata," kata dia menambahkan.
Untuk memulai tugas itu, orangtua murid diharuskan makan bersama anak-anaknya lebih dari dua kali. Orangtua juga diminta untuk mendidik anaknya mengenal perjuangan petani mulai dari menanam agar tak menyia-nyiakan makanan.
PR tersebut juga mengajak anak-anak mengenal martabat para pekerja, membangun hubungan dengan tetangga, ikatan dengan kakek dan nenek, serta upaya merawat kebun, dan hewan.
(Beq)
Dream - Musim libur segera datang. Biasanya, pada akhir tahun, para karyawan lebih emosional karena harus memikirkan hadiah untuk orang-orang tercinta atau harus bertanggung jawab mengurus rencana liburan kantor.
Ngomong-ngomong soal kondisi mental dan emosi seseorang, diyakini terkait langsung dengan jumlah pengeluaran selama liburan. Studi dengan judul “ Who are the Scrooges? Personality Predictors of Holiday Spending”, ditemukan bahwa orang yang emosinya stabil dan kurang tertekan cenderung menghabiskan lebih banyak uang.
Sementara, orang yang lebih gugup dan cemas justru belanja lebih sedikit selama liburan. Penelitian ini juga menunjukkan kepribadian seseorang berdampak pada tujuan dan rencana keuangan jangka panjang.
“ Kami sudah tahu lama bahwa kepribadian berkaitan dengan pengeluaran. Seberapa banyak uang yang bisa dibuat untuk membuatmu bahagia atau seberapa lama kamu hidup. Tapi, kami kurang mengetahui alasan kepribadian berkaitan dengan hal-hal seperti ini,” kata salah satu penulis penelitian dari Northwestern University, Sara Weston, dikutip dari studyfinds.org.
Survei yang diterbitkan oleh jurnal “ Social Psychological and Personality Science ini meneliti 2.133 peserta dan menghubungkannya dengan lima hal, yaitu keterbukaan tentang pengalaman, hati nurani, extraversion, pendapat yang sama, dan neurotisme. Survei ini juga menghubungkannya dengan data pengeluaran selama liburan.
Peneliti ini juga menemukan orang yang lebih berhati-hati akan menghabiskan lebih banyak uang. Sedangkan yang punya minat artistik dan imajinatif lebih sedikit mengeluarkan uang.
Para peneliti menekankan bahwa sifat kepribadian hanyalah salah satu bagian dari mengidentifikasi kebiasaan belanja konsumen individu. Banyak faktor lain juga berperan, seperti golongan pendapatan dan ukuran rumah tangga.
Dream - Metode pembayaran nontunai dengan dompet digital semakin marak dilakukan masyarakat. Apalagi dengan banyaknya perusahaan platform yang menawarkan promo dan diskon untuk memanjakan penggunanya.
Meski memudahkan transaksi, ada satu hal yang harus diwaspadai pengguna dompet digital. Kalap adalah salah satu hal yang tak disadari saat bertransaksi menggunakan platform ini.
Founder Mitra Rencana Edukasi and Held Financial Project of PBB and World Bank, Mike Rini Sutikno, mengungkapkan masyarakat seringkali menjadi boros saat menggunakan dompet digital. Hal ini disebabkan oleh banyak promo dan cashback untuk pembayaran dengan dompet digital.
“ Kita belanja, bukan lagi dari daftar belanja. Lupa lagi kita. Jadi, jangan belanja dari diskonnya. Belum tentu hemat,” kata Mike dalam acara “ Master Class Cerdas Pilah Dompetmu oleh Permata Bank” di Jakarta, Kamis 7 November 2019.
Mike menyarankan untuk membuat prioritas belanja. Pengaturan ini bertujuan untuk merencanakan pengeluaran yang dibutuhkan setiap bulannya. Saat mengatur prioritas, tentu anggaran dana juga dicatat.
Dia juga menyarankan untuk menerapkan anggaran untuk hiburan.
“ Kalau ada di daftarnya, nggak apa-apa. Keluarkan (uangnya). Kalau tidak, ya, jangan. Jadi, kita bisa mengelola keuangan tapi tidak kikir,” kata Mike.
Setelah memiliki aturan prioritas, saatnya mencari promo dan cashback. Promo dan cashback berguna untuk mengurangi bujet yang telah ditetapkan sebelumnya.
“ Ada di anggaran dulu, (baru) cari diskonnya. Jangan kebalik. Datang-datang ada diskon, tahu-tahu belanja. Itu namanya boros,” kata dia.
Dengan menerapkan ini, ke depannya, lanjut Mike, pengeluaran akan lebih tertata. Ada kemungkinan juga memiliki uang lebih di akhir bulan yang bisa diinvestasikan.
(Laporan: Keisha Ritzska Salsabila)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak