Bareksa Menyabet Penghargaan Dari Kementerian Keuangan Tentang Penjualan Sukuk Negara. (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream - Bareksa menyabet penghargaan “ Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara Terbaik Kategori Non Bank 2019” dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Penghargaan ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu.
Cofounder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan fintek berperan penting untuk memperdalam dangkalnya pasar keuangan dan mendemokratisasi dunia keuangan nasional.
“ Penghargaan ini juga merupakan bukti bahwa dorongan dan dukungan Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia, dalam pemanfaatan fintek merupakan langkah yang tepat. Kami sangat berterima kasih atas berbagai kebijakan progresif pemerintahan Presiden Jokowi yang terus mendorong perkembangan ekonomi-digital dan tekfin di Indonesia,” kata Karaniya di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 16 Desember 2019.
Sekadar informasi, Bareksa merupakan satu dari dua fintek yang pertama kali ditunjuk untuk menjual surat utang negara ritel di pasar domestik secara online. Penunjukan ini dilakukan pada April 2018. Obligasi ritel yang pertama kali dijual adalah Saving Bond ritel SBR003. kini, ada 12 seri SBN ritel yang dijual.
Tercatat investor SBN di Bareksa mencapai 25 ribu atau 8 persen dari total investor SBN yang sebanyak 313 ribu. Dalam setahun, total nilai SBN yang dibeli melalui Bareksa hingga Desember 2019 meningkat 217 persen.
Pembelian SBN di Bareksa didominasi oleh segmen investor ritel, dengan nilai pembelian kurang dari Rp10 juta per investor. Dengan tingkat keritelan tinggi seperti ini, Bareksa memberikan kontribusi terhadap jumlah investor secara signifikan, rata-rata penetrasi sebesar 10,2 persen di masing-masing seri.
Untuk mendorong kontribusi perusahaan, Karaniya menggandeng OVO. Sinergi pasar SBN dan dompet digital bisa mempermudah masyarakat untuk menjangkau instrumen keuangan ini.
" Sinergi platform e-investing dan e-wallet ini mudah-mudahan akan secara signifikan terus mendemokratisasi pasar SBN, sehingga masyarakat luas akan memiliki akses yang semakin mudah dan terjangkau,” kata dia.
Karaniya melihat, sebagai platform e-wallet terbesar di Indonesia, OVO memiliki potensi yang sangat besar untuk secara masif memasyarakatkan dan menggenjot nilai penjualan SBN. Saat ini, OVO telah menjangkau 115 juta perangkat seluler, 87 juta pengguna yang tersebar di 354 kota di seluruh Indonesia, dengan pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai sekitar 11-12 juta.
" Ini daya yang sangat besar untuk mendorong pasar surat utang negara ke tahapan berikutnya,” kata dia.
Dream – Keinginan muslim Indonesia untuk pergi menjalankan ibadah umroh tak pernah memudar setiap tahunnya. Terlebih masyarakat mengetahui jika antrean haji sudah semakin panjang.
Minta tinggi masyarakat muslim di Tanah Air membuat para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) turut berlomba menawarkan berbagai paket menarik. Di luar PPIU, banyak perusahaan jasa juga menawarkan hadiah umroh untuk nasabahanya.
Strategi inilah yang dibuat PT Bareksa Portal Investasi yang memiliki platform Bareksa.com. Perusahaan menawarkan nasabahnya menabung sekaligus berkesempatan berangkat umroh lewat instrumen Bareksa Umroh.
Chief Sales and Marketing Bareksa, Rani Sumarni menjelaskan, salah satu tujuan program Bareksa Umroh ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai investasi reksa dana.
" Kalau mulai menabung hari ini, ada untuk memasukkan kode promo, berhak mendapat grand prize umroh gratis untuk dua orang," kata Rani dalam Peluncuran Bareksa Umroh di Jakarta, Rabu 10 Juli 2019.
Bareksa juga menyediakan hadiah lainnya berupa door prize uang saku untuk 10 orang jemaah umroh yang beruntung. Promo ini hanya berlangsung selama satu bulan.
" Door prize ini, untuk keberangkatan tahun depan," kata dia.
Rani berujar, Bareksa bekerja sama dengan PPIU Al Qadri untuk memberangkatkan jemaah ke Tanah Suci.
“ Kita aman, karena diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata dia.
Dream – PT Bareksa Portal Investasi baru saja meluncurkan program terbarunya, Bareksa Umroh. Program ini terintegrasi langsung dengan Bareksa.com.
Melalui program ini, masyarakat bisa menabung umroh dengan reksa dana.
Chief Sales & Marketing Bareksa, Rani Sumarni mengatakan, program Bareksa Umroh ini merupakan bentuk inovasi perusahaannya di mana nasabah bisa menabung reksa dana untuk umroh.
" Layanan Bareksa Umroh memberikan lima keuntungan, pertama aman, halal, online, terpercaya dan terpadu,” kata Rani saat launching program Bareksa Umroh di Jakarta, Rabu 10 Juli 2019.
Dia mengatakan para calon nasabah bisa membuka langsung rekening reksa dananya melalui Bareksa.com. Di sana, calon nasabah bisa mendaftar secara mandiri menggunakan sistem online.
“ Kami aman, karena diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata dia.
Direktur Bareksa.com, Ni Putu Kurniasari menjelaskan, konsep menabung reksa dana untuk umroh itu tujuannya untuk mempermudah para nasabah.
" Biasanya kalau sequence begitu simpanan selesai keluar platform itu dananya dialihkan untuk umroh. Tapi, di Bareksa.com, begitu simpanan selesai dan dana cukup bisa dibelikan paket umroh dalam satu platform," kata Putu.
Bareksa menargetkan mampu mendapat nasabah yang ingin menabung reksa dana untuk umroh ada bulan pertama sebanyak seribu orang.
Untuk memberangkatkan jemaah, Bareksa.com menggandeng agen travel haji dan umroh, Al Qadri.
" Untuk harga, kami serahkan sepenuhnya ke Al Qadri dan kami melihat Al Qadri ini tidak pernah ada track record gagal memberangkatkan jemaah," kata Putu.
Dream – Otoritas Jasa Keuangan Syariah (OJK) mengapresiasi pertumbuhan pesat pasar modal syariah di Indonesia, khususnya reksa dana syariah. Regulator tertinggi bisnis keuangan ini bahkan menyebut pertumbuhan industri produk keuangan berbasis syariah itu mengagumkan.
Deputi Direktur Pengawas Pasar Modal Syariah OJK, Mohammad Thoriq, mengatakan lima tahun yang silam, pasar keuangan Indonesia baru memiliki 58 produk reksa dana syariah. Tapi lihatlah kini. Ada tak kurang dari 172 produk investasi berbasis syariah itu.
“ Tumbuh 192 persen,” kata Thoriq di Jakarta, Senin 3 November 2017.
Dengan bertambahnya jumlah produk, Thoriq mengungkapkan total nilai dana kelolaan reksa dana syariah tahun ini sudha mencapai Rp22 triliun. Bandingkan dengan 2012 dimana nilai dana kelolaan baru mencapai Rp8 trilium.
“ Growth-nya luar biasa, 182 persen,” kata Thoriq.
Meskipun pertumbuhan pasar modal syariah cukup bagus, dia mengaku masih ada tantangan yang harus dihadapi pasar modal syariah. Salah satunya adalah angka literasi keuangan di pasar modal yang masih minim.
Thoriq mengatakan nilai literasi keuangan di pasar modal baru mencapai 0,1 persen. Artinya, dari 10 ribu orang baru satu orang yang memahami pasar modal.
“ Yang pasar modal saja 0,1 persen, apalagi yang pasar modal syariah. OJK, BEI (Bursa Efek Indonesia), dan pelaku pasar modal semuanya bergerak bersama-sama (untuk meningkatkan literasi keuangan di pasar modal),” kata dia.
(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak