Hipertensi dan Obesitas Jadi Faktor Risiko Kematian Paling Tinggi, Jaga Pola Makan dengan Bijak Garam

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Selasa, 20 September 2022 13:48
Hipertensi dan Obesitas Jadi Faktor Risiko Kematian Paling Tinggi, Jaga Pola Makan dengan Bijak Garam
Obesitas ini juga menjadi salah satu dari Triple Burden of Malnutrition permasalahan gizi utama

Dream - Salah satu penyakit degeneratif yakni obesitas menjadi salah satu dari Triple Burden of Malnutrition atau permasalahan gizi yang masih harus ditangani serius di Indonesia selain kekurangan gizi (wasting) dan defisiensi mikronutrien.

Penyebab obesitas salah satunya dipicu pemakaian garam berlebihan selain penyakit diabetes. Terkadang masyarakat hanya berfokus pada gula ketika berbicara soal diabetes. Padahal garam juga berpengaruh besar karena dapat memicu pembuluh darah menarik gula dan garam dalam waktu bersamaan.

Hasil penelitian juga menunjukan konsumsi garam terlalu banyak bisa menimbulkan hipertensi. Kondisi ini dipicu Natrium klorida pada garam dapat menarik cairan yang jika terlalu banyak cairan ditarik ke pembuluh darah akan memicu tekanan eningkat dan akhirnya menyebabkan darah tinggi.

Karena sifat garam yang menarik cairan ke pembuluh darah inilah yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah atau kerap disebut strok.

“ Berdasarkan data dari Global Burden of Disease (2019), faktor resiko yang menyebabkan kematian paling tinggi di Indonesia adalah penyakit degeneratif hipertensi, diikuti dengan obesitas,” jelas Eurli Prameswari, Head of Sauce & Seasoning Business Department PT Ajinomoto berdasarkan keterangan tertulis Ajinomoto yang diterima Dream.

1 dari 2 halaman

Lalu Berapa Banyak Boleh Konsumsi Garam?

Shutterstock

Badan kesehatan dunia, WHO (World Health Organization), menganjurkan batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.

Atas dasar itulah kami menciptakan inovasi dalam produk bumbu kaldu Masako varian terbaru ini, sekaligus kami ingin berkontribusi bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Inovasi ini juga selaras dengan kampanye yang sedang Ajinomoto giatkan yaitu Bijak Garam,” tambah Eurli.

2 dari 2 halaman

Bijak Garam

Pengurangan asupan garam atau diet rendah garam dapat diganti dengan penggunaan garam dengan bumbu kaldu.

“ Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi,” jelas Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia pada keterangan yang sama.

Kampanye ini juga untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas.

Beri Komentar