Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengingatkan masyarakat tentang tren kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan. Dia mengimbau untuk semakin patuh menerapkan protokol kesehatan.
" Melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan itu jangan lagi menjadi beban tapi harus menjadi kesadaran kita semua," ujar Abbas melalui keterangan tertulis.
Abbas menyatakan patuh pada protokol kesehatan tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri melainkan bagi orang lain, bangsa dan negara. Jika pandemi tak bisa segera berakhir, dikhawatirkan pelemahan ekonomi akan terus berlanjut.
" Karena mematuhi dan mengikutinya selain baik untuk diri kita sendiri juga baik untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita," ucap Abbas.
Abbas mengingatkan betul agar semua pihak tidak menganggap pandemi Covid-19 sebagai masalah kecil. Karena dampaknya sangat besar dan berbahaya tidak hanya bisa kesehatan namun juga perekonomian.
" Selain banyak korban sakit dan meninggal dunia, ekonomi warga masyarakat serta bangsa dan negara ini juga akan nyungsep dan akan semakin jauh terpuruk," ucap dia.
Selain itu, Abbas juga mengatakan kapasitas rumah sakit di sejumlah daerah sudah terlampau penuh. Para petugas rumah sakit benar-benar kewalahan menangani pasien Covid-19.
" Untuk itu, kerja sama dari semua warga masyarakat untuk mendukung protokol kesehatan berupa menjauhi kerumunan dan selalu memakai masker dan menjaga jarak serta sering-sering cuci tangan hendaknya benar-benar kita tegakkan secara bersama-sama," ucap dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Pandemi Covid-19 menyebabkan cukup banyak kematian di Indonesia. Tidak terkecuali dari kalangan pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU, mencatat sedikitnya ada 234 masyayikh atau tokoh pengelola pesantren meninggal dunia di masa pandemi Covid-19. Meski tidak semua masyayikh meninggal karena terpapar Covid-19.
" Kami perlu tegaskan lagi bahwa 234 masyayikh yang wafat ini, tentu tidak bisa digeneralisasi karena Covid-19. Tetapi apa pun itu, angka ini jelas sebuah kehilangan yang teramat besar bagi kita," ujar Ketua RMI PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozin, dikutip dari NU Online.
Gus Rozin mengatakan selama menangani Covid-19 di pesantren sejak Maret, pihaknya mencatat 112 pesantren menjadi klaster penyebaran Covid-19. Dia mengingatkan bahaya Covid-19 adalah nyata.
" Pesantren-pesantren yang terpapar Covid-19 ini adalah sebuah keniscayaan. Yang hati-hati saja bisa kebobolan, apalagi yang tidak," kata Gus Rozin.
Menurut Gus Rozin, data tersebut dikumpulkan hingga 21 Desember 2020. Sedangkan dari 112 pesantren, ada sekitar 5.244 santri dan kiai terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab test) PCR.
Gus Rozin juga yakin data positif Covid-19 bisa lebih besar jika dimasukkan dengan hasil dari rapid test antigen maupun antibodi. Belum lagi ditambah data santri yang menderita anosmia.
" Ditambah lagi dengan santri yang tidak mengaku, maka kemudian jumlahnya menjadi amat sangat besar," ucap dia.
Akibat Covid-19, kata Gus Rozin, banyak pesantren mengalami kerugian khusunya yang sampai menutup aktivitasnya. Sebagian pesantren bahkan hingga saat ini belum bisa kembali menjalankan program belajar mengajar.
" Tentu saja pengajian yang berdasarkan online ini kita tidak bisa harapkan efektivitasnya. Ini tantangan besar. Kami juga memantau masih banyak pesantren yang belum sepenuhnya memulangkan santrinya ke pondok," terang dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membentuk tim khusus terdiri dari gabungan pakar, dokter, maupun relawan kesehatan. Tim ini ini bertugas melakukan pemantauan terhadap para dokter yang terpapar Covid-19.
" Untuk memonitoring kualitas penanganan dokter yang terinfeksi dan hal pendukung yang dilakukan dalam proses perawatan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito.
Wiku menegaskan keselamatan dokter dalam penanganan Covid-19 menjadi perhatian besar Pemerintah.
Demikian pula dengan para perawat, tenaga kesehatan di rumah sakit maupun klinik, petugas laboratorium dan lainnya yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19.
Mereka tidak libur dalam penanganan Covid-19. Semata demi memastikan keselamatan masyarakat.
" Maka dari itu, mari kita hargai kerja keras tenaga kesehatan dan berkomitmen untuk bekerja sama meringankan beban mereka," kata Wiku.
Lebih lanjut, Wiku meminta masyarakat selalu patuh pada protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19 yang menambah beban tenaga kesehatan. Juga agar tidak menjadi pasien positif Covid-19.
" Ini menjadi upaya dalam mengurangi angka kasus aktif," ucap dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta

Ramai Kasus Pelecehan, Selalu Ingatkan Batas Sentuhan dan Area Intim Pada Anak

Puluhan Psikolog Disiapkan Untuk Pendampingan Psikososial Murid SMAN 72 Pasca Insiden Ledakan

Menteri PPPA Kecam Aksi Gus Elham Cium Anak Perempuan, Ajak Masyarakat untuk Berani Lapor

Presiden Prabowo Gunakan Hak Rehabilitasi Untuk 2 Guru asal Luwu Utara


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

UI Fashion Week 2026 Siap Digelar, Pamerkan Busana Nusantara yang Fashionable

Komunitas Polygot Indonesia, Ruang Belajar Banyak Bahasa Asing

Kocaknya Amanda Manopo Siapkan Bekal Mini, Sang Suami Hanya Pasrah

Dorong Tata Kelola Transparan, Dibuat Portal Satu Data Jakarta

Ramai Kasus Pelecehan, Selalu Ingatkan Batas Sentuhan dan Area Intim Pada Anak

Puluhan Psikolog Disiapkan Untuk Pendampingan Psikososial Murid SMAN 72 Pasca Insiden Ledakan