Menaklukan Kinabalu, Gunung Nenek Moyang Kaum Kadazan

Kombinasi ketinggian, udara dingin, oksigen tipis, jalur yang menanjak dengan kemiringan tinggi membuat langkah kaki semakin lambat.

Dream - Tak akan pernah ada habisnya bila berkisah tentang alam dan para pendaki. Niat dan tekad bulat inilah yang mengantarkan pria penyuka travelling ini menginjakkan kaki di puncak Kinabalu, yang berdiri kokoh di tanah bekas jajahan Inggris, Malaysia, setinggi 4095 mdpl.

Kesiapan baik mental dan logistik tak luput dari perhatian sebelum berangkat. Kinabalu merupakan berasal dari kata “ Aki” dan “ Nabalu”. Aki berarti nenek moyang dan Nabalu berarti gunung. Gunung Nenek Moyang atau gunung yang menjadi tempat persemedian roh-roh nenek moyang kaum Kadazan.

Gunung Kinabalu yang terletak di Sabah, Malaysia ini merupakan puncak tertinggi di Malaysia dan puncak tertinggi Pulau Borneo, yang ketinggiannya mencapai 4095 meter di atas permukaan laut.

Jika dilihat dari sisi geografis, Gunung Kinabalu merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Ini karena Gunung Hkakabo Razi Myanmar terletak di jajaran Pegunungan Himalaya terletak di gugus tektonik benua India, sementara Puncak Jaya, Puncak Trikora, dan Puncak Mandala Papua Indonesia terletak di benua Oceania.

Berbekal pengalaman, Elyudien bersama 9 kawan-kawan pendaki serta 3 orang crew dari Indonesia siap menaklukan medan gunung Kinabalu. Ternyata jalur pendakian di Kinabalu sudah dipermudah yakni dibuatkannya anak tangga untuk medaki tanjakan curam.

Perjalanan ini terasa sangat luar biasa, Kinabalu akan menyuguhkan hutan tropis yang tak kalah cantik dengan pulau Kalimantan dan Borneo.

Bibir Elyudien tak berhenti berucap subhanallah dan luar biasa akan keindahan Kinabalu ditambah lagi saat menyaksikan porter yang turut dalam pendakian mereka. Bukan hanya kaum laki-laki saja, melainkan wanita paruh baya yang masih sanggup menaklukan Kinabalu dan berprofesi sebagai porter.

Kombinasi ketinggian, udara dingin, oksigen tipis, jalur yang menanjak dengan kemiringan tinggi membuat langkah kaki semakin lambat. Dari Laban Rata sebagian besar jalur berupa tebing batu granit tanpa penghalang apapun.

Di trek batu granit ini tersedia tali yang bisa digunakan sebagai penanda trek dan bantuan naik mengingat curamnya medan.

Pendakian memang selalu meninggalkan bekas. Tentang persahabatan, kenikmatan dan kesyahduan akan ciptaan-Nya. “ Pendaki tidak akan pernah menemukan puncak yang baru, kecuali jika dia punya keberanian untuk memulainya," Ungkapnya.

Ingin tahu lebih lanjut kisahnya? Yuk Baca di sini. (Ism) 

_{Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:}

<sub>1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi</sub>

_{Ayo berbagi traffic di sini!}

Baca Juga: Indahnya Kehidupan Muslim di Tanah Kashmir Jangan Lakukan Hal Ini Saat Mendaki Semeru Fakta Kebenaran Alquran: Sungai di Dasar Laut Keliling Dunia Bersama Sepeda Butut Batu-batu Permata di Muka Bumi