Pengertian Manasik Haji dan Panduan Lengkapnya agar Calon Jemaah Haji Lancar Beribadah

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 17 Juni 2022 18:01
Pengertian Manasik Haji dan Panduan Lengkapnya agar Calon Jemaah Haji Lancar Beribadah
Manasik haji dipahami sebagai proses pelatihan bagi calon jemaah haji menjelang jadwal keberangkatannya menuju Tanah Suci.

Dream - Manasik haji merupakan persiapan yang penting dilakukan sebelum berangkat ibadah haji. Di bawah bimbingan para ulama atau mereka yang menguasai teori dan praktik menjalankan ibadah haji, semua calon Tamu Allah dianjurkan untuk bisa mengikuti manasik haji.

Dalam pelaksanaan manasik haji para calon jemaah akan diberikan gambaran serta petunjuk dan penjelasan mengenai tata cara ibadah haji. Banyak hal yang dibahas dalam manasik haji, mulai dari rukun haji, syarat, kewajiban, larangan dan lain sebagainya.

Bahkan sering pula kita melihat anak-anak sekolah yang mengikuti manasik haji sebagai bentuk pendidikan sejak dini sebagai bekal kelak di masa muda dan tuanya. Dengan mengetahui tata caranya diharapkan para jemaah haji Indonesia kelak akan bisa mempraktikannya lebih lancar.

Sebagai panduan tata cara haji, manasik haji menjadi hak yang tidak boleh diabaikan bagi seorang Muslim yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Dalam artikel kali ini, Dream akan mengulas tentang pengertian, manfaat dan tata cara manasik haji. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1 dari 7 halaman

Pengertian Manasik Haji

Manasik haji dapat dipahami sebagai proses pelatihan bagi calon jemaah haji menjelang jadwal keberangkatannya menuju Tanah Suci. Kegiatan manasik haji diselenggarakan oleh Departemen Agama dan KBIH. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai simulasi pelaksanaan ibadha haji dengan baik dan benar.

Manasik haji juga bertujuan untuk mempermudah calon jemaah haji dalam memahami ibadah haji secara teoritis maupun praktis.

Dalam manasik haji, jemaah diajari tata cara ibadah haji mulai dari memakai pakaian ihram hingga seluruh rangkaian ibadah haji.

Pelaksanaan manasik haji dilakukan sekitar 3 sampai 6 bulan sebelum hari keberangkatan. Biasanya manasik haji dilaksanakan pada setiap akhir pekan.

Sementara itu, di beberapa lembaga pendidikan, manasik haji menjadi agenda tahunan. Mulai jenjang pendidikan TK diperkenalkan tata cara manasik haji dengan tujuan untuk mengenalkan ibadah rukun islam kelima ini kepada siswa–siswi sejak dini.

Hukum manasik haji menurut beberapa ulama adalah sunnah. Mengikuti manasik haji berpengaruh pada kelancaran ibadah haji nanti di Tanah Suci. Dengan demikian, pendapat dari beberapa ulama menyebutkan manasik haji mempunyai hukum sunnah.

2 dari 7 halaman

Tata Cara Manasik Haji

Tata cara manasik haji perlu dipahami bagi setiap kaum Muslim, khususnya bagi calon jemaah haji. Lebih jelasnya, berikut tata cara manasik haji sesuai yang diajarkan Rasulullah Saw:

1. Memakai Pakaian Ihram

Pertama kali yang dilakukan ketika manasik haji adalah memakai pakaian ihram. Pakaian ihram laki-laki berupa dua lembar kain lebar, satu kain diselandangkan ke pundak, dan satunya lagi menutupi bagian bawah panggul seperti halnya memakai sarung.

Sementara pakaian ihram jemaah perempuan menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari (kaffain), baik telapak tangan maupun punggung tangan.

 

2. Niat Ihram Haji

Pelaksanaan dan niat ihram haji paling lambat dibaca pada 9 Zulhijjah pada miqat yang telah ditentukan. Sunnah sebelum ihram adalah mandi, berwudu, memakai pakaian ihram berwarna putih dan memakai wangi-wangian. Kemudian membaca niat ihram ketika memulai ihram.

نَوَيْتُ الْحَجَّ والعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala

Artinya: " Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah Swt."

3 dari 7 halaman

3. Talbiyah

Talbiyah juga dilakukan dalam tata cara manasik haji. Jika sudah ihram, disunahkan mengulang-ulangtalbiyah dalam setiap langkah menuju Baitullah. Talbiyah merupakan bacaan yang disunnahkan bagi seseorang yang telah niat haji dan umrah. Bahkan hukum membaca talbiyah adalah sunah muakkad.

 لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَاشَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.

Artinya: " Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."

 

4. Wukuf di Padang Arafah

Setelah itu, para peserta manasik haji akan diarahkan untuk melaksanakan simulasi wukuf di padang Arafah. Jemaah haji berkumpul di Padang Arafah beberapa saat dari tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijjah hingga menjelang fajar tanggal 10 Zulhijjah.

Sambil menunggu waktu wukuf, jemaah haji disunahkan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah Swt dengan membaca takbir, tahmid, istighfar dan bacaan-bacaan lain sampai masuk waktu wukuf. Wukuf disebut sebagai inti ibadah haji, maka dari itu pelajarilah tata cara wukuf dengan benar.

Berikut bacaan doa wukuf yang dianjurkan:

” اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “  

Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarrima taji-u bihir rihu. 

Artinya:

" Ya Allah, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu salatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin."

4 dari 7 halaman

Ilustrasi

5. Mabit di Mudzalifah

Selanjutnya mabit di Muzdalifah, yaitu simulasi bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah setelah melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

Bagi yang belum melaksanakan sholat Maghrib dan Isya, maka dapat melaksanakannya dengan cara jamak takhir dan di-qashar, yaitu Maghrib tiga rakaat dan Isya' dua rakaat.

Di Mudzalifah, jemaah juga mengambil batu kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir. Kerikil ini sebagai bekal untuk melempar jumroh di Mina.

Mabit di tempat ini maksimal dilakukan sampai selesai sholat Subuh. Kemudian menuju Mina sambil membaca taibiyah dan dzikir.

 

6. Mabit di Mina

Tiba di Mina, jemaah haji bermalam selama 3 malam di sana mulai tanggal 10 hingga 12 atau 13 Dzulhijjah. Pada 10 Zulhijjah, jemaah melempar jumrah Aqabah. Sementara pada 11 Dzulhijjah barulah mereka melontar tiga jumrah, yaitu Ula, Wusta dan Aqabah masing-masing tujuh kali dengan menggunakan batu kerikil. Pada tanggal 12 dan 13 Dzulhijjah sore juga melakukan hal yang sama.

 

7. Melontar jumrah Aqabah

Saat di Mina, jemaah meletakkan barang bawaan di tenda, kemudian bersiap-siap melontar jumroh Aqabah pada 10 Dzulhijjah dengan 7 batu kerikil.

Setiap lemparan membaca doa:

 بِسمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Bismillahi Allahu Akbar

Artinya: " Dengan nama Allah dan Allah yang Mahabesar Waktu melontar jumrah biasanya sudah diatur oleh pemerintah Arab Saudi agar tidak berdesak-desakan."

 

8. Tahallul Awal

Usai melempar jumroh, dilanjutkan dengan tahaul awal dengan cara memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dilakukannya tahallul awal ini menandakan bahwa jemaah haji boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali bersetubuh.

Saat tahalul bacalah doa berikut ini:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِكُلِّ شَعْرٍ نْورًا يَوْمَ القِيَامَةِ

Allahummaj’al likuli sya’ratin nuuran yaumal qiyaamati

Artinya: " Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti."

5 dari 7 halaman

9. Thawaf Ifadhah

Apabila jemaah haji akan melakukan thawaf ifadhah pada 10 Zulhijjah, dapat langsung pergi ke Baitullah untuk melakukan thawaf. Thawaf yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dimulai dari arah yang sejajar dengan Hajar Aswad dan berakhir di sana pula.

Hafalkan bacaan doa thawaf berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ اللهُ أَكْبَرُ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصَدِّيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءاً بِعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ الْعَفْوَى وَالْعَافِيَةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةَ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةِ مِنَ النَّارِ

Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.

Artinya:

" Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau. Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, danperlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhiratku, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka."

6 dari 7 halaman

10. Sa’i

Jika thawaf ifadah sudah selesai, dilanjutkan melakukan sa'i dengan berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwa dan kembali lagi ke bukit Safa sebanyak tujuh kali. Sebelum memulainya, jemaah haji menghadapkan badan ke arah Ka'bah dan dianjurkan mengucapkan doa ini:

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيمِ أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ وَرَسُولِهِ

Bismillahir rahmaanir rahiim, abda’u bimaa bada’allahu bihi wa rasuulihi

Artinya: " Dengan nama ALlah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya."

Saat melakukan sa’i dianjurkan membaca doa berikut ini sambil lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، كَبِيرًا وَالحَمْدُ لَِّلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, kabiiran walhamdulillaahi katsiiran wa subhanallaahi bukratan wa ashiilaa

Artinya: " Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Maka besar Allah segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah baik saat pagi maupun petang."

 

11. Tahallul kedua

Usai melakukan sa'i, kemudian jemaah haji melakukan tahalul yang kedua. Dengan melakukannya, jemaah haji telah melakukan tiga sesi ibadah haji yaitu melontar jumroh, thawaf ifadah dan sa'i. Bagi suami istri sudah terbebas dari larangan untuk bersetubuh.

7 dari 7 halaman

Catatan

Selesalinya pelontaran jumroh, maka selesailah rangkaian haji tamattu‟ dan haji qiran dan kembali ke Mekah.

Namun bagi mereka mengerjakan haji ifrad masih diharuskan mengerjakan umrah, yaitu dimulai dengan ihram untuk umrah lalu thawaf, sa'i dan diakhiri dengan tahallul. Jiksa sudah elesai umrah berarti selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji ifrad-nya.

Bagi jemaah haji yang hendak meninggalkan Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air, diharuskan melakukan thawaf wada' atau disebut thawaf perpisahan. Tata caranya sama dengan tawaf ifadhah, akan tetapi tidak disertai sa'i dan dengan berpakaian biasa.

Beri Komentar