Dibayangi Aksi Jual Asing, Indeks Syariah Masih Bisa Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 21 Juni 2017 16:50
Dibayangi Aksi Jual Asing, Indeks Syariah Masih Bisa Menguat
Indeks infrastruktur dan keuangan menjadi penggerak utama perdagangan hari ini.

Dream - Indeks syariah bergerak fluktuatif di perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu 21 Juni 2017. Meski ditutup menguat, laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) sempat melemah.

Aksi investor yang menahan diri masuk bursa saham jelang liburan membuat gerak saham menjadi terbatas. Baru di menit-menit jelang penutupan, aksi beli kembali meningkat dan mendorong ISSI serta JII menaik tajam. 

Papan perdagangan BEI mencatat indeks ISSI menguat 0,668 poin (0,36%) ke level 184,709. ISSI yang bergerak fluktuatif dibuka melemah di sesi pembukaan 183,264 dan baru menyentuh level tertingginya di 184,709.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga ditutup menguat 3,964 poin (0,53%) ke level 748,590. Indeks berisi 30 saham unggulan syariah ini sempat melemah ke level terendah 739,067.

Aksi jual asing pada saham-saham syariah sepertinya belum berakhir. Hari ini nett sell asing kembali mencatat kenaikan menjadi Rp 447 miliar dari sehari sebelumnya sebesar Rp 293 miliar. 

Transksi perdagangan saham sendiri lebih ramai dari kemarin. Dengan 118 juta saham yang berpindahtangan, nilai transaksi mencapai Rp 63 triliun. Aksi beli sukses mendorong 72 emiten ISSI ditutup menguat namun 126 lainnya justru memberi tekanan. 

Sebagian besar indeks sektoral naik pada penutupan perdagangan hari ini. Investor lebih suka memainkan sahamnya di indeks infrastruktur dan keuangan yang masing-masing mencatat kenaikan indeks 1,03 persen dan 1 persen.

Sementara tiga indeks sektoral lain yaitu pertambangan, industri dasar dan industri aneka mengalami koreksi masing-masing 0,95 persen, 0,16 persen, dan 0,58 persen.

Emiten-emiten syariah top gainer hari ini adalah TPIA yang harga sahamnya naik Rp900, UNVR Rp750, AALI Rp325, UNTR Rp200, dan EXCL Rp120.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp300, ASII Rp50, ADRO Rp45, ANTM Rp15, dan BSDE Rp10.

Di pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru melemah. Kurs rupiah terhadap dolar AS turun 37 poin (0,28%) ke level Rp13.329 per dolar AS.

Beri Komentar