MUI: Pilihlah Sesuai Hati Nurani, Bukan Intimidasi

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 19 April 2017 06:02
MUI: Pilihlah Sesuai Hati Nurani, Bukan Intimidasi
Usai pilkada DKI Jakarta, Ma'ruf Amin berharap bangsa Indonesia kembali bersatu.

Dream - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma'ruf Amin berpesan masyarakat DKI Jakarta yang akan memberikan suara dalam Pilkada putaran II untuk memilih berdasarkan hati nurani. Bukan intimidasi pihak tertentu.

" Masyarakat supaya ikut memilih dan memberi hak sesuai hati nuraninya. Bukan karena intimidasi," kata Ma'ruf, di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

Ma'ruf berharap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk masa jabatan 2017 - 2022 tidak akan diiringi gejolak. Dia juga berharap organisasi masyarakat (ormas) tidak memobilisasi anggotanya untuk datang ke berbagai tempat pemungutan suara (TPS).

" Semoga besok tidak terjadi mobilisasi dari pihak manapun dan jangan ada intimidasi, manipulasi. Sebab, semua itu dapat memicu konflik," kata dia.

Rois Aam Syuriah Nahdlatul Ulama itu berharap masyarakat dapat kembali bersatu usai Pilkada. Dia menyarankan, masing-masing pendukung dapat menerima hasil pemungutan suara.

Untuk menghindari gesekan di tingkat masyarakat, MUI Pusat juga berencana menggelar dialog nasional dengan semua pihak yang terlibat dalam Pilkada.

" Semoga usai pilkada tidak ada gejolak. Isu tuduhan anti Pancasila, anti-kebhinekaan dan sebagainya kita akhiri. Kita harus kembali menjadi bangsa yang bersatu karena satu sama lain adalah saudara," ucap dia.

Pernyataan Ma'ruf diamini, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid. Lembaga yang mengawasi toleransi dan keberagaman di Indonesia itu meminta agar TNI dan Polisi yang berjaga memastikan tidak adanya intimidasi kepada warga yang memilih.

Terkait kabar keberadaan Barisan Serga Guna Anshor Nahdlatul Ulama (Banser NU) di Jakarta, putri Gus Dur itu menjelaskan, keberadaan organisasi sayap kepemudaan NU itu hadir untuk membantu menjaga pelaksanaan Pilkada DKI. 

" Kalau Banser instruksinya jelas. Hanya untuk menjaga kalau ada yang mengacau, itu saja. Membantu dan koordinasinya mengikuti TNI dan Polisi," kata Yenny.(Sah)

Beri Komentar