Kegiatan Operasional Pertambangan Bawah Tanah Di Freeport Indonesia. (Foto: PT Freeport Indonesia)
Dream – Pemerintah Indonesia, melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum, telah melunasi sisa saham PT Freeport Indonesia sebesar US$3,85 miliar (sekitar Rp55,78 triliun). Dengan begitu, pemerintah memiliki 51,23 persen saham Freeport Indonesia.
Kembalinya pertambangan emas ke Ibu Pertiwi ini seolah menjadi kado manis akhir tahun bagi Indonesia.
Sekadar informasi, Freeport merupakan perusahaan afiliasi dari PT Freeport McMoran Copper and Gold Inc. Perusahaan ini menambang, memproses, dan mengeksplorasi terhadap bijih yang mengeksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Perusahaan yang beroperasi sejak 1967 ini beroperasi di Tembagapura, Mimika, Papua.
Ada tiga hal menarik yang bisa dibahas dari kembalinya pertambangan di Papua ini.
Pemerintah tak melupakan Papua dalam pengambilalihan Freeport. Dari 51,23 persen saham yang dikuasai pemerintah, ada 10 persen yang dialokasikan kepada pemerintah daerah Papua. Saham Pemda Papua ini akan dikelola oleh PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPMM) yang 60 persen dimiliki Inalum dan 40 persennya oleh BUMD Papua.
BUMN ini akan memberikan pinjaman kepada BUMD sebesar US$819 juta (Rp11,87 triliun) yang dijaminkan dengan saham 40 persen di IPMM. Cicilan ini akan dibayar dengan dividen Freeport Indonesia yang diterima oleh BUMD itu.
Tapi, dividen tidak digunakan untuk membayar cicilan, tetapi ada bagian yang diterima tunai oleh pemda.
Dengan pelunasan saham ini, status yang dimiliki Freeport Indonesia berubah dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Perusahaan ini mendapatkan kepastian hukum dan usaha. Freeport Indonesia akan mengantongi perpanjangan usaha 2x10 tahun hingga 2041.
Pergantian status ini membuat bos Freeport McMoran, Richard Adkerson, kegirangan. Adkerson mengapresiasi langkah pemerintah. Dikutip dari Merdeka.com, pihaknya berniat untuk maju ke arbitrase karena status perusahaan. Dengan berubahnya status usaha, Adkerson menyebut kedua belah pihak sama-sama untung. Freeport bisa dengan tenang menjalankan usahanya di Indonesia.
“ Kami sangat antusias mengenai kelanjutan bisnis kami terkait kerja sama dengan Inalum, ini sangat positif bagi Indonesia dan Freeport. Ini menjadi kesepakatan yang sama sama menguntungkan kedua belah pihak,” kata dia.
Selain melunasi sisa saham, Inalum jug menetapkan jajaran direksi baru di Freeport Indonesia. Di jajaran direksi ini, ada direktur yang berasal dari Indonesia dan ada pula yang bukan dari Indonesia. Begitu pula dengan jajaran komisarisnya.
Berikut ini adalah jajaran baru direksi dan komisaris Freeport
Direksi
Direktur Utama: Tomy Wenas
Wakil Direktur: Orias Petrus Moedak
Direktur: Jenpino Ngabdi
Direktur: Robert Charles Schroeder
Direktur: Mark Jerome
Komisaris
Komisaris Utama: Richard C. Adkerson
Wakil Komisaris: Amin Sunaryadi
Komisaris: Budi Gunadi Sadikin
Komisaris: Hinsa Siburian
Komisaris: Kathleen Lyne Quirk
Komisaris: Adrianto Machribie
Advertisement
Jusuf Kalla Ngamuk Lahan 16 Hektare di Makassar `Diserobot` Mafia Tanah

Pria Ini Lagi Cari Cinta Pertamanya, Mau Bayar Hutang 24 Tahun Lalu

Kulonuwun Yogyakarta, Ayo Ikutan Community (Y2C) Got Talent 2025! Biar Bisa Menangin Motor Yamaha!

Hotel Super Tipis Ada di Salatiga, Tawarkan Pemandangan Memanjakan Mata

Komunitas Pengusaha Tangan di Atas, Aktif Eksplorasi Bisnis Basis Teknologi


Sudah 4 Bulan Beroperasi, Stasiun KRL Tanah Abang Baru Akhirnya Diresmikan



Ratu Properti, Jisoo BLACKPINK Baru Beli Rumah di Gangnam Rp232 Miliar

Jusuf Kalla Ngamuk Lahan 16 Hektare di Makassar `Diserobot` Mafia Tanah

Pria Ini Lagi Cari Cinta Pertamanya, Mau Bayar Hutang 24 Tahun Lalu

Kulonuwun Yogyakarta, Ayo Ikutan Community (Y2C) Got Talent 2025! Biar Bisa Menangin Motor Yamaha!