Laboratorium Di Wuhan. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Seorang mantan peneliti di Wuhan Institute of Virology (WIV) meminta fasilitas penelitian itu dan para ilmunya untuk proaktif menjernihkan informasi yang salah tentang asal usul virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Zhao Fei, yang kuliah dan bekerja di WIV selama beberapa tahun hingga akhir 2018, menulis pembelaan yang panjang di ScienceNet pada akhir pekan.
Artikelnya menolak teori bahwa virus penyebab Covid-19 itu diproduksi di institut tersebut atau secara tidak sengaja bocor dari laboratorium WIV.
Zhao menuduh media dan politisi telah mencemarkan reputasi WIV dan peneliti terkenalnya Shi Zhengli, setelah virus Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan akhir tahun lalu.
" Dari sudut pandang pribadi saya, WIV dan Shi harus bangkit untuk menyangkal rumor dan stigma ini satu per satu. Tetapi mereka juga tunduk pada batasan tertentu dalam situasi ini," tulis Zhao.
Zhao percaya bahwa lebih baik bagi WIV dan Shi untuk secara jujur, obyektif, dan rasional menjelaskan tentang situasi mereka. Termasuk pekerjaan, upaya, prestasi, dan tekanan yang dihadapi.
" Juga tanggung jawab dan bahkan kesalahan kalian ... itu akan jauh lebih baik dan lebih meyakinkan daripada sanggahan dan analisis yang saya tulis ini," tambah Zhao.
Zhao mengatakan juru bicara resmi WIV harus segera merilis informasi dan memberikan izin bagi setiap ilmuwan untuk berbicara tentang pekerjaan mereka.
Selain itu, WIV juga harus segera mengambil tindakan terhadap orang-orang yang menyebar hoax atau berita palsu.
Zhao mempertanyakan 'motif tersembunyi' dari beberapa pihak yang mencurigai laboratorium WIV. Dia membela protokol keamanan yang ada di laboratorium dengan tingkat keamanan tinggi tersebut.
Dia juga menguraikan langkah-langkah yang telah dilakukan WIV sejak kasus pertama virus corona dilaporkan, termasuk berhasil mengisolasi strain virus Covid-19 dan melakukan penelitian untuk menciptakan vaksin.
Pembelaan Zhao muncul di tengah tekanan yang meningkat untuk upaya penyelidikan independen tentang asal-usul virus SARS-CoV-2.
Tetapi para ilmuwan mengatakan virus corona itu kemungkinan besar menyebar dari hewan ke manusia. Itu karena urutan genom-nya sekitar 96 persen identik dengan kelelawar Rhinolophus affinis.
Ada konsensus dalam komunitas ilmiah internasional bahwa kelelawar ini mungkin menyediakan tempat alami bagi virus dan entah bagaimana ditransmisikan ke manusia, mungkin melalui hewan lain.
Meski asal-usul pasti dari SARS-CoV-2 belum ditemukan, penelitian telah menunjukkan bahwa virus tersebut kemungkinan berasal dari hewan.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Kristian Andersen, dari Scripps Research Institute di California, menganalisis data genom virus SARS-CoV-2.
Mereka menemukan bukti bahwa virus itu 'bukan dibuat di laboratorium atau sengaja direkayasa'.
Dimitrios Paraskevis, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Nasional dan Kapodistrian di Athena, Yunani, mengatakan belum ada bukti urutan genomik virus corona adalah hasil eksperimen. Sehingga kecil kemungkinan virus tersebut berasal dari laboratorium.
" Berdasarkan temuan yang diterbitkan sebelumnya, kemungkinan kecil bahwa SARS-CoV-2 melompat ke manusia di laboratorium penelitian," katanya.
Sumber: SCMP
Kandungan Surah An Naziat, Beserta Asbabun Nuzul dan Keutamaannya
Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran
55 Kata-kata Ucapan Maaf Menyambut Ramadhan yang Menyentuh Hati dan Penuh Ketulusan
Kumpulan Doa Khatam Quran dan Keistimewaan Jika Mengamalkannya
Cek Fakta: Petinggi Ansor Minta Menag Pindahkan Sholat Jumat ke Hari Sabtu
Kandidat Capres Cawapres 2024, Berapa Kekayaan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir?