Vaksin Merah Putih Siap Digunakan Awal 2022
Dream - Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Fedik Abdul Rantam, mengatakan, vaksin siap digunakan pada awal tahun 2022, setelah memperoleh hasil bagus saat uji praklinik tahap satu.
"Hasil ini dilihat dari perkembangan dengan titer antibodi yang trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung," ujarnya dikutip merdeka.com, Senin 31 Mei 2021.
Dia menambahkan, pemeriksaan yang saat ini masih berlangsung meliputi immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total. Hasil pemeriksaan tersebut dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase dua.
Untuk itu, kata dia, saat ini tim peneliti tengah menyiapkan uji praklinik fase dua, termasuk makaka sebagai hewan uji coba. "Kemudian menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase satu pada manusia," ucap dia.
Persiapan Alternatif Lain
Ketiga platform tersebut masih berlanjut dan konstruksi virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis.
"Rencana lain kami adalah menyiapkan varian virus lain. Ini untuk menjaga kalau ini (vaksin merah putih) fail (gagal) maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine," katanya.
"Harapannya, pada Desember 2021 atau paling lama Maret 2022, vaksin Merah Putih Unair sudah masuk skema industri," tutur dia menambahkan.
Tetap Optimis Produksi Vaksin Mandiri
Lebih lanjut Prof. Fedik berharap bahwa penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia, yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.
"Bagi akademisi, kami optimistis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri, dan ini sebagai awal," katanya.
Sumber: merdeka.com
Indonesia Akan Miliki 6 Varian Vaksin Merah Putih
Dream - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, akan ada enam varian Vaksin Merah Putih untuk Covid-19. Varian ini didasarkan pada basis pengembangan vaksin yang berbeda.
Menurut Bambang, ada enam lembaga yang kini tengah mengembangkan Vaksin Merah Putih, yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, UI, ITB, UGM, dan Unair. Masing-masing menggunakan platfom yang berbeda.
" Karena menggunakan platform yang berbeda-beda otomatis nanti akan muncul enam versi vaksin," ujar Bambang dalam talk show yang disiarkan lewat channel YouTube BNPB.
Bambang menjelaskan, Eijkman mengembangkan vaksin dengan platform sub unit protein rekombinan. Perkembangan risetnya mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium dan siap uji pra klinik ke hewan pada November.
5 Varian Lain
Vaksin yang dikembangkan LIPI menggunakan platform protein rekombinan fusi. Vaksin oleh UGM dikembangkan dengan platform protein rekombinan.
UI menggunakan platform DNA, mRNA, dan virus-like-partikel. ITB dengan platform adenovirus, sedangkan Unair mengembangkan dua platform yaitu adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).
Pengembangan vaksin di Indonesia, kata Bambang, mirip dengan yang diterapkan di luar negeri. Misalnya, AstraZeneca dengan platform non-replicating viral vector, Moderna dengan platform RNA, Sinovac dengan platform inactivated virus, dan CanSino Biological Inc/Beijing Institut of Technology yang memakai platform non-replicating viral vector.
" Tetapi yang paling penting produksi sama yaitu vaksin Covid-19," kata Bambang.
Penguasaan Teknologi
Bambang melanjutkan perbedaan platform yang digunakan enam lembaga tersebut bergantun pada teknologi yang dikuasai. Baik oleh peneliti maupun institusi.
" Saat ini enam institusi bekerja masing-masing tetapi pada intinya akhirnya mereka akan keluar dengan vaksin Covid-19 dan kita akan fasilitasi untuk produksinya," kata dia.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan tugas Kemenristek bersama enam institusi tersebut sampai kepada menghasilkan prototipe atau bibit vaksin. Sedangkan tahap pengembangan, uji klinis, sampai produksi massal menjadi tanggung jawab PT Bio Farma.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Kehamilan yang Sering Dianggap Wajar tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya
Jangan ragu untuk konsultasi dokter demi kesehatan ibu hamil dan janin.
Baca SelengkapnyaJangan Sepelekan Kaki Terasa Dingin, Bisa jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Tubuh yang terasa dingin sering disepelekan. Padahal, hal itu bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan serius yang perlu dikontrol secara intens.
Baca SelengkapnyaKemenag: Hasil Seleksi PPIH Diumumkan 26 Februari 2024
Kemenag akan umumkan hasil seleksi PPIH 26 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Dokter Angkat 300 Batu Ginjal dari Tubuh Pasien yang Tidak Suka Minum Air Putih
Karena selalu minum air berwarna, wanita Ini operasi angkat batu ginjal sebanyak 300 butir
Baca SelengkapnyaBukan dengan Pijatan, Dokter Jelaskan Cara Lancarkan Buang Air Besar Saat Puasa
Banyak yang menyangka kalau pijatan bisa melancarkan pencernaan.
Baca SelengkapnyaKakak Ipar Siti Badriah Ini Pernah Terlilit Utang Kini Sukses Usaha Skincare, Potret Rumah Mewahnya Bikin Melongo!
Dokter kecantikan itu diketahui baru saja pindah ke rumah barunya yang ditaksir senilai puluhan miliar rupiah
Baca SelengkapnyaWaduh! Belum Hilang Efek Bius, Pria ini Malah Sebut Nama Mantan Depan Istrinya
Pria ini malah ingat mantan selepas operasi, pas sadar ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaCara Merawat Lubang Tindikan agar Tetap Nyaman dan Bebas Iritasi
Lakukan perawatan ini, agar lubang tindikan tidak bermasalah.
Baca SelengkapnyaDokter Ungkap Efek Buruk Puasa Tanpa Sahur
Dokter tidak menganjurkan berpuasa tanpa sahur, terutama orang dengan kondisi tubuh tertentu. Tidak sahur diklaim bisa memberi dampak kurang nyaman pada tubuh.
Baca Selengkapnya