Ibu Hamil/ Foto: Shutterstock
Dream - Pergerakan janin selama kehamilan merupakan salah satu tanda bahwa janin tumbuh sehat. Umumnya, ibu hamil dapat merasakan pergerkan janin pada saat 18-15 minggu usia kehamilan.
Pergerakan janin bayi akan dirasakan lebih intens ketika pada trimester ketiga kehamilan dan akan semakin meningkat saat menjelang persalinan. Terkadang, ibu hamil sangat ingin merasakan gerakan si kecil di kandungan.
Ada beberapa cara untuk menstimulasi janin di dalam kandungan untuk bergerak. Yuk coba trik ini.
1. Makan Snack
Bayi akan sering merespons ketika ada peningkatan gula darah dalam tubuh. Ibu bisa merasakan tendangan atau pergerakan bayi dengan mengkonsumsi camilan atau snack seperti keju, kerupuk, roti bakar, yogurt, dan buah. Bisa minum segelas jus, untuk memancing pergerakan janin karena mengandung gula yang cukup membuat janin merespons.
Dokter/ bidan yang melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) sering menggerakkan alat di atas perut untuk membuat bayi merespons. Banyak ibu merasakan bayi mereka bergerak di dalam rahim hanya dengan sentuhan yang lembut atau goncangan ringan yang dilakukan dengan hati-hati.
3. Sorotkan Senter ke Perut
Pada usia minggu ke-22 kehamilan, janin dapat merasakan terang dan gelap. Jadi, ibu bisa merasakan reaksi pergerakan bayi dengan menyinari perut dengan senter. Bayi pun akan bergerak karena bereaksi.
Pendengaran janin akan berkembang sekitar usia 16 minggu kehamilan. Sedangkan pada minggu ke-22, janig kemungkinan besar dapat mendengar suara di lingkungan sekitar.
Janin juga akan bereaksi dengan memutar kepala saat refleks kaget. Ibu bisa berbicara dengan bayi dan lakukan secara intens.
5. Menyanyikan Lagu atau Menyalakan Musik
Jika berkomunikasi atau berbicara dengan bayi juga dapat menimbulkan reaksi, tak ada salahnya jika mencoba bernyanyi lagu pengantar tidur atau menyalakan musik. Beberapa ibu hamil meletakkan ponsel atau headphone mereka di perut. Pada usia 22 minggu, si kecil akan merespons hal tersebut. Hati-hati, pastikan musiknya tidak terlalu keras karena tidak baik untuk telinga bayi yang baru berkembang.
Laporan: Devi Tri Aprilianza / Sumber: What to Expect
Dream - Banyak para ibu yang berharap bisa melahirkan secara normal, atau pervaginam. Persalinan ini memang harus melewati rasa sakit kontraksi yang kadang cukup panjang, tapi pemulihannya lebih cepat.
Risiko terjadinya komplikasi pun lebih sedikit. Pada beberapa kondisi, demi kesehatan ibu dan janin, dokter merekomendasikan persalinan melalui operasi caesar. Operasi pun tak terhindari.
Badan Kesehatan Dunia (WHO/ World Health Organization) pernah mengeluarkan pernyataan bahwa sejak 1985, angka ideal untuk operasi caesar dianggap antara 10-15%. Hal ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah kelahiran caesar di seluruh dunia. Dari penelitian ekstensif, WHO menemukan bahwa ketika tingkat operasi caesar lebih tinggi dari 10%, tidak ada perbaikan nyata dalam tingkat kematian.
Bagi ibu yang sangat ingin melahirkan secara normal, penting untuk menjaga kesehatan diri dan janin. Dukung dari sekitar pun sangat dibutuhkan. Demi mengurangi risiko persallinan caesar, ada empat cara yang bisa dilakukan. Apa saja?
1. Olahraga
Berolahraga selama kehamilan sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Tentunya aktivitasnya beda dengan saat ibu tidak hamil. Olahraga akan membantu ibu meredakan stres, melemaskan otot dan tetap fit selama hamil dan menyiapkan tubuh menjalani proses persalinan.
Jenis olahraga yang direkomendasikan antara lain jalan-jalan santai, yoga ringan, jalan cepat, atau berenang. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga ringan selama kehamilan dapat membantu wanita menghindari kemungkinan operasi caesar.
Persalinan dan kehamilan adalah fase yang sangat menguras kekuatan fisik ibu. Pastikan nutrisi yang didapat optimal, agar janin berkembang baik dan ibu selalu sehat. Selama hamil, perhatikan betul minuman dan makanan yang dikonsumsi. Perbanyak konsumsi protein dan coba lebih selektif memilih asupan karbohidrat.
3. Cari dukungan
Dukungan bagi ibu hamil juga sangat penting dan kenyamanan adalah kunci. Cari dokter, perawat atau bidan yang benar-benar bisa membuat ibu nyaman selama hamil hingga persalinan, bahkan di masa perawatan bayi. Ibu seringkali merasa kebingungan dan kelelahan hebat, dukungan dari orang sekeliling sangat penting. Untuk dokter, pilih spesialis dengan tingkat C-Section terendah dan cari referensi dari banyak orang.
Sumber: MomJunction
Advertisement
Kisah Sukses Penyintas Kanker Bangun Kedai Burger, Cuma Jual 30 Porsi tapi Selalu Laris
Donald Trump Tebar Pujian Lagi ke Presiden Prabowo Subianto: 'Sosok Luar Biasa dari Indonesia'
Intip Gaji Pramugari di Indonesia, Penasaran?
7 Pantai Dekat Jakarta yang Cocok untuk Pelepas Penat
Saatnya Gen Z untuk Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Tolak Utang Kereta Cepat Whoosh Rp116 T Dibayar APBN, Menkeu Purbaya Sentil Pemasukan Danantara
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Momen Pilu Kakek Pengumpul Rongsokan Pingsan Usai Uang Rp70 Juta Habis Dilalap Api
Saatnya Barudak Bandung Jadi Shine & Unstoppable di Yamaha Youth Community Got Talent 2025
Sabar Ya Bun! Ini Alasan Si Kecil Lebih Rewel Ketika Bersama Ibu
Rahasia Tubuh Ramping dan Sehat Jisoo BLACKPINK, Bukan Hasil Diet Ketat!