Jokowi: Meski Vaksin Datang, Harus Tunggu Tahapan di BPOM

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 25 November 2020 17:30
Jokowi: Meski Vaksin Datang, Harus Tunggu Tahapan di BPOM
Vaksinasi bisa dijalankan akhir 2020 atau awal 2021.

Dream - Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi segera diberikan kepada masyarakat Indonesia. Vaksin pesanan Indonesia akan tiba sekitar akhir November atau awal Desember 2020.

" Saya tegaskan kembali, pandemi belum berakhir. Tapi kita segera melangkah melalui vaksinasi, insya Allah vaksinnya akan datang akhir November ini atau awal Desember 2020," ujar Jokowi saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa, disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden.

Namun demikian, kata Jokowi, vaksin tidak bisa langsung disuntikkan meski sudah tiba di Indonesia. Vaksin harus lebih dulu menjalani tahapan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

" Itu juga tidak bisa langsung disuntikkan, masih harus menunggu langkah-langkah, kaidah-kaidah saintifik, data-data sains yang diperlukan untuk mendapatkan Emergency Use Authorization dari BPOM," kata Jokowi.

" Jadi meski vaksin datang, kita harus tunggu tahapan di BPOM," ucap Jokowi melanjutkan.

Jokowi mengatakan vaksinasi bisa dilakukan akhir 2020 atau Januari 2021. Sejumlah simulasi juga sudah digelar di beberapa tempat.

1 dari 5 halaman

Tantangan Distribusi Vaksin

Meski begitu, distribusi vaksin ke 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota tidak mudah. Diperlukan skema yang hati-hati, melibatkan sarana dan prasarana yang tidak sedikit.

" Karena vaksin ini perlu kedinginan tertentu, jadi perjalanan ke 34 provinsi dan 514 kabupaten kota memerlukan kehati-hatian," ucap dia.

Lebih lanjut, Jokowi berharap vaksinasi dapat memicu pemulihan kesehatan. Juga berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat.

" Kita harapkan setelah vaksinasi dilakukan pemulihan kesehatan dan rasa aman masyarakat kita harapkan dapat memicu kegiatan ekonomi masyarakat juga bisa bergerak kita harapkan dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya," kata Jokowi.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

Covid-19 Meningkat, Ganjar: Tak Usah Liburan Bersama

Dream - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan, pemerintah pusat untuk menghapus rencana pemberian libur bersama pada akhir Desember mendatang.

Pasalnya, libur panjang berpotensi memicu penyebaran Covid-19 yang lebih tinggi.

" Saya usulkan, nggak usah ada libur bersama. Sebab setelah kami analisis, hipotesis bahwa peningkatan kasus konfirmasi positif di Jateng akhir-akhir ini karena libur panjang yang kemarin," kata Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa 24 November 2020.

Menurut Gubernur, pada tanggal 10 hingga 12 November lalu, kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah mengalami kenaikan drastis akibat dampak dari libur panjang dan cuti bersama beberapa pecan sebelumnya.

Sehingga ia berharap, akhir tahun nanti jangan ada cuti bersama. “ Sudah secukupnya saja liburnya, karena saat ini rasa-rasanya kita semua harus banyak-banyak di rumah, sekolah ya di rumah dan everyday rasanya seperti Sunday,” tegasnya.

3 dari 5 halaman

Grafik Kasus Positif Naik di Banyak Daerah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengaku tingginya kasus akhir-akhir ini karena dampak libur panjang.

Namun, dirinya mengatakan tidak hanya Jawa Tengah yang grafiknya naik, tapi di beberapa daerah juga mengalami hal yang sama.

" Itu sudah dianalisis oleh pemerintah pusat, dan memang ada pengaruh libur panjang. Tidak hanya di Jateng, tapi DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jatim dan DIY semuanya naik," kata Yulianto.

4 dari 5 halaman

Belum Ada Presentase Pasti

Ilustrasi Kerumunan di JaTeng

Meski kasusnya naik, namun Yulianto belum bisa menjelaskan berapa persentasinya. Sebab, hal itu harus dianalisis sesuai data harian.

" Kita bandingkan saja, seminggu sebelum libur panjang dan seminggu sesudahnya, itu terjadi kenaikan. Tapi soal jumlah pastinya, itu harus dianalisis harian," pungkasnya.

5 dari 5 halaman

Wacana Libur Panjang Akhir Tahun

Sekadar diketahui, pemerintah berencana memberikan libur panjang pada akhir tahun ini.

Setidaknya dalam aturan yang ada, tercatat ada 11 hari libur yang diberikan pemerintah.

Namun, pemerintah berencana melakukan pengurangan hari dalam libur panjang itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 yang biasanya muncul pasca libur panjang.

Sumber: merdeka.com

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar