Nani Apriliani (Foto: Merdeka.com)
Dream - Kasus takjil maut berupa sate mengandung sianida benar-benar mengejutkan masyarakat. Apalagi takjil maut ini sampai menewaskan bocah tak berdosa berusia 10 tahun.
Padahal ada sosok bernama Tomy yang sebenarnya menjadi target pembunuhan paket sate beracun sianida yang dilakukan perempuan bernama Nani Apriliani Nurjaman, berusia 25 tahun.
Dilansir PojokSatu, 4 Mei 2021, Tomy ternyata merupakan aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jogja berpangkat Aiptu. Sehari-hari dia bertugas sebagai penyidik di bagian Reskrim.
Lolos dari sasaran target pembunuhan paket sate beracun, Tomy dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin
Hal itu diungkapkan oleh Kapolresta Jogja Kombespol Purwadi W Anggoro saat mengkonfirmasi jika Tomy merupakan aparat di Polresta Jogja.
“ Betul (anggota Polresta Jogja, Red). Sosoknya baik dan rajin. Kerjanya bagus,” kata Purwadi, Senin, 3 Mei 2021.
Namun Kapolresta Jogja menanggapi kasus yang menimpa anggotanya dengan biasa. Sebab, persoalan yang tengah menimpa Tomy adalah masalah pribadi.
Jadi apa yang terjadi pada anggotanya itu tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga yang dikomandaninya saat ini.
“ Biasa saja, kan masalah pribadi,” ujar perwira menengah ini.
Namun Kapolresta tidak membantah jika dirinya bisa bersikap tegas kepada anggota yang terbukti bersalah dalam kasus yang masih ditangani oleh Polres Bantul ini.
Menurutnya, sanksi siap ditegakkan sesuai dengan tingkatan pelanggaran yang dilakukan. Namun apakah Kapolresta akan menindak Tomy sampai saat ini masih menunggu informasi dari Polres Bantul
“ Ya, kita sesuaikan pelanggarannya, sesuai hasil pemeriksaan. Bisa disiplin, kode etik, atau pidana. Tapi masih tunggu hasil dari Bantul,” tandas Purwadi.
Dream - Baru-baru ini heboh kasus kematian seorang bocah 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya akibat makan sate mengandung racun sianida.
Ini sebenarnya kasus pembunuhan yang salah sasaran. Pelakunya seorang wanita bernama Nani Apriliani Nurjaman, berusia 25 tahun.
Nani sebenarnya ingin mengirim sate beracun itu kepada pria pujaannya yang seorang anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta bernama Aiptu Tomi.
Namun, Tomi menolak menerima paket sate yang dikirim Nani melalui jasa driver ojek online bernama Bandiman. Saat memakai jasa Bandiman, Nani memang tidak memakai aplikasi pemesanan ojek online.
Karena dikirim tanpa memakai aplikasi, nama pengirim tidak diketahui. Makanya Tomi menolak karena tidak mengenal siapa pengirim sate tersebut.
Tomi kemudian memberikan paket sate tersebut untuk Bandiman. Driver ojol itu kemudian pulang dan istrinya menyuap Naba dengan sate itu.
Beberapa saat setelah makan sate, Naba tiba-tiba tidak sadarkan diri. Bocah malang itu akhirnya meninggal dunia saat di RS Wirosaban.
Dalam menjalankan aksi balas dendam karena cintanya kepada Tomi bertepuk sebelah tangan, Nani ternyata menyamar.
Hal itu terungkap dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malang TVOne, Senin, 3 Mei 2021. Dalam tayangan tersebut, Bandiman mengungkapkan sosok Nani yang sudah tertangkap.
Menurut Bandiman, dia memang belum diminta keterangan polisi untuk mencocokkan sosok wanita yang memberinya paket sate beracun sianida.
Bandiman mengaku baru mengetahui sosok Nani setelah melihat sejumlah foto dan mengikuti kasusnya di media.
Namun, meski penampilan Nani saat bertemu berbeda dengan saat ini, Bandiman memastikan sosoknya sama.
Ketika menyerahkan paket sate beracun itu, Nani mengenakan jilbab warna merah muda.
" Tapi dari gigi sama dan bentuk wajahnya oval," tegas Bandiman dengan penuh keyakinan.
Dari foto-foto yang beredar, Bandiman memastikan jika sosok wanita yang memberinya paket sate sianida sama dengan yang ditangkap polisi.
" Sama, dari bentuk tubuh, tingginya, kulitnya putih," kata Bandiman, ayah dari bocah malang tersebut.
Mengenai penangkapan Nani, Bandiman mengaku bersyukur pelaku akhirnya bisa ditahan polisi.
" Kami ucapkan banyak terima kasih pada para penegak hukum. Harapannya kami sekeluarga, kalau bisa pelaku dihukum sebagaimana mestinya. Kalau bisa seberat-beratnya," pungkasnya.
Hasil penyelidikan polisi menyebut Nani diketahu sebagai warga Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat. Dia bekerja di salah satu salon kecantikan di Yogyakarta.
Saat ini polisi sedang mendalami sosok R yang diduga mengajari Nani Aprilia Nurjaman untuk meracun Tomi menggunakan sianida.
" Ada salah satu pelanggan salon berinisial R yang suka terhadap tersangka. Tetapi tersangka tidak suka dengan R, karena tersangka menyukai pelanggan lain T," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dikutip dari Pro 3 RRI, Senin 3 Mei 2021.
Namun, setiap Nani dan T memiliki permasalahan, Nani selalu bercerita kepada R. Lantas R menyarankan memberikan pelajaran kepada T.
Caranya memberikan Kalium Sianida dicampur dengan makanan. Efeknya, kata R, setelah dimakan hanya muntah dan diare.
Dengan polosnya, Nani menerima saran R tersebut. Kalium Sianida yang dibeli via online kemudian dicampurkan di dalam bumbu sate ayam yang sudah dibeli sebelumnya.
Nani juga mendapatkan anjuran dari R untuk mengirimkan sate bercampur sianida menggunakan ojek online, tetapi tidak pakai aplikasi. Agar tidak diketahui siapa pengirimnya.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya