Ilustrasi Mandi Wajib (Shutterstock.com)
Dream - Hadas kecil atau bisa disebut dengan Hadats Asghar meliputi buang air kecil, buang air besar, dan buang angin. Bagi Muslim yang berhadas kecil, dapat menyucikan diri lagi dengan berwudu.
Sedangkan hadas besar atau Hadats Akbar meliputi junub, haid, dan nifas. Bagi Muslim yang berhadas besar, menyucikan diri harus dengan mandi wajib sebelum beribadah.
Mandi wajib merupakan salah satu proses pembersihan fisik umat Muslim yang bersifat wajib. Hal ini bertujuan untuk menyucikan diri setelah melakukan hadas besar.
Mandi wajib harus dilakukan sesuai dengan ketentuan agama, tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Mandi wajib juga memiliki niat yang harus dibaca ketika kita akan melakukannya. Menurut para ulama, niat ini yang nantinya akan membedakan mandi biasa dengan mandi wajib. Berikut adalah niat mandi wajib yang perlu Sahabat Dream tahu.
“ Bismillahirahmanirahim nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala” yang artinya “ Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta’ala”
“ Bismillahirahmanirahim nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta’ala”
yang artinya “ Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta’ala”.
Tata cara mandi wajib bagi perempuan dan laki-laki sebenarnya sama, hanya saja yang membedakannya adalah niat dari mandi wajib tersebut. Berikut Rukun Mandi Wajib yang harus diterapkan oleh Sahabat Dream.
Keempat rukun yang telah dituliskan di atas, terdapat di sebuah hadits dari Ibnu ‘Abbas bahwa Maimunah mengatakan, “ Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no 265 dan Muslim no 317)
Perintah untuk melakukan mandi wajib ini dasar hukumnya adalah Alquran. Allah SWT berfirman, " Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)
Selain itu, dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh umat Muslim untuk mandi wajib jika dalam keadaan junub.
" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi." (QS. An-Nisa': 43)
Beberapa perkara yang menyebabkan seorang Muslim wajib menjalankan tata cara mandi wajib di antaranya adalah haid dan nifas bagi wanita, berhubungan bagi pasangan suami istri, dan keluar air mani bagi pria (baik sengaja atau tidak sengaja seperti akibat mimpi basah).
Mengetahui tata cara mandi wajib ini sangat penting untuk dipelajari oleh seorang Muslim. Sebab, ancaman bagi mereka yang menganggap enteng tata cara mandi wajib ini adalah neraka.
Diriwayatkan dalam hadis oleh HR. Abu Dawud, yang artinya, " Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Barangsiapa yang meninggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka'."
Pada masanya, seorang wanita akan tumbuh jadi dewasa dan mengalami pendarahan setiap bulannya. Inilah yang dinamakan haid atau menstruasi.
Bagi kaum wanita, haid merupakan hadas besar. Karena itu kaum wanita sebaiknya mengetahui tata cara mandi besar setelah mengalami haid.
Berikut tata cara mandi wajib setelah haid sesuai ajaran Islam:
Doa niat inilah yang membedakan mandi besar setelah haid dan mandi biasa. Sahabat Dream bisa membaca doa niat mandi besar ini dalam hati atau bersuara.
Berikut adalah bacaan niat tata cara mandi besar setelah haid: " BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA."
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala."
Agar sesuai sunnah Rasulullah, Sahabat Dream bisa mencuci tangan sebanyak tiga kali. Ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
Bagian tubuh yang tersembunyi tersebut biasanya sangat kotor karena jarang dibersihkan. Bagian-bagian tubuh yang tersembunyi itu adalah kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
Setelah membersihkan bagian yang tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang sebanyak tiga kali. Caranya, mengusapkan tangan pada tanah atau tembok kemudian disabun dan dibilas air bersih.
Untuk tata cara mandi wajib setelah haid sesuai sunnah harus melepaskan ikat kepala atau gelungan. Setelah itu menggosok-gosoknya seperti orang sedang keramas dengan daun bidara.
Hal ini sesuai dengan hadis Aisyah radhiallahu 'anha, yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan: " Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya." (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332) " ...lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya.."
Kalimat ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti dalam tata cara mandi besar setelah jimak. Namun harus digosok sedikit keras, seperti orang keramas memakai sampo.
Setelah itu, mengguyur kepala tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.
Mengguyur tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Nifas atau proses keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan ini merupakan hadas besar bagi seorang wanita.
Karena itu wanita Muslim wajib tahu tata cara mandi wajib setelah nifas yang benar sesuai ajaran Islam.
Untuk tata cara mandi wajib setelah nifas sama dengan saat melakukan mandi wajib setelah haid. Namun bacaan niat tata cara mandi wajib setelah nifas berbeda dari mandi wajib setelah haid.
Berikut adalah bacaan niat tata cara mandi wajib setelah nifas bagi wanita:
" BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA'ALA."
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala."
Mandi wajib setelah jimak atau mandi junub hukumnya wajib bagi pasangan suami istri dan pria yang mengeluarkan air mani.
Pada intinya, tata cara mandi wajib setelah jimak hampir sama dengan cara mandi wajib setelah haid.
Yang berbeda adalah niatnya. Berikut adalah bacaan niat mandi wajib setelah jimak yang sebaiknya dihafalkan:
" BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA'ALA."
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."
Selain itu, di dalam tata cara mandi besar setelah jimak, wanita tidak perlu membuka ikatan kepala atau gelungannya.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW dari Ummu Salamah yang bertanya: " Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?" Beliau menjawab: " Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR. Muslim no. 330)
Selain itu, tata cara mandi wajib setelah berhubungan badan juga ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis berikut ini:
" Dari Aisyah yang mengatakan, 'Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya'." (HR. Al Bukhari)
Hadis lainnya juga menjelaskan cara mandi wajib setelah jimak sesuai sunnah Rasulullah SAW:
" Dari Aisyah dia berkata, 'apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu seperti wudhu untuk sholat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki'." (HR. Muslim)
Demikian tadi tata cara mandi wajib yang benar sesuai ajaran Islam yang sebaiknya dipelajari agar tubuh jadi bersih dan suci kembali. Sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan nyaman.
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal