Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indeks Syariah Berbalik Menguat, Sektor Pertanian Dilirik

Indeks Syariah Berbalik Menguat, Sektor Pertanian Dilirik ISSI Dan IHSG Kompak Menguat Hari Ini, Selasa 17 September 2019. (foto: Shutterstock)

Dream - Indeks syariah berbalik menguat pada penutupan Selasa 17 September 2019. Saham pertanian dan infrastruktur menjadi motor perdagangan kali ini.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat pada 0,019 poin (0,01%) ke level 191,247. ISSI menanjak setelah dibuka di 191,432.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) malah terkoreksi 2,307 poin (0,33%) ke level 697,922.

Indeks JII70 turun 0,021 poin (0,01%) ke level 2367,130.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 17,255 poin (0,28%) ke level 6.236,690.

Saham Pertanian dan Infrastruktur Meroket

Mayoritas indeks sektoral meroket. Indeks pertanian melesat 2,95 persen dan infrastruktur 1,49 persen.

Sebaliknya, industri aneka tergelincir 2,71 persen, industri dasar 0,20 persen, dan pertambangan 0,10 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah AALI yang harga sahamnya meningkat Rp650, TCPI Rp475, MINA Rp270, FASW Rp200, dan ICBP Rp125.

Sebaliknya, harga saham INTP terkoreksi Rp300, ASII Rp225, UNTR Rp225, FISH Rp200, dan INDR Rp180.

Pada 16.13, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. Kurs dolar AS menguat 43 poin (0,30%) ke level Rp14.085.

Rupiah Menguat di Level Rp13 Ribu, Indeks Syariah Malah Loyo

Dream - Sentimen positif dari luar negeri tak mampu mendorong pelaku pasar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jelang libur akhir pekan, indeks bursa saham Indonesia didominasi pelemahan termasuk tiga indeks acuan saham syariah. 

Stimulus moneter di Eropa hanya membawa angin baik untuk nilai tukar rupiah. Sementara investor pasang modal tak mengindahkan meredanya perang dagang AS-China dan lebih terpengaruh oleh teknikal indeks yang memang diprediksi akan terkoreksi.

Dari pasar keuangan, nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 13 September 2019 pukul 16.08 WIB bergerak menguat terhadap dolar AS. Dolar AS ditekan ke bawah Rp14 ribu. Mata uang Paman Sam melemah 38 poin (0,27%) ke level Rp13.956 per dolar AS.

 

 

Sekadar informasi, keputusan Bank Sentral Eropa melanjutkan stimulus dan pemangkasan bunga acuan lebih lanjut.

Sementara data BEI mencatat, indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 0,812 poin (0,42%) ke level 191,448. ISSI hanya bergerak naik sekitar 30 menit setelah bel perdagangan dibuka usai naik ke level 192,758 di sesi pra-pembukaan.

Meski sempat naik tipis di awal sesi kedua, ISSI tak mampu melawan tekanan jual dari pelaku pasar. Hingga sesi penutupan ISSI terus bergerak turun dan sempat jatuh ke level terendah 190,759.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga bernasib sam. Melemah 2,076 poin (0,29%), indeks JII turun ke level 693,682. Sementara Indeks JII70 turun 1,169 poin (0,49%) ke level 236,165.

Pasar modal Indonesia jelang libur akhir pekan ini memang dilanda tekanan. Terlihat dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terpeleset 7,331 poin (0,12%) ke level 6.334,843.

Kurang `Angin Baik`

Minim sentimen positif membuat penanam modal enggan melantai di bursa. Indeks sektor pertanian menguat 0,46 persen, keuangan 0,32 persen, infrastruktur 0,19 persen, dan industri aneka 0,04 persen.

Sebaliknya, indeks sektor pertambangan terkoreksi 2,10 persen, industri dasar 0,73 persen, perdagangan 0,31 persen, manufaktur 0,28 persen, propreti 0,24 persen, dan barang konsumsi 0,13 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah UNVR yang harga sahamnya naik Rp525, INTP Rp375, SMGR Rp325, MAPA Rp275, dan FISH Rp250.

Harga saham ITMG merosot Rp725, EMTK Rp500, TPIA Rp400, ICBP Rp325, dan DSSA Rp275.

Indeks Syariah Ikut `Berduka` di Hari Pemakaman BJ Habibie

Dream - Indeks bursa saham Indonesia seperti turut bersedih dengan kepergian Presiden ketiga Indonesia, Bacharduddin Jusuf Habibie untuk selama-lamanya. Menguat di awal perdagangan, indeks saham di Bursa Efek Indonesia pelan-pelan jatuh ke zona negatif.

Laju pelemahan indeks saham ini bertolak belakang dari perkiraan akan adanya kenaikan dari sejumlah analis yang melihat sentimen positif dari pasar global. 

Pada penutupan perdagangan BEI, Kamis, 12 September 2019, tiga indeks syariah yang menguat di awal sesi kompak menutup perdagangan dengan bergerak melemah.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat merosot 1,954 poin (1%) ke level 192,260. ISSI dibuka menguat di level 194,336 saat baru memasuki pra-pembukaan perdagangan. Hanya dalam hitungan menit, ISSI langsung terjun ke zona negatif hingga sesi perdagangan berakhir.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) sore ini juga ditutup tajam 10,475 poin (1,48%) ke level 695,758. Sementara Indeks JII70 merosot 3,236 poin (1,34%) ke level 237,334.

Dari pergerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks acuan pasar modal Indonesia itu juga melemah 39,780 poin (0,62%) ke level 6.342,174.

Semua Indeks Sektoral Melemah

Semua indeks sektoral melemah. Investor melepas saham-sahamnya paling banyak di sektor industri aneka, infrastruktur, dan pertambangan. Indeks sektor industri aneka terkoreksi 2,02 persen, infrastruktur 1,37 persen, dan pertambangan 1,09 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah FIRE yang harga sahamnya menguat Rp370, POLL Rp330, SMGR Rp300, SIPD Rp100, dan AKSI Rp94.

Sebaliknya, harga saham ITMG turun Rp550, UNVR Rp550, UNTR Rp450, DSSA Rp275, dan INDF Rp200.

Pada 16.23, rupiah juga ikut melemah. Nilai tukar dolar AS menguat 83 poin (0,59%) ke level Rp14.143.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDB per Kapita Indonesia Naik Jadi Rp75 juta di Tahun 2023

PDB per Kapita Indonesia Naik Jadi Rp75 juta di Tahun 2023

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2023 tumbuh 5,05 persen

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.