Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyatakan pengkajian standarisasi tarif tes usap (swab test) di rumah sakit masih terus dilakukan. Untuk sementara, tarif standar berada di kisaran Rp439 ribu hingga Rp797 ribu.
" Harga swab berkisar antara Rp 439-797 ribu tersebut masih dikaji terus oleh pemerintah," ujar Wiku, dikutip dari Merdeka.com.
Wiku mengatakan Pemerintah hendak memastikan tarif swab test terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, yang membutuhkan dapat terpenuhi.
Di waktu bersamaan, pemerintah juga akan memastikan biaya penyelenggaraan swab.
" Memang sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan dan tentunya pasti mengambil untung harus dilakukan, tapi dalam jumlah yang terbatas karena ini adalah masalah pandemi," ucap dia.
Wiku menyatakan hasil kajian akan diumumkan ke publik jika sudah selesai.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Ketua DPR RI Puan Mahari meminta pemerintah mengendalikan tarif tes swab sebagai salah satu langkah pengendalian dan penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Puan berharap penurunan tarif itu akan mendorong semakin banyak masyarakat yang menjalani tes mandiri.
Tarif test swab ini nantinya bisa disesuaikan sesuai provinsiatau kabupaten/Kota dari masing-masing daerah. Pemerintah hanya memberikan patokan harga untuk menjadi standar bagi pemerintah daerah.
" Kalau harganya diturunkan, ini akan mendorong masyarakat untuk melakukan tes swab secara mandiri," ungkap Puan, Selasa 29 September 2020, dikutip Merdeka.com.
Dijelaskan Puan, uji swab selama ini lebih banyak dilakukan secara massal oleh pemerintah. Dengan adanya penyesuaian atau penurunan tarif diharapkan ada muncul kesadaran dari masyarakat untuk memeriksakan diri secara mandiri.
" Itu akan lebih baik," ujarnya.
Puan juga mengimbau pemerintah agar melakukan penanganan pandemi Covid-19 secara menyeluruh dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Kesadaran masyarakat juga harus terus ditingkatkan dalam memutus mata rantai Covid-19, khususnya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan; mengenakan masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir.
" Saya minta Penanganan Covid-19 punya standarisasi atau pakem yang jelas di seluruh Indonesia sehingga penanganannya akan bermanfaat dan secara komprehensif menjadi satu kesatuan gotong royong menangani Covid-19 secara menyeluruh," jelas dia.
Sumber: Merdeka.com
Dream - Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan menilai pandemi virus COVID-19 merupakan ujian bagi sistem ketahanan nasional, termasuk sektor kesehatan.
Menurutnya, dengan adanya pandemi ini, ketahanan nasional sektor kesehatan perlu adanya peningkatan.
Pernyataan ini disampaikan dalam Webinar Nasional IV Bulan Bung Karno 2020 yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat PDIP, dengan tema 'Politik Kesehatan Berdikari.
" Khusus di bidang kesehatan, kita dapat merasakan ketahanan nasional masih perlu untuk ditingkatkan. Baik dari sisi fasilitas kesehatan, maupun ketersediaan tenaga kesehatan," kata Puan di Jakarta, Selasa 30 Juni 2020.
Puan juga menyinggung tentang pembangunan kesehatan masyarakat yang seharusnya dimulai dari pemenuhan gizi ibu hamil dan anak.
Asupan gizi yang baik dalam 1.000 hari kehidupan. Mulai dari kandungan sampai usia 2 tahun, asupan gizi seimbang dalam keluarga, serta pola hidup bersih dan sehat.
" Pandemi Covid-19 harusnya dapat menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk menjaga, menjalankan pola kehidupan bersih dan sehat. Memastikan asupan gizi seimbang. Sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yang saat ini sangat bermanfaat dalam menangkal terjangkitnya Covid-19," jelas Puan.
Selain menyoroti berbagai isu kesehatan yang sedang terjadi, Puan juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
" Kita sendiri yang harus bisa menjaga tubuh kita sendiri, jika kita memang diwajibkan atau mengharuskan kita pergi ke luar rumah," tutur Puan.
Advertisement
Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak

Tangis Vidi Aldiano Pecah Sambut Kemenangan Sheila Dara Aisha di Piala Citra FFI 2025

OMG! Kista Pecah Sampai Pendarahan, DJ Katty Butterfly Jalani Operasi


Mengenal Komunitas Bye Bye Plastic Bags, Pendirinya Gadis Bali yang Jadi Moderator Acara PBB
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Dompet Dhuafa Ajak Mahasiswa UIN Ar-Raniry Jadikan Wakaf sebagai Lifestyle dan Investasi Akhirat

Kado Mengejutkan Ahmad Dani untuk Mulan Jameela yang Lulus S2: 'Untung Lulus Loh....'