Merawat Kulit Bayi. (Source: Shutterstock)
Dream - Biasanya seseorang baru mulai merawat kulit secara rutin ketika menginjak usia remaja. Padahal perawatan kulit akan lebih berhasil jika dilakukan sejak dini. Bahkan, sejak bayi.
Tak seperti yang dikhawatirkan banyak Mamah Muda, perawatan kulit sejak bayi sebetulnya cukup sederhana. Namun hal ini menjadi sukar ketika kulit bayi memiliki kondisi tertentu yang membutuhkan perawatan ekstra atau pengawasan dokter.
Adapun perawatan kulit dan rambut bayi yang disarankan Dermatologis, Yessica Tania adalah pemakaian sabun dan sampo bayi, serta pelembap. Kamu bisa menggunakan minyak telon jika dibutuhkan.
© Shutterstock
Foto: Shutterstock
" Rekomendasi dari dokter anak sekarang tidak perlu menggunakan bedak bayi," tambahnya melalui unggahan Instagram. Pilih produk yang berformula ringan dan gunakanlah secukupnya.
Jika kulit bayi mudah ruam atau gatal di area selangkangan maupun bokong, gunakan diaper cream untuk mencegah dan mengatasinya. Jangan lupa gunakan topi, payung, pakaian tertutup dan berbahan sejuk, atau selimut saat beraktivitas di bawah matahari.
Anak bisa menggunakan tabir surya setelah memasuki usia 6 bulan. Kamu pun bisa menemukan berbagai jenis tabir surya yang aman untuk anak di pasaran.
Dream - Kulit bayi sangat sensitif terhadap lingkungan luar dan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Salah satu akibat dari sensitivitas kulit bayi adalah mengelupasnya kulit si kecil.
Kulit bayi yang mengelupas sering menjadi kekhawatiran para orangtua. Rupanya, hal ini adalah proses yang normal dan umum terjadi. Penyebab mengelupasnya kulit bayi beragam.
Kulit bayi baru lahir memang rentan terhadap kekeringan sehingga menyebabkan lapisan paling luar kulit terkelupas dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Selain itu, terdapat beberapa faktor laim yang menyebabkan kulit menjadi iritasi dan muncul ruam karena kulitnya yang halus. Berikut beberapa pemicu kulit bayi mudah mengelupas.
1. Vernix Caseosa
Vernix Caseosa adalah lapisan lilin tebal yang berfungsi untuk melindungi kulit bayi dari cairan ketuban. Lapisan vernix yang semakin terkikis dapat menyebabkan pengelupasan kulit alami bayi dalam beberapa minggu pertama.
2. Kelahiran Cukup Bulan
Waktu kelahiran mempengaruhi kulit yang dimiliki bayi. Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu, umumnya lebih sedikit terjadi pengelupasan pada kulit. Sedangkan bayi cukup bulan memiliki kulit yang lebih tebal, dan kulit akan menjadi lebih cerah setelah kelahiran serta menjadi kering dan bersisik.
Eksim merupakan kondisi alergi yang ditandai dengan ruam, kering pada wajah, dan lutut. Rasa gatal yang disebabkan dapat menyebabkan pengelupasan pada kulit. Eksim umumnya jarang terjadi pada bayi baru lahir, dan tidak terjadi sampai bayi berusia 4-6 bulan.
4. Ichthyosis
Ichthyosis merupakan kondisi langka yaitu mutasi genetik di mana kulit mati menjadi sangat kering dan bersisik, yang menyebabkan kulit terkelupas saat digosok.
5. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang terjadi karena peradangan kulit yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan pengelupasan sel-sel kulit dengan cepat. Namun, kondisi ini jarang terjadi pada bayi
Kapan Kulit Bayi Berhenti Mengelupas?
Sebenarnya, tidak ada waktu pasti kapan kulit bayi akan berhenti mengelupas. Namun, jika kulit bayi tidak membaik setelah 2 minggu, sebaiknya untuk menghubungi dokter. Terutama jika disertai iritasi, kemerahan dan si kecil menjadi sangat rewel hingga susah tidur.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
10 Artis Top Ini Pernah Jadi Model Video Klip Sheila On 7, Foto Lawasnya Bikin Pangling
Penampakan Kolam Renang Raffi Ahmad di 3 Rumah Mewahnya, Terakhir Paling Wow!
Penampakan Megahnya Masjid Ivan Gunawan di Afrika, Habiskan Dana Rp1,5 Miliar
Penampilan Peggy Melati Setelah Dinikahi Saudagar Kaya dari New Zealand, Bikin Pangling!
Tips Merias Emak-Emak Agar Hasil Riasan Tak Menor dan Bikin Pede
Traktir 18 Orang Liburan ke Eropa, Ini Deretan Sumber Keuangan Ayu Ting Ting