Kisah Para Penggali Kubur Makamkan Jenazah Pasien Covid-19

Reporter : Eko Huda S
Senin, 13 April 2020 11:47
Kisah Para Penggali Kubur Makamkan Jenazah Pasien Covid-19
"Dipikir-pikir kita juga sebagai Muslim masih ada Allah dan dijaga imun kita tetap kuat," tambah Beni.

Dream - Petugas penggali kubur memegang peran yang tak kalah penting dalam mengurus para pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Mereka harus bekerja menyiapkan liang lahat hingga memakamkan jasad pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

Beni Subakti, tukang gali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut, Bandung, Jawa Barat, bahkan harus bekerja lebih keras dari biasanya dalam sepekan ini. Awalnya, dia merasa takut mengurus jenazah pasien Covid-19. Dia takut tertular.

" Dua hari awal kepikiran terus mau pulang ke rumah juga takut. Masih kaget kalau mau nyamperin orang juga takut," kata Beni, dikutip dari Liputan6.com, Senin 13 April 2020.

Namun akhirnya, perasaan takut itu perlahan sirna. Beni paham betul, menggali kubur untuk jenazah pasien Covid-19 merupakan tugas besar. " Dipikir-pikir kita juga sebagai Muslim masih ada Allah dan dijaga imun kita tetap kuat," tambah dia.

1 dari 3 halaman

Beni semakin tenang setelah mengikuti dua kali rapid test Covid-19. Dia bersyukur hasil kedua tes tersebut menunjukkan dirinya negatif Covid-19. Padahal ia bersinggungan langsung dengan jenazah Corona. " Sudah dites, alhamdulillah negatif," tuturnya.

Ketenangan Beni bertambah karena kini dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Prosedur keamanan juga kembali diterapkan setelah proses pemakaman selesai.

" Sekarang dikasih hand sanitizer, pakai kacamata, pakai baju hazmat itu didobel lagi dua lapis sama jas plastik. Kalau sudah beres langsung disemprot lagi. Kalau sudah beres tinggal disimpan," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Menurut Beni, dalam satu kali proses pemakaman, ada 18 orang yang terlibat. Terdiri dari petugas gali kubur yang maksimal sebanyak 12 orang kemudian petugas angkut sebanyak enam orang.

" Kadang ada pendamping juga, kalau pemakaman izin ke camat, lurah, dan ada warga setempat juga. Sama suka ada dari polsek dan koramil. Kalau keluarga pas pemakaman suka ada beberapa orang perwakilan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Beni bersama petugas pemakaman lainnya tetap bersiaga untuk melayani penguburan jenazah pasien Covid-19. Menurutnya, jenazah terinfeksi Covid-19 tidaklah mengerikan seperti yang merebak melalui media sosial.

Sebab, semua proses pemulasaraan jenazah telag melalui protokol atau tata cara pemakaman jenazah Covid-19.

" Kami akan selalu siap 24 jam pokoknya kalau dibutuhkan. Bagi kita mah ya ini buat tambahan ibadah aja,” ungkap Beni.

Beri Komentar