Punya Hubungan Asmara di Kantor? Ini Tips Penting

Menjalin hubungan asmara dengan teman sekantor kadang tak terelakkan. Namun, jangan sampai mengganggu produktivitas kerja, apalagi jika hubungan tersebut terpaksa kandas di tengah jalan.

Dream - Aturan lama yang selalu diingatkan saat bekerja dalam sebuah perusahaan adalah menghindari munculnya hubungan asmara.

Namun dalam gaya hidup yang seperti sekarang, dibantu dengan kemudahan teknologi, hubungan asmara di kantor bisa saja terjadi dengan cepat.

Memang kasus seperti ini sifatnya manusiawi dan tidak bisa dihindari. Namun hubungan asmara di tempat kerja bisa menimbulkan efek komplikasi yang bisa merugikan perusahaan.

Jadi, agar hubungan asmara di kantor tetap berjalan tanpa menimbulkan efek negatif pada kinerja dan produktivitas, cobalah untuk memahami beberapa hal berikut yang dikutip dari Gulf News, Rabu, 14 Oktober 2015:

1. Menjaga kualitas kerja dan produktivitas

Perusahaan lebih mengkhawatirkan masalah produktivitas daripada kisah cinta Anda. Itulah mengapa Anda harus tahu berapa banyak waktu yang tersedot akibat hubungan Anda dan pasangan.

Jika Anda dan pasangan mengobrol dan saling tukar SMS berlebihan; keluar makan siang bersama lama-lama; ketinggalan rapat dan sebagainya, maka hal itu akan menimbulkan persepsi negatif pada atasan.

Ingat, dukungan awal yang positif yang didapat dari rekan kerja dan atasan saat Anda menemukan cinta di kantor bisa saja memudar dengan cepat jika pekerjaan menjadi korban. Jadi jadikan pekerjaan sebagai prioritas di tempat kerja. Demikian pula, tetaplah profesional dan menjaga sikap Anda. Jadi intinya: Anda harus menjadikan kualitas kerja, profesionalisme dan produktivitas sebagai prioritas utama.

2. Hindari perlakuan istimewa

Karyawan akan merasa khawatir jika Anda terkesan pilih kasih atau tindakan Anda menimbulkan pandangan negatif. Terutama jika pasangan adalah atasan atau rekan satu ruangan dan satu tim. Untuk meredakan kekhawatiran semua orang, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan. Pertama, tidak menawarkan perlakuan istimewa. Kedua, menjelaskan setiap situasi yang mungkin disalahartikan secara salah.

Jika masalah dan gosip muncul, selesaikan secara profesional. Sebagai contoh, menjelaskan manfaat dari promosi atau keadaan yang ditawarkan kepada orang tersebut. Namun jangan berlebihan dengan penjelasan tersebut sehingga menimbulkan kesan memuji.

3. Jangan berbagi informasi rahasia

Kadang sulit menjaga rahasia pekerjaan atau perusahaan dari orang yang Anda cintai. Tetapi membongkar semua rahasia tentang perusahaan merupakan bisnis yang berisiko. Yang paling ekstrem, jika Anda berpisah dari pasangan, adalah Anda tidak bisa memastikan apakah informasi tersebut tetap aman, atau bisa jadi Anda rentan menjadi korban pemerasan.

Berbagi informasi rahasia dengan seseorang yang tidak berhak dapat menyebabkan konsekuensi serius jika bocor. Itulah mengapa Anda harus memisahkan hal-hal pribadi dari urusan kantor. Menjauhkan urusan pekerjaan dari kehidupan pribadi sejauh mungkin.

Selain itu, batasi gosip atau hal-hal pribadi tentang karyawan atau rekan kerja, terutama yang berbentuk email. Julukan, ejekan, dan hal-hal konyol tentang mereka bisa menjadi senjata makan tuan jika terkirim secara tidak sengaja dan menyebar ke publik. Intinya, selalu bersikap profesional tentang rekan kerja dan dorong mereka juga melakukan hal yang sama tentang Anda.

4. Pertimbangkan konsekuensi putus hubungan

Hubungan pribadi di tempat kerja memiliki banyak kelemahan jika hubungan tersebut tidak berhasil. Jika kata putus meninggalkan dendam, maka akan menjurus pada sabotase pekerjaan dan perusakan nama baik Anda.

Itulah sebabnya Anda harus selektif dan hati-hati jika memutuskan hubungan pribadi dengan rekan kerja di kantor. Lebih buruk lagi jika yang Anda putus adalah orang yang punya jabatan tinggi atau orang yang terlibat langsung dengan Anda dalam menjalankan aktivitas kerja. (Ism)