Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPB: Bantuan Asing Tak Terkait Status Bencana

BNPB: Bantuan Asing Tak Terkait Status Bencana Istimewa

Dream - Pemerintah Indonesia resmi menerima bantuan dari luar negeri untuk penanganan dampak gempa dan tsunami Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah. Saat ini, prosedur penerimaan dan penyaluran tengah disiapkan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penerimaan bantuan luar negeri tidak berkaitan dengan status kebencanaan.

"Tidak ada kaitan terima bantuan asing dengan tingkat status bencana, status bencana di Sulteng adalah bencana daerah bukan bencana nasional," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.

Sutopo menyatakan kondisi bencana di Donggala dan Palu berbeda dengan Aceh ada 2004 silam. Jika dibandingkan, wilayah Aceh kala itu lumpuh sementara pemerintahan daerah di Sulawesi Tengah masih bisa beroperasi.

"Kalau bencana nasional itu semuanya kolaps, kondisinya seperti Aceh 2004. Tapi di Sulteng masih banyak pemerintahan yang berjalan," ucap dia.

Sulitnya Evakuasi di Kampung yang Ditelan Bumi Saat Gempa Palu

Dream - Proses pencarian dan evakuasi korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, terus dijalankan di sejumlah titik. Salah satunya di Petobo dan Balaroa, Kota Palu, yang amblas ditelan lumpur.

Sejumlah rumah hilang akibat fenomena likuifaksi di dua kawasan ini. Diduga ada ratusan jenazah yang turut tertelan lumpur.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, tim gabungan cukup kesulitan melakukan evakuasi di Petobo dan Balaroa.

"(Menggunakan) alat berat juga sudah. Karena lumpur, bisa amblas," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2018.

Ia menuturkan, ada 744 rumah di Petobo dan 1.747 di Balaroa yang amblas. "Kondisi rumah hilang tertutup lumpur," ucap dia.

Innalillahi, Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu Jadi 1.234 Orang

Dream - Seperti sudah diperkirakan, jumlah korban meninggal dunia akibat musibah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai ribuan orang. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per htanggal 2 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB mencatat korban meninggal mencapai 1.234 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers di kantornya, mengatakan korban meninggal berasal dari Palu, Donggala dan Parigi Moutong.

Meski demikian, BNPB tidak memiliki data rinci korban meninggal di masing-masing daerah. Ini karena tim evakuasi langsung membawa jenazah ke rumah sakit di Palu begitu ditemukan.

"Saat ini kita belum bisa pilah-pilah korban (berasal dari daerah mana)," ucap Sutopo.

Selain itu, ada 799 orang mengalami luka berat dan sedang mendapat perawatan di rumah sakit. Ada 99 orang dinyatakan hilang.

Sedangkan warga yang mengungsi akibat musibah ini mencapai 61.867. Para pengungsi tersebar di 109 titik pengungsian.

"Data ini akan terus bertambah," ujar dia.

Berlindung di Kubah Masjid Saat Gempa Palu, 8 Orang Selamat

Dream - Pergerakan tanah di Balaroa, Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, membuat sejumlah bangunan hancur. Bahkan tidak sedikit bangunan yang bergeser jauh dari posisi semula.

Seperti yang terjadi pada Masjid Darul Muttaqin. Tempat ibadah ini sampai bergeser sejauh 500 meter lalu roboh dan menyisakan bagian kubah.

Dikutip dari Fajar Online, Selasa 2 Oktober 2018, salah satu warga terdampak, Nasar, 38 tahun, mengatakan posisi kubah masjid berada jauh di atas. Gempa dahsyat membuat masjid hanya terlihat kubahnya saja.

Pria itu menduga banyak jenazah yang terperangkap reruntuhan. Sebab, ketika gempa terjadi, jemaah sedang berada di masjid dan sebagian anak-anak bermain di halaman.

Beruntung, ada delapan orang selamat dari bencana itu. Mereka, termasuk anak Nasar, berlindung di bagian kubah masjid.

Mereka kemudian menyelamatkan diri usai gempa terjadi. Tanah terus bergerak hingga pukul 23.00 waktu setempat.

Nasar berharap bantuan alat berat segera datang. Sehingga warga dapat menggali reruntuhan untuk menolong keluarga mereka.

Sumber: Fajar Online.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyaluran Bansos Disetop Sementara Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya

Penyaluran Bansos Disetop Sementara Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya

Pemerintah akan setop sementara bantuan pangan berupa beras jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Bansos Beras Akan Terus Ada Hingga Juni 2024, Tapi Tergantung APBN

Jokowi Sebut Bansos Beras Akan Terus Ada Hingga Juni 2024, Tapi Tergantung APBN

Jokowi menyatakan bahwa pelaksanaan program bantuan sosial dari cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut mungkin dapat diperpanjang hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.