Sido Muncul Bantu Bayi dan Anak 'Ukir' Senyum Lewat Operasi Bibir Sumbing Gratis di Semarang

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) melalui produk unggulannya Kuku Bima Sido Muncul memberikan bantuan operasi bibir sumbing dan langit langit mulut untuk 30 orang.

Bibir sumbing merupakan salah satu kelainan celah bibir dan langit-langit bawaan yang banyak dialami bayi baru lahir. Kondisi tersebut didapatkan dari faktor non genetik atau ketika di masa kandungan. Prevalensi bayi lahir dengan bibir sumbing pun masih terbilang tinggi di Indonesia. 

Berkaitan dengan hal tersebut, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) melalui produk unggulannya Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul memberikan bantuan operasi bibir sumbing dan langit langit mulut untuk 30 pasien di RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang.

Bantuan bakti sosial senilai Rp400 juta secara simbolis diberikan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Direktur RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang, dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes. Dari bantuan tersebut, sebanyak Rp210 juta diperuntukan untuk operasi bibir sumbing dan Rp190 juta untuk kegiatan operasi lain seperti operasi katarak dan operasi kaki pengkor di RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang. 

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, bantuan operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut ini sebagai bentuk kepedulian Sido Muncul terhadap kesehatan masyarakat Indonesia khususnya warga Kota Semarang dan sekitarnya.

"Kami bisa merasakan, anak-anak yang menderita bibir sumbing susah makan dan kurang percaya diri terhadap penampilannya. Karena bisa disembuhkan meski dengan cara operasi, maka kami Sido Muncul memberikan bantuan supaya operasi gratis bagi pasien," kata Irwan di Semarang, Selasa (27/6).

Menurut Irwan, operasi bibir sumbing sebenarnya bisa mulai ditangani sejak umur 3 sampai 6 bulan. Kecuali memang ada kondisi penyakit lain yang tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Salah satunya, Irwan menemukan alasan penolakan karena pasien memiliki penyakit bawaan jantung.

Mengetahui masih banyak pasien yang kesulitan pengobatan penanganan bibir sumbing, Irwan meminta orang tua dengan anak yang mengalami bibir sumbing bisa datang ke RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang Semarang.

Sido Muncul Targetkan 4000 Pasien

Bantuan yang diberikan Sido Muncul di Semarang ini bukan kali pertama dilakukan. Bantuan operasi sumbing bibir gratis, dilakukan Sido Muncul sejak 2018 di berbagai wilayah di Indonesia. Total pasien yang telah dioperasi hingga saat ini adalah 402 pasien dan Irwan pun mengatakan bahwa Sido Muncul punya pencapaian terkait bantuan yang diberikannya. 

"Kami targetkan tahun ini bisa 4.000 pasien bibir sumbing dan langit-langit mulut, tapi memang kami akui sangat susah untuk mencari pasiennya karena masyarakat masih takut untuk melaporkan, takut untuk operasi," ujar Irwan. 

Irwan juga menyampaikan bahwa di dalam RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang terdapat Kios Sehat Sido Muncul Natural yang menyediakan produk-produk Herbal dari Sido Muncul sebagai tempat pasien mencari pendamping obat-obatan, selain yang diresepkan oleh dokter. 

Sementara itu Direktur RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang, dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul, untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

"RS Panti Wilasa dr Cipto ini adalah rumah sakit sosial, rumah sakit yang hadir untuk masyarakat. Tidak sekedar mengumpulkan uang untuk mencari profit, tapi kami hadir untuk masyarakat yang memang benar-benar harus dibantu," ujar dr. Daniel.

Pasien Merasa Sangat Terbantu

Operasi gratis bibir sumbing yang dilakukan oleh Sido Muncul, terasa kebermanfaatannya untuk masyarakat luas. Salah satunya adalah orangtua pasien, Intan Sari yang merasa bersyukur anaknya bisa mengikuti operasi gratis dari Suplemen Kesehatan Kuku Bima Sido Muncul.

"Terus terang saya sangat senang dan sangat terbantu dengan acara ini karena satu ingin anak saya itu seperti anak normal pada umumnya," katanya saat ditemui di RS Panti Wilasa Semarang, Selasa (27/6).

Intan menuturkan bahwa sejak kecil, anaknya mengalami masalah pada langit-langit di mulutnya. Dampaknya anaknya yang berusia 8 tahun tidak bisa lancar berbicara dan kesulitan makan dan minum. 

"Saya sudah cari ke sana ke mari untuk bantuan operasi tapi mungkin jodoh saya di sini," tuturnya.

Penulis: Stella Maris