Kemenag Ungkap Kemungkinan Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Bersamaan pada 2 Mei 2022

Reporter : Nabila Hanum
Selasa, 26 April 2022 10:00
Kemenag Ungkap Kemungkinan Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Bersamaan pada 2 Mei 2022
Hari Raya Idul Fitri pemerintah dan Muhammadiyah kemungkinan jatuh di tanggal yang sama.

Dream - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin, mengatakan, ada kemungkinan Hari Raya Idul Fitri pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal yang sama, yakni 2 Mei 2022.

" Ada kemungkinan (bersamaan), tapi tetap menunggu hasil sidang isbat," kata Kamaruddin, dikutip dari Merdeka, Selasa 26 April 2022.

Kamaruddin menambahkan, pemerintah tetap akan menyelenggarakan Sidang Isbat pada 1 Mei 2022.

Dia menjelaskan, metode hisab dan rukyat akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

" Sidang Isbat 1 Mei," ungkap Kamaruddin.

1 dari 2 halaman

Kemenag: Hilal Idul Fitri Sudah Terlihat pada 1 Mei 2022

Dream - Kementerian Agama (Kemenag) prediksikan posisi hilal 1 Syawal 1443 H secara hisab (astronomis) dapat terlihat pada 1 Mei 2022.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan, posisi hilal di waktu sidang isbat, sudah sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“ Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” kata Kamaruddin, dikutip dari laman Kemenag, Senin 25 April 2022.

" Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin.

2 dari 2 halaman

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat

Meskipun demikian, pemerintah akan menyelenggarakan sidang isbat yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, dengan didahului proses pengamatan rukyatul yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Di mana posisi hilal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah, yang selanjutnya menunggu laporan dari seluruh titik hilal di Indonesia.

" Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelas Kamarrudin.

Beri Komentar