Elon Musk Akan Dirikan TruthGPT Untuk Saingi ChatGPT, Ini Alasannyan (Foto: Shutterstock)
Dream - Miliarder Elon Musk melakukan perlawanan terhadap kehadiran Chat GPT, platform kecerdasan buatan (AI) yang diciptakan Microsoft dan Google. Musk akan menyaingi kehadiran platform tersebut dengan menciptakan " TruthGPT" .
Nama platform ini sengaja diambil Musk untuk meledek OpenAI yang didukung Microsoft, perusahaan di belakang sensasi chatbot ChatGPT. Dia menuding platform pesaingnya itu digunakan untuk melatih AI berbohong dan memanfaatkan OpenAI sebaagai sebuah alat untuk mencari keuntungan semata.
Tak hanya Microsoft, Musk juga menudung salah satu pendiri Google, Larry Page, sebagai sosok yang tidak menganggap serius keamanan AI.
" Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut 'TruthGPT', atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta," kata Musk dalam wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News Channel dikutip dari Reuters, Selasa, 18 April 2023.
Musk sesumbar dengan menilai platform TruthGPT buatannya sebagai jalan terbaik menuju keselamatan yang bukan diciptakan untuk memusnahkan manusia.
" Ini baru mulai terlambat. Tapi saya akan mencoba membuat opsi ketiga," kata Musk.
Musk sendiri telah memburu peneliti AI dari Google Alphabet Inc untuk meluncurkan startup untuk menyaingi OpenAI, kata orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
Diketahui, Musk bulan lalu mendaftarkan sebuah perusahaan bernama X.AI Corp, yang didirikan di Nevada. Perusahaan tersebut mendaftarkan Musk sebagai direktur tunggal dan Jared Birchall, direktur pelaksana kantor keluarga Musk, sebagai sekretaris.
Langkah itu dilakukan bahkan setelah Musk dan sekelompok pakar kecerdasan buatan dan eksekutif industri menyerukan jeda enam bulan dalam mengembangkan sistem yang lebih kuat daripada GPT-4 OpenAI yang baru diluncurkan, dengan alasan potensi risiko bagi masyarakat.
Musk juga mengulangi peringatannya tentang AI selama wawancara dengan Carlson, mengatakan " AI lebih berbahaya daripada, katakanlah, desain pesawat yang salah urus atau pemeliharaan produksi atau produksi mobil yang buruk" menurut kutipan tersebut.
“ Ini berpotensi merusak peradaban,” katanya.
Dia berpendapat AI yang super cerdas dapat menulis dengan sangat baik dan berpotensi memanipulasi opini publik.
Upaya perlawanan Musk juga dilakukan dengan membuat cuitan pada akhir pekan. Dalam cuitan itu, Musk mengaku telah bertemu dengan mantan Presiden AS Barack Obama ketika dia menjadi presiden dan mengatakan kepadanya bahwa Washington perlu " mendorong regulasi AI" .
Musk ikut mendirikan OpenAI pada 2015, tetapi dia mengundurkan diri dari dewan perusahaan pada 2018. Pada 2019, dia mentweet bahwa dia meninggalkan OpenAI karena dia harus fokus pada Tesla dan SpaceX.
Dia juga men-tweet pada saat itu bahwa alasan lain kepergiannya dari OpenAI adalah, " Tesla bersaing untuk beberapa orang yang sama dengan OpenAI & saya tidak setuju dengan beberapa hal yang ingin dilakukan oleh tim OpenAI."
Musk, CEO Tesla dan SpaceX, yang juga menjadi CEO Twitter, platform media sosial yang dibelinya seharga US$44 miliar tahun lalu.
Dalam wawancara dengan Fox News, Musk mengatakan dia baru-baru ini menilai Twitter " kurang dari setengah" dari harga akuisisi.
Pada bulan Januari, Microsoft Corp mengumumkan investasi multi-miliar dolar lebih lanjut di OpenAI, mengintensifkan persaingan dengan saingan Google dan mendorong perlombaan untuk menarik pendanaan AI di Silicon Valley.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu