IHSG Sempat Rekor, Indeks Syariah Terus Menanjak

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 2 Oktober 2017 16:45
IHSG Sempat Rekor, Indeks Syariah Terus Menanjak
Dua indeks syariah tak beranjak dari zona hijau.

Dream - Meski diselimuti aksi jual asing yang kembari menguat, bursa saham Indonesia membawa kabar baik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh rekor baru pada perdagangan harian di awal Oktober 2017. 

IHSG sempat menyentuh level 5.936,14 yang merupakan posisi tertingginya sepanjang masa. Penguatan indeks ini berimbas pada laju indeks acuan saham syariah di pasar modal Indonesia yang kembali menanjak. 

Dikutip dari perdagangan BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik 0,470 (0,26%) ke level 184,699. Indeks acuan saham syariah ini bertahan seharian di zona hijau setelah dibuka menguat di level 184,552. ISSI sempat menyentuh level tertinggi di 185,290.

Aksi menanjak juga dicetak indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang menguat 4,919 poin (0,67%) ke level 738,215.

Transaksi perdagangan saham syariah di awal pekan ini menunjukan kelainan. Biasa melemas di perdagangan hari Senin, ISSI justru mencetak transaksi senilai Rp 4,37 triliun, lebih tinggi dari penutupan akhir pekan lalu. Sebanyak 44,65 juta saham beralih pemilik. 

Meski meningkat, aksi jual asing justru melonjak tajam. Asing mencatatkan nett sell sampai Rp 1,56 triliun, tiga kali lipat dari penutupan akhir pekan lalu.  

Sebagian besar indeks sektoral bergerak naik. Dimotori saham UNVR, indeks barang konsumsi memimpin laju kenaikan sebesar 1,45 persen. Disusul indeks sektor manufaktur 0,97 persen dan perdagangan 0,22 persen.

Dengan sentimen harga batu bara yang melemah, investor awal pekan ini lebih suka melepas sahamnya di sektor pertambangan yang rontok 1,65 persen. Diikuti sektor infrastruktur, properti, dan keuangan yang turun masing-masing 0,59 persen, 0,12 persen, dan 0,04 persen.

Saham-saham keping biru syariah top gainer adalah UNVR yang harga sahamnya naik Rp1.175, LPPF Rp400, ICBP Tp150, INDF Rp125, dan PTPP Rp120.

Sebaliknya, saham-saham JII top loser adalah PTBA yang harga sahamnya turun Rp400, ADRO Rp50, EXCL Rp40, PGAS Rp15, dan SSMS Rp15.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 49 poin (0,36%) ke level Rp13.494 per dolar AS. Nilai tukar rupiah ini sempat menguat di level Rp13.485 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar