Psikiater Jelaskan Kondisi Otak Saat Sedang 'Bucin'

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 17 Februari 2022 10:48
Psikiater Jelaskan Kondisi Otak Saat Sedang 'Bucin'
Sahabat Dream pernah merasa bersikap sangat bucin?

Dream - Pasangan yang sedang berada di fase sedang mabuk cinta seringkali membuat keputusan tak terduga. Sahabat Dream mungkin sudah tak asing dengan istilah " bucin" atau singkatan dari budak cinta.

Sebutan tersebut merujuk pada seseorang yang bisa melakukan apa saja hingga merugikan diri sendiri, hanya demi pasangan yang dicintainya. Memang, paling sulit menasihati orang yang sedang jatuh cinta.

Logika mereka terkadang tak berjalan semestinya. Dokter Ida Darmawan, seorang spesialis kejiwaan menjelaskan dari segi ilmu psikiatri fenomena " bucin" ini. Mungkin Sahabat Dream pernah mengalami.

" Bucin alias ‘budak cinta’ adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang cinta mati dan sangat memuja cinta. Ia mau melakukan apa pun demi orang yang dicintai. Bucin ternyata melibatkan berbagai aspek yang kompleks baik psikologi maupun neurobiologi," ungkapnya dalam akun Instagram @newidapsikiater.

Fenomena Bucin, menurut dr. Ida, seperti fase pemujaan. Ia juga mengutip pernyataan Sigmund Freud, ahli psikoanalis yaitu seseorang yang sedang dalam fase " pemujaan" pada orang yang ia cintai bisa secara sadar atau pun tidak.

 

1 dari 4 halaman

Bucin memiliki sisi positif juga negatif. Dilihat dari segi biologis, terlihat ketidakseimbangan pada otak di mana dopamin dan adrenalin lebih tinggi daripada seratonin. Dopamin menimbulkan kegembiraan yang sifatnya adiktif.

Sementara adrenalin tinggi menciptakan energi yang memicu keberanian, sedangkan seratonin yang turun memicu kecemasan dan pikiran obsesif berlebih. Tak jarang dampak negatif ditimbulkan dari sikap obsesi akibat bucin terhadap pasangan dan akhirnya memicu tindakan melanggar hukum.

" Tak mudah menghadapi tantangan bagi kamu yang sedang merasa berada pada fase ini. Tetapi bucin juga bisa menjadi afeksi positif bagi kamu karena cinta sendiri merupakan penggerak perilaku. Tantangannya adalah bagaiamana agar saat bucin seseorang bisa mengelola perasaannya menjadi energi yang positif karena sesungguhnya cinta adalah energi untuk menggerakkan perilaku," ungkap dr. Ida.

Apakah kamu pernah jadi " bucin" ?

2 dari 4 halaman

Tubuh Beri Sinyal Saat Stres Berat, Jangan Diabaikan!

Dream - Kondisi stres bisa dialami siapa pun dan seringkali kita mengabaikannya. Berusaha kuat, tak mencari pertolongan, menjalani aktivitas sehari-hari, tapi tubuh dan pikiran selalu menjadi kesatuan.

Saat pikiran dan psikologis bermasalah, tubuh akan memberi sinyal. Terutama jika stres yang muncul dibiarkan berlama-lama. Seringkali kita tak sadar sebenarnya kondisi fisik juga memunculkan gejala stres yang begitu konstan.

Penasaran apa saja tandanya? Jika muncul gejala berikut, tak ada salahnya untuk istirahat sejenak atau mungkin meminta pertolongand ari profesional seperti psikolog dan psikiater.

1. Gemeretak gigi
Penyebab gemeretak gigi yang paling sering adalah stres. Kamu mungkin menggemeretakan atau menggesekan gigi secara tidak sadar di siang hari atau saat tidur.

Salah satu tanda bahwa kamu melakukannya adalah rahang yang sakit keesokan paginya. Kamu mungkin juga memperhatikan gigi jadi terlihat lebih pendek dari biasanya, sebaiknya gunakan penjaga mulut untuk melindungi gigi atau melakukan terapi.

2. Keringat berlebih
Keringat terjadi karena berbagai alasan: berolahraga, suhu tinggi, atau ketika otak merasakan ancaman. Jika kamu berkeringat terus-menerus, itu mungkin pertanda bahwa kamu terlalu cemas.

 

3 dari 4 halaman

3. Rontok yang lebih banyak dari biasanya
Menemukan lebih banyak rambut di kamar mandi atau pada sisir mungkin merupakan tanda stres tersembunyi. Gejolak emosional dapat mengganggu fase pertumbuhan siklus rambut.

Bahkan jika tidak ada yang terjadi baru-baru ini, ingatlah bahwa rambut rontok biasanya tertunda. Jadi, kamu mungkin mengalami kerontokan rambut 6-12 minggu setelah peristiwa yang bikin stres.

Diare Bisa Terjadi Saat Level Stres Sedang Tinggi

4. Bintik-bintik merah
Jika kamu tidak menderita alergi tetapi masih terdapat bintik-bintik merah di kulit, kamu mungkin sedang mengalami emosi yang tidak stabil. Terlebih lagi, bila kamu mendapatkan bintik-bintik merah di mulut, hal itu dapat dipastikan sebagai akibat dari stres. Kondisi emosi dapat menyebabkan tubuh merilis beberapa bahan kimia yang mengubah respons tubuh terhadap fungsi-fungsi lainnya.

 

4 dari 4 halaman

5. Mata berkedut
Stres dapat memberikan sinyal yang tidak biasa ke otak dan otot wajah, misalnya seperti matamu yang berkedut tak terkendali. Anda mungkin memperhatikan pergerakan secara tidak sadar kelopak mata bawah atau dalam kasus-kasus yang jarang terjadi kelopak maat bagian atas. Dalam beberapa kasus, berkedut berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

6. Mulut selalu kering
Jika kamu terus-menerus haus dan tidak makan asin, coba lebih perhatikan kesehatan mental. Periode stres yang berkepanjangan memblokir kelenjar ludah, dan bisa membuat mulut selalu terasa kering. Kamu mungkin juga kesulitan menelan karena dehidrasi. Jangan ragu untuk konsultasi dengan profesional untuk menanganai level stres yang begitu tinggi.

Laporan: Anzila Riskia Putri/ Sumber: Brightside

Beri Komentar