Pemuda Dibui Gara-gara Sentuh Pinggang Pria

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 23 Oktober 2017 18:02

Jamie Harron, Pemuda Asal Skotlandia, Menghadapi Tuntutan Tiga Tahun Penjara (Foto: Express UK)

Kasus itu berawal saat Harron menyentuh pinggang pria asal Jerman.

Dream - Jamie Harron, pemuda asal Skotlandia, ditahan polisi di Uni Emirat Arab (UEA) sejak Juli 2017. Kasus itu berawal saat Harron menyentuh pinggang pria asal Jerman.

Menurut laporan media Inggris, Express, Harron juga dijatuhi hukuman karena meminum alkohol di zona bebas minuman keras.

Seorang juru bicara layanan penuntutan di Dubai mengatakan, " Atas tuduhan minum, Harron dijatuhi hukuman satu bulan penjara dan denda 2.000 dirham (setara Rp7,3 juta)

Tetapi, Harron juga dikenai pasal `pelecehan seksual` karena menyentuh pinggang pria asal Jerman itu. Kasus ini telah disidang kemarin, Minggu, 22 Oktober 2017. Dalam sidang yang berlangsung dia menghadapi tiga tahun masa kurungan penjara.

Harron mengatakan, dia meletakkan tangannya di pinggul seorang pria untuk memastikan mereka tidak saling bertabrakan dan menumpahkan minuman mereka.

Dia menolak anggapan sentuhan itu sebagai upaya pelecehan seksual, namun kondisi itu sebagai " kesalahpahaman budaya" . (ism)

1 dari 1 halaman

Habis Rp571 juta

© Dream

Dream - Selama tiga bulan terakhir, Harron telah menghabiskan biaya sebanyak 32 ribu poundsterling, setara Rp571 juta, untuk biaya legal menyelesaikan masalah ini.

" Saya tidak pernah tahu berapa banyak tekanan yang bisa saya hadapi sampai ini terjadi dan aku menunggu hasil terburuk," ucap dia.

Direktur Detained in Dubai, LSM yang berbasis di Inggris untuk membantu Harron, Radha Stirling, terus mengupayakan bantuan hukum kepada Harron.

" Kasus Jamie bukan tentang mengetahui hukum. Dia mematuhi undang-undang di UEA dan memiliki saksi untuk mendukungnya," ucap Radha.

Sementara itu ayah Harron, Graham tak percaya puteranya terlibat pelecehan seksual.

" Jamie adalah anak yang baik. Dia tidak pernah menjadi masalah dan tidak pernah dalam masalah," ujar Graham. (ism)