Ilustrasi Kulit (Shutterstock.com)
Dream - Kerusakan kulit bisa disebabkan beragam faktor, seperti paparan sinar UV, polusi udara, exfoliating yang berlebihan, hingga penggunaan produk skincare yang tidak cocok dengan kondisi kulit.
Faktor tersebut berpengaruh pada skin barrier, bagian terluar kulit yang diibaratkan sebagai garda terdepan.
“ Kulit kita sebenernya kerjanya keras banget. Kita keluar kena sinar matahari, kena virus, kena bakteri, polusi, macem-macem. Kulit ibarat pertahanan pertama yang meng-cover seluruh organ tubuh kita,” terang dokter ahli kulit, Arini Widodo.
Dokter yang juga dosen itu menjelaskan, kulit memiliki beragam lapisan, mulai dari bagian terluar yakni microbiome, acid mantel, dan lapisan lipid.
Sayangnya, menurut Arini, tak sedikit masyarakat yang kurang peduli dengan lapisan-lapisan kulit, terutama bagian luar yakni microbiome.
“ Yang paling atas ada microbiome itu paling luas dan pertahanan utama. Harus diperhatikan banget,” papar dia.
Dia pun membagikan serangkaian tips cara menjaga lapisan microbiome.
Pertama, perhatikan beragam bahan kimia yang berkontraksi dengan tubuh seperti alkohol, acid, antiseptic dan lain-lain. Hal ini lantaran microbiome merupakan makhluk hidup yang dimana harus diberi makan, pun dijaga tempat tinggalnya.
Ke dua, di masa pandemi Covid-19 saat ini, penggunaan masker menjadi kewajiban. Siapa sangka masker juga bisa berpengaruh pada ketidakseimbangan microbiome, sehingga diperlukan pergantian masker setiap 4 jam sekali.
“ Masker ternyata berpengaruh juga terhadap perubahan microbiome. Biasanya kulit bernapas bebas, sekarang tertahan masked. Tercampur ada ludah, napas jadi bercampur dan menimbulkan maskne serta ketidakseimbangan microbiome,” paparnya.
Kemudian, hindari penggunaan produk dengan Ph tinggi. Tak lupa gunakan cleanser yang lembut setelah menggunakan makeup dan menggunakan moisturizer guna membuat kulit tetap lembab serta terawat.
“ Terakhir yang paling penting penggunaan sunscreen. Ini menghindari paparan sinar UV yang bisa merusak skin barier,” tambahnya.
Tak hanya membeberkan tips merawat lapisan kulit, Arini pun juga menerangkan beberapa ciri-ciri kulit sehat.
Ia mengungkapkan, kulit bisa dikatakan dalam kondisi sehat ketika tidak ada gejala atapun masalah kulit. Namun ketika sudah mulai merasakan ada tanda-tanda kecil seperti kulit mulai terasa seperti kering dan tertarik, wajib diwaspadai.
“ Nah biasanya kalau microbiome mulai rusak, itu tanda-tanda awalnya ada iritasi, merah-merah ataupun gatel-gatel,” tambahnya.
Advertisement
OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia

Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah



Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS

OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Strategi Baru Grab Indonesia Dekati Komunitas Pecinta Kuliner Indonesia

Ssstt.. Begini Cara Arie Untung Goda Putra yang Baru Kuliah di LN Biar Kangen Rumah