Lewat Busana Muslim, Tuty Adib Lestarikan Kain Nusantara

Reporter : Rizki Astuti
Kamis, 22 Maret 2018 13:29
Lewat Busana Muslim, Tuty Adib Lestarikan Kain Nusantara
Tuty kembali memamerkan rancangannya di Mahakarya Borobudur 2018.

Dream - Usai mengorbitkan Tenun Balai Panjang dalam busana Muslim di ajang fashion internasional London Fashion Week (LFW) 2018, desainer Tuty Adib bakal kembali membuat gebrakan. Kali ini, dia bakal memamerkan koleksinya di ajang Mahakarya Borobudur 2018.

" Saya merasa ada kebanggan tersendiri ketika bisa terlibat dalam acara hebat ini," ujar Tuty di Jakarta, Rabu 21 Maret 2018.

Event tahunan ini digelar PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC). Di tahun ini, gelaran tersebut mengangkat tema batik.

Tema tersebut terinspirari dari sosok R. A Kartini yang merupakan Duta Batik Indonesia dan lekat dengan busana nasional, khususnya kalangan wanita.

Keputusan Tuty terlibat dalam gelaran ini didasarkan pada semangatnya untuk turut melestarikan kain nusantara dan budaya nasional. Menurut dia, busana nasional patut dikenalkan ke seluruh penjuru dunia, terutama di kalangan Muslim internasional.

Tuty Adib

" Indonesia sekarang banyak desainer Muslim. Maka akan disayangkan jika yang ditampilkan bukan inspirasi dari negara sendiri," tutur desainer kenamaan langganan keluarga Presiden Joko Widodo ini.

Tuty juga menyayangkan bila masyarakat Indonesia masih menggunakan brand dari luar negeri. Padahal, menurut dia, label Tanah Air jauh lebih menarik dan kaya akan nilai budaya.

" Jika kita mampu menyuarakan budaya kita menjadi suatu karakter busana Indonesia, maka negeri ini akan kaya." tutupnya.

Mahakarya Borobudur 2018 akan diadakan di area Lumbini kompleks wisata Candi Borobodur. Tak hanya peragaan busana, ada pula sajian pentas seni yang melibatkan seniman lainnya.

Laporan: Dina Nazhifah

(Beq)

1 dari 1 halaman

Modest Fashion Summit Buka Jalan Desainer Lokal Mendunia

Modest Fashion Summit Buka Jalan Desainer Lokal Mendunia © Modest Fashion Summit 2018 (Ferra Ferdiana/Dream)

Dream - Busana modest wear tengah berkembang pesat di Indonesia. Buktinya, banyak desainer yang memasukkan koleksi busana modest wear dan mampu bersaing di kancah internasional.

Melihat pasar busana santun itu, Modest Fashion Summit (MFS) 2018 akan menggelar perhelatan perdananya di Indonesia. Ajang akbar itu hadir sebagai wadah para desainer menuangkan ide dan kreasi.

" Modest Fashion Summit ingin menjadi wadah bagi para desainer dalam mengembangkan karya dan mempromosikannya ke kancah Internasional," ujar Stevy Giani Sela, Chief Creative Officer of EBW World Wide di Hotel Shangri-la Jakarta, Selasa 20 Maret 2018.

Modest Fashion Summit dijadwalkan digelar pada 17-19 Oktober 2018 di Ciputra Artpreneur Jakarta. Pagelaran modest wear ini digagas oleh perusahaan fashion consultant, Esa Brangta Wangko (EBW) yang berkantor di New York City, Amerika Serikat.

Jika sebagian acara fashion modest ekslusif bagi individu, Modest Fashion Summit ingin memberikan perspektif berbeda ke banyak orang tentang bagaimana mode mainstream yang memiliki pasar jauh lebih besar.

Modest wear merupakan gaya busana dalam dunia fashion yang mengikuti lifestyle. Modest wear bisa digunakan untuk wanita hijab maupun untuk mereka yang tidak ingin mengenakan pakaian terbuka. Konsep inilah yang menjadi pandangan dunia terhadap busana modest wear. 

" Indonesia akan menjadi negara pertama digelarnya Modest Fashion Summit 2018. Acara ini akan menjadi acara tahunan berkumpulnya buyer, desainer, dan brand baik lokal maupun internasional," kata Stevy.

Tidak hanya pencinta modest wear lokal namun juga internasional. Mengusung konsep bussiness to bussiness (B2B) dan bussiness to costumer (B2C), Modest Fashion Summit 2018 ini diharapkan dapat menumbuhkan pasar modest wear Indonesia kian dikenal dunia.

" Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Walaupun modest fashion tidak hanya diperuntukkan bagi yang muslim, tapi pasti lebih cenderung pada komunitas muslim," tambahnya.

(Sah/Laporan: Ferra Ferdiana)

Beri Komentar