Motor Bebek Jadul Yamaha Edisi Valentino Rossi Laku Rp300 Juta

Dihargai Mahal Supaya Tak Terbeli

Mohamad Azehar Mat Siam, 29 tahun, mengaku kaget saat penggemar Yamaha 125zr itu rela membayar mahal agar bisa memiliki koleksi motor jadul miliknya.

Pemuda yang akrab dipanggil Azehar itu sengaja memasang harga tinggi agar Chuong tidak membelinya. Bukannya mundur, pria dari Vietnam itu malah tetap ngotor membelinya.

" Saya sengaja memasang harga 85.000 ringgit supaya Chuong tidak membelinya. Namun tidak sangka dia langsung mengirim uang muka ke rekening saya sebanyak 30.000 ringgit semalam," kata Azehar.

Motor Dibayar Tunai

Keesokan harinya Chuong datang ke rumah Azehar untuk melihat motor edisi terbatas itu, dan langsung membayar sisa uangnya.

" Pagi tadi, dia datang ke rumah untuk melihat sepeda motor itu dan setuju untuk membelinya. Dia membayar seluruh sisa uangnya sebanyak 55.000 ringgit," tambah Azehar.

Yang membuat Azehar terkejut, Chuong juga membeli beberapa suku cadang Yamaha 125zr Go! asli darinya, seperti ban dan cover set seharga 5.000 ringgit (Rp17,9 juta).

Dulu Waktu Beli, Harganya 'Cuma' Rp23 Jutaan

Menurut Azehar, motor itu dibeli oleh almarhum ayahnya Mat Siam Ismail pada tahun 2003. Saat itu ayahnya merupakan penggemar fanatik pembalap dari Italia itu.

" Semua suku cadang khusus Yamaha 125zr Go! Edisi Valentino Rossi juga saya simpan sebagai koleksi pribadi," kata Azehar.

Azehar menambahkan sepeda motor itu dibeli seharga 6.617,76 ringgit (Rp23,7 juta) dan tidak pernah dikendarainya. Motor tersebut bahkan belum terdaftar di kepolisian.

Mengoleksi 9 Motor Jadul

" Sayang sekali pakai sepeda motor ini. Jadi selama 17 tahun sepeda motor itu hanya disimpan di rumah," ujarnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika para penggemar Valentino Rossi rela membeli dengan harga yang fantastis.

" Saya penggemar sepeda motor, dan gemar membeli dan mengumpulkannya sejak masa sekolah.

" Sekarang saya punya sembilan motor, yakni dua motor Yamaha RX-Z, tiga Yamaha 125zr, tiga Honda EX5, dan satu Honda C70," pungkas Azehar.

(Sah, Sumber: Harian Metro)